Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BI: Kepemilikan Asing di Surat Berharga Negara Tinggi

Kompas.com - 29/04/2015, 12:21 WIB
Yoga Sukmana

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowardojo mengungkapkan, kepemilikan asing terhadap Surat Berharga Negara (SBN) sangat tinggi. Bahkan, persentasenya sudah hampir mencapai 40 persen.

"Kepemilikan asing pada Surat Berharga Negara saat ini tinggi yaitu 38,8 persen. itu SBN dimiliki asing," ujar Agus saat memberikan sambutan dalam peluncuran Buku Laporan Perekonomian Indonesia (LPI) 2014 di Kantor BI, Jakarta, Rabu (29/4/2015).

Sebenarnya, kata Agus, beberapa tahun lalu kepemilikan asing pada SBN pernah mencapai 40 persen. Namun sempat turun hingga 37 persen dan baik kembali saat ini ke angka 38,8 persen. Sementara itu, angka aman kepemilikan asing pada SBN kata Agus yaitu dibawah 30 persen.

Lebih lanjut ia mencoba membandingkan dengan kepemilikan asing pada SBN di beberapa negara. Di India misalnya, kepemilikan asing pada SBN hanya 7 persen. "Ada lagi di Brasil itu kepemilikan asing pada SBN 20 persen dan di Korea Selatan 16 persen. Indonesia termasuk dimiliki oleh asing porsinya cukup besar," kata dia.

Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan mencatat realisasi penerbitan SBN (netto) hingga 31 Maret 2015 mencapai Rp 144,4 triliun atau 48,5 persen dari target APBN-Perubahan sebesar Rp 297,7 triliun.

Namun, pembiayaan dalam dan luar negeri baru mencapai Rp 139,8 triliun atau 34,3 persen dari target dalam APBN-Perubahan Rp 407,7 triliun. Dengan demikian, masih tersisa rencana pembiayaan hingga akhir 2015 sebanyak Rp 267,8 triliun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

IHSG Ditutup Melonjak 1,36 Persen, Rupiah Menguat Dekati Rp 16.000 Per Dollar AS

IHSG Ditutup Melonjak 1,36 Persen, Rupiah Menguat Dekati Rp 16.000 Per Dollar AS

Whats New
Amartha Promosikan Potensi UMKM Lewat The 2024 Asia Grassroots Forum

Amartha Promosikan Potensi UMKM Lewat The 2024 Asia Grassroots Forum

Whats New
Pengembangan Hub 'Carbon Capture and Storage', Pertamina Hulu Energi Gandeng ExxonMobil

Pengembangan Hub "Carbon Capture and Storage", Pertamina Hulu Energi Gandeng ExxonMobil

Whats New
SeaBank Indonesia Bukukan Laba Rp 52 Miliar di Kuartal I-2024

SeaBank Indonesia Bukukan Laba Rp 52 Miliar di Kuartal I-2024

Whats New
Bakal 'Buyback' Saham, Bos ADRO: Sebanyak-banyaknya Rp 4 Triliun

Bakal "Buyback" Saham, Bos ADRO: Sebanyak-banyaknya Rp 4 Triliun

Whats New
Luhut Dorong Maskapai Penerbangan Asing Beroperasi di Indonesia

Luhut Dorong Maskapai Penerbangan Asing Beroperasi di Indonesia

Whats New
Kementerian ESDM: 331 Perusahaan Industri Menghemat Energi pada 2023

Kementerian ESDM: 331 Perusahaan Industri Menghemat Energi pada 2023

Whats New
Home Credit Catat Volume Pembiayaan Rp 2,59 Triliun Sepanjang Kuartal I 2024

Home Credit Catat Volume Pembiayaan Rp 2,59 Triliun Sepanjang Kuartal I 2024

Whats New
Membangun Bisnis Kuliner bersama Boga Hiji

Membangun Bisnis Kuliner bersama Boga Hiji

Whats New
Di Tengah Penurunan Penjualan Unit Baru, Tren Kredit Kendaraan Tetap Tumbuh

Di Tengah Penurunan Penjualan Unit Baru, Tren Kredit Kendaraan Tetap Tumbuh

Whats New
RUPST, Emiten Boy Thohir ADRO Angkat Direktur Baru

RUPST, Emiten Boy Thohir ADRO Angkat Direktur Baru

Whats New
Ketegangan Geopolitik Timur Tengah Dinilai Bikin Saham-saham Berfundamental Bagus Terdiskon

Ketegangan Geopolitik Timur Tengah Dinilai Bikin Saham-saham Berfundamental Bagus Terdiskon

Whats New
Sri Mulyani Sebut Sedang Siapkan Anggaran Pemerintah Prabowo-Gibran

Sri Mulyani Sebut Sedang Siapkan Anggaran Pemerintah Prabowo-Gibran

Whats New
Nilai Ekspor Indonesia Naik Jadi 19,62 Miliar pada April 2024

Nilai Ekspor Indonesia Naik Jadi 19,62 Miliar pada April 2024

Whats New
Adaro Energy Bakal Tebar Dividen Final Rp 6,4 Triliun Tahun Ini

Adaro Energy Bakal Tebar Dividen Final Rp 6,4 Triliun Tahun Ini

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com