Hal yang diinginkan para penanam modal adalah kebijakan insentif meski terjadi pergantian Menteri dan kepala lembaga negara.
"Isu reshuffle itu kan relatif tidak terlalu esensial bagi investor. Yang mereka esensial itu kan kebijakan mengenai insentif," ujar Franky di Tropical Landscape Summit, Senin (27/4/2015).
Selama mengikuti presiden Joko Widodo pergi berkunjung kenegaraan di beberapa negara, para investor lebih banyak bertanya kebijakan yang diambil pemerintah saat ini.
Para investor asing lebih menginginkan pengurangan subsidi BBM untuk dialokasikan kepada hal lain. "Mereka ingin ada infrastruktur powerplan dan lain-lain," kata Franky.
Franky menambahkan, hal paling penting yang diinginkan investor adalah upah buruh dan jaminan keamanan berinvestasi. Selain itu para investor asing juga berharap bisa memasukan tenaga kerjanya dengan mudah ke Indonesia.
"Diujungnya mereka menayakan tentang ketenagakerjaan khususnya dari upah, keamanan, terkait dengan demonstrasi, dan terkait tenaga kerja asing," papar Franky. (Adiatmaputra Fajar Pratama)JAKARTA - Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Franky Sibaranimemaparkan bahwa isu reshuffle kabinet kerja tidak mempengaruhi kinerja investor.
Hal yang diinginkan para penanam modal adalah kebijakan insentif meski terjadi pergantian Menteri dan kepala lembaga negara.
"Isu reshuffle itu kan relatif tidak terlalu esensial bagi investor. Yang mereka esensial itu kan kebijakan mengenai insentif," ujar Franky di Tropical Landscape Summit, Senin (27/4/2015).
Selama mengikuti presiden Joko Widodo pergi berkunjung kenegaraan di beberapa negara, para investor lebih banyak bertanya kebijakan yang diambil pemerintah saat ini.
Para investor asing lebih menginingkan pengurangan subsidi BBM untuk dialokasikan kepada hal lain.
"Mereka ingin ada infrasrruktur powerplan dan lain-lain," papar Franky.
Franky menambahkan hal paling penting yang diinginkan investor adalah upah buruh dan jaminan keamanan berinvestasi. Selain itu para investor asing juga berharap bisa memasukan tenaga kerjanya dengan mudah ke Indonesia.
"Diujungnya mereka menayakan tentang ketenaga kerjaan khususnya dari upah, keamanan, terkait dengan demonstrasi, dan terkait tenaga kerja asing," papar Franky.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.