Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kurangi Impor Aspal, Jokowi Akan Kembangkan Buton Jadi Kawasan Industri

Kompas.com - 07/04/2015, 13:03 WIB
Sabrina Asril

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo berniat untuk mengembangkan industri aspal dalam negeri. Kawasan Buton, Sulawesi Tenggara akan ditujukan memenuhi kebutuhan aspal nasional dan berpotensi untuk memenuhi pasar ekspor.

Demikian disampaikan Gubernur Sulawesi Tenggara Nur Alam usai bertemu Presiden Joko Widodo di kantor presiden, Selasa (7/4/2015). "Mudah-mudahan dalam waktu tidak lama sesuai komitmen presiden, kami usulkan di Pulau Buton dibuat secara khusus kawasan industri nasional pengembangan aspal Buton," ujar Nur Alam.

Dia menjelaskan, potensi sumber aspal di Buton sudah lebih dari cukup untuk memenuhi kebutuhan aspal dalam negeri. Namun, yang terjadi saat ini, Indonesia justru melakukan impor aspal cair.

Nur Alam mengatakan, potensi aspal di Buton terbesar di dunia dengan angka sebesar 3,8 miliar ton. Apabila diekstraksi menjadi aspal cair, aspal itu mencapai 767 juta ton. Nilai ekonomi diperkirakan bisa mencapai Rp 2.301 triliun.

Di Indonesia, sebut Nur Alam, kebutuhan aspal untuk ruas jalan nasional minimal 2 juta ton. Dengan potensi yang dimiliki Indonesia itu, Nur Alam meyakinkan bahwa Indonesia tidak akan krisis aspal. "Dapat mensuplai kebutuhan jalan nasional kurang lebih 360 tahun.  Harga aspal per hari ini itu kurang lebih Rp11 juta/ton. Artinya ada Rp22 triliun APBN untuk beli aspal," papar dia.

"Bila mampu kembangkan aspal dalam negeri ada pangsa pasar ekspor yang mungkin jadi segmen ekspor Rp134 triliun," tambahnya.

Maka dari itu, Nur Alam menyambut komitmen Presiden Jokowi untuk menggerakkan Buton sebagai kawasan industri pengolahan aspal. Untuk mendukung rencana itu, Nur Alam meminta bantuan pemerintah pusat untuk menyiapkan infrastruktur dan listrik.

"Kami mohon support dukungan pemerintah dalam hal pengembangan modal untuk pengembangan industri dan teknologi pengolahan aspal alam jadi aspal cair, dan juga mengurai jadi minyak bakar dan produk turunan lain yang punya nilai ekonomi cukup tinggi," ujar Nur Alam.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Emiten Ritel MIDI Alokasikan Belanja Modal Rp 1,4 Triliun Tahun Ini, untuk Apa?

Emiten Ritel MIDI Alokasikan Belanja Modal Rp 1,4 Triliun Tahun Ini, untuk Apa?

Whats New
Prabowo Berencana Tambah Jumlah Kementerian, Anggaran Belanja Negara Bakal Membengkak

Prabowo Berencana Tambah Jumlah Kementerian, Anggaran Belanja Negara Bakal Membengkak

Whats New
Beli REC dari PLN, Emiten Sanitasi UCID Target Kurangi Lebih dari 14.000 Ton CO2 Setahun

Beli REC dari PLN, Emiten Sanitasi UCID Target Kurangi Lebih dari 14.000 Ton CO2 Setahun

Whats New
Pabrik Panel Surya Bakal Dibangun di KIT Batang, Bisa Serap 3.000 Lapangan Kerja

Pabrik Panel Surya Bakal Dibangun di KIT Batang, Bisa Serap 3.000 Lapangan Kerja

Whats New
Ditopang Produk Tradisional, Asuransi Jiwa Dominasi Pertumbuhan Premi Industri

Ditopang Produk Tradisional, Asuransi Jiwa Dominasi Pertumbuhan Premi Industri

Whats New
Proyek Perpanjangan Kereta Cepat Sampai ke Surabaya Belum Jadi PSN, Ini Kata Kemenhub

Proyek Perpanjangan Kereta Cepat Sampai ke Surabaya Belum Jadi PSN, Ini Kata Kemenhub

Whats New
Konsumsi Lemah, Pertumbuhan Ekonomi Jepang Terkontraksi

Konsumsi Lemah, Pertumbuhan Ekonomi Jepang Terkontraksi

Whats New
Catat, Ini Jadwal Seleksi Sekolah Kedinasan 2024

Catat, Ini Jadwal Seleksi Sekolah Kedinasan 2024

Whats New
Semen Padang Dapat Pengakuan UNESCO, Erick Thohir: BUMN Tulang Punggung Ekonomi

Semen Padang Dapat Pengakuan UNESCO, Erick Thohir: BUMN Tulang Punggung Ekonomi

Whats New
Alfamidi Berencana Membagikan Dividen Rp 155,47 Miliar

Alfamidi Berencana Membagikan Dividen Rp 155,47 Miliar

Whats New
Target Peserta Kartu Prakerja 2024 Tembus 75 Persen, Anggaran Bakal Ditambah?

Target Peserta Kartu Prakerja 2024 Tembus 75 Persen, Anggaran Bakal Ditambah?

Whats New
Cara Daftar Sekolah Kedinasan 2024

Cara Daftar Sekolah Kedinasan 2024

Whats New
Strategi BSI Hadapi Era Biaya Dana Mahal Imbas Kenaikan Suku Bunga Acuan

Strategi BSI Hadapi Era Biaya Dana Mahal Imbas Kenaikan Suku Bunga Acuan

Whats New
TNI AL Gagalkan Penyelundupan Benih Lobster ke Singapura, Nilainya Rp 46,8 Miliar

TNI AL Gagalkan Penyelundupan Benih Lobster ke Singapura, Nilainya Rp 46,8 Miliar

Whats New
Inflasi AS Mereda, Harga Bitcoin Melesat

Inflasi AS Mereda, Harga Bitcoin Melesat

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com