Dari eksternal, Gubernur Bank Sentral Uni Eropa, Mario Draghi, menegaskan komitmen ECB untuk menggelontorkan likuiditas hingga target inflasi tercapai dan juga bantuan darurat untuk perbankan Yunani.
Sementara itu, buruknya angka industrial production AS menyebabkan indeks dollar AS terpuruk hingga dini hari tadi. Dipangkasnya peringkat utang Yunani oleh S&P tidak mencegah euro untuk menguat.
Dollar AS pun diperkirakan kembali lemah di Asia hari ini. Rupiah kemarin menguat di pembukaan bersama beberapa mata uang lain di Asia. Penguatan menjadi semakin tajam setelah neraca perdagangan mencatatkan surplus 1,1 miliar dollar AS yang melebihi harapan.
"Rupiah berpeluang kembali menguat hari ini dengan indeks dollar AS yang terpuruk serta euforia surplus neraca perdagangan yang masih tersisa," demikian riset Samuel Sekuritas Indonesia, pagi ini.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.