Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

LPS Masih Kejar Aset Bank Century

Kompas.com - 12/05/2015, 12:42 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) masih mengejar aset Bank Century senilai ratusan juta dollar Amerika Serikat yang tersebar di berbagai negara. Direktur Eksekutif Hukum LPS, Robertus Bilitea mengatakan, pola pengejaran aset yang dilakukan oleh LPS melalui Mutual Legal Asistance (MLA), masih dalam proses.

Robertus mengungkapkan, proses pengejaran aset melalui jalur MLA untuk aset-aset di Swiss, Hong Kong, Guernsey dan negara-negara lainnya dilakukan bersama-sama Kemenkumham dan Bareskrim Polri.

Perkembangan terkini, Maret 2015 kemarin, LPS bersama-sama Kemenkumham dan Bareskrim Polri telah menemui Pemerintah Swiss dalam upaya pembekuan asset sebesar 156 juta dollar AS yang menjadi sengketa antara Bank Mutiara versus Tarquin.

Kemudian LPS juga mendukung gugatan Bank Mutiara terhadap Tarquin atas dana security deposit sebesar US$ 156 juta di Swiss. Saat ini kasus tersebut masih dalam proses banding di Supreme Court Swiss. "Dalam hal Bank Mutiara memenangkan perkara tersebut dana itu akan menjadi milik LPS," jelas Robertus di Jakarta, Senin (11/5/2015).

LPS juga telah melakukan legal action terhadap pemegang saham/ pengurus/ pihak-pihak yang menyebabkan Bank Century menjadi bank gagal.

Menurut Putusan Pengadilan Jakarta Pusat No 399/Pid.B/2010/PN.Jkt Pst, aset-aset yang harus dirampas untuk negara adalah terkait kasus Bank Century adalah:

1. Uang sejumlah 156 juta dollar AS atas nama Telltop Holdings Ltd di Dresdner Bank
2. Bank Account an Hesham Al Warraq di Hong Kong senilai kurang lebih 125 juta dollar AS
3. Bank Account an Rafat Ali Rizvi di Hong Kong senilai kurang lebih 76 juta dollar Hong Kong
4. Aset Robert Tantular dan istri berupa polis di Bermuda, properti, uang tunai, investasi dan polis asuransi di Jersey dan di Guernsey
5. Aset milik Bank Century sebesar 220 juta dollar AS di Dresdner Bank
6. Aset Robert Tantular dan istrinya pada Private Wealth Management Division Penyedia Jasa Keuangan di Inggris
7. Account di bawah kendali atau otorisasi Rafat Ali Rizvi dan Hesham Al Waraq di Standard Chartered Bank
8. Account di bawah kendali atau otorisasi Rafat Ali Rizvi dan Hesham Al Waraq di Citi Bank
9. Account di bawah kendali dan otorisasi Rafat Ali Rizvi di EFG
10. Account di bawah kendali Hartawan Aluwi di Credit Suisse
11. Account di bawah kendali Robert Tantular di UBS AG

(Dea Chadiza Syafina)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Daftar 30 Mitra Distribusi Pembelian Sukuk Tabungan ST012 dan Linknya

Daftar 30 Mitra Distribusi Pembelian Sukuk Tabungan ST012 dan Linknya

Whats New
Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Whats New
Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Whats New
Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Whats New
Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Whats New
Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km Per Jam, Perjalanan Terlambat

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km Per Jam, Perjalanan Terlambat

Whats New
BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Earn Smart
Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Whats New
Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Whats New
Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Whats New
Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com