Dia menegaskan, perizinan di proyek kelistrikan jangan lagi berlarut-larut antara 4 tahun hingga 6 tahun. “Kalau masih (6 tahun), lupakan 35.000 MW,” kata Jokowi dalam Rakornas TPID, Jakarta, Rabu (27/5/2015).
Jokowi mengatakan, sejauh ini dirinya pribadi masih sangat optimistis proyek kelistrikan tersebut bisa teralisasi seluruhnya, kendati banyak pihak menyangsikan. “Dalam 70 tahun kita merdeka listrik baru 50.000 MW. Target kita dalam 5 tahun 35.000 MW. Banyak yang sangsi, banyak yang pesimis. Saya sampaikan, saya masih optimis,” ucap Jokowi.
Selain perizinan, dia berharap pemerintah daerah ikut mempermudah pembebasan lahan untuk proyek listrik. “Kalau dua hal itu bisa diselesaikan, bisa cepat sekali pembangunan (35.000 MW) ini,” ujar dia.
Jokowi menjelaskan, jika proyek kelistrikan ini berhasil, maka banyak manfaat yang akan didapat masyarakat. Selain penerangan, industri mikro-kecil di daerah juga bisa bergulir.
Selain itu, hilirisasi di daerah dan kawasan industri juga akan terjadi. Tanpa listrik, tidak mungkin ada ekspansi hotel dan pariwisata. “35.000 MW ini bukan target, tapi kebutuhan. Kalau tidak dapat (mewujudkannya) jangan harap pertumbuhan ekonomi kita akan baik,” kata Jokowi.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.