Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pertamina Berpeluang Lakukan Eksplorasi Migas di Iran

Kompas.com - 05/06/2015, 09:41 WIB
Estu Suryowati

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Di sela-sela perhelatan OPEC yang digelar di Vienna, Austria, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said bersama delegasi dari Indonesia melakukan pertemuan billateral dengan produsen minyak dunia, Iran dan Uni Emirate Arab (UEA).

Pertemuan dengan Iran merupakan tindak lanjut dari pertemuan kunjungan Menko Bidang Perkonomian Sofyan Djalil bersama Menteri ESDM di Iran beberapa waktu yang lalu. "Tindak lanjut terkini adalah kemungkinan PT Pertamina (Persero) untuk masuk ke dalam kegiatan usaha hulu, baik sebagai operator atau pemegang share," ungkap Sudirman melalui keterangan resmi, Kamis (4/6/2015).

Dalam pertemuan tersebut Sudirman juga mendorong untuk terus melakukan diskusi lebih detail agar Iran dapat menyuplai minyak mentah dalam jumlah besar ke Indonesia untuk jangka waktu yang panjang.

Sementara untuk transaksi, masih memerlukan pembahasan lebih lanjut sambil menunggu dicabutnya sanksi perdagangan terhadap negara Iran oleh komunitas internasional.

Dalam diskusi tersebut, Iran juga menawarkan kondensat dalam jumlah besar dan LPG. Saat ini, produksi Iran untuk kondensat adalah 1 juta barel dan produksi LPG 15 juta metrik ton.

Di sisi lain, Iran membuka kesempatan bagi indonesia berinvestasi dalam bidang pupuk, mengingat harga gas di Iran sangat murah (2 – 3 USD/MMBTU). Lokasi yang ditawarkan adalah di bagian selatan Iran yang dekat berbatasan dengan Pakistan.

Jika program ini diimplementasikan, maka Indonesia dapat memiliki suplai pupuk urea yang kompetitif dalam jangka panjang. Selain dengan Iran, lanjut Sudirman, Pemerintah Uni Emirat Arab (UEA) juga membuka peluang untuk berinvestasi melalui National Oil Company (NOC) Mubadala Petroleum untuk mengoperasikan blok-blok minyak di Indonesia.

Saat ini Mubadala telah mengoperasikan Blok Sebuku dan juga tengah melakukan joint study (tahap awal eksplorasi) di wilayah Natuna.

“Di sisi hilir Pemerintah UEA menawarkan crude dan BBM dengan skema pembelian langsung antar NOC tanpa perantara. Pemerintah UEA juga menawarkan untuk berpartisipasi dalam penanaman investasi untuk pembangunan kilang minyak," pungkas Sudirman.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tiga Negara di Dunia dengan Jumlah Penduduk Terbesar, India Juaranya

Tiga Negara di Dunia dengan Jumlah Penduduk Terbesar, India Juaranya

Whats New
Proses Studi Kelayakan Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Bakal Dilanjutkan Pemerintahan Prabowo-Gibran

Proses Studi Kelayakan Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Bakal Dilanjutkan Pemerintahan Prabowo-Gibran

Whats New
Cek Harga Bahan Pokok, KPPU Sidak Pasar di 7 Kota

Cek Harga Bahan Pokok, KPPU Sidak Pasar di 7 Kota

Whats New
Kebijakan Impor Terbaru Dinilai Bisa Normalkan Pasar

Kebijakan Impor Terbaru Dinilai Bisa Normalkan Pasar

Whats New
Jadi Tuan Rumah ITS Asia Pacific Forum, Indonesia Bakal Pamerkan Transportasi di IKN

Jadi Tuan Rumah ITS Asia Pacific Forum, Indonesia Bakal Pamerkan Transportasi di IKN

Whats New
Apindo Nilai Kolaborasi TikTok Shop-Tokopedia Bisa Pacu Transformasi Digital di RI

Apindo Nilai Kolaborasi TikTok Shop-Tokopedia Bisa Pacu Transformasi Digital di RI

Whats New
Lowongan Kerja KAI Services untuk Lulusan S1, Ini Persyaratannya

Lowongan Kerja KAI Services untuk Lulusan S1, Ini Persyaratannya

Work Smart
Presdir Baru Sampoerna Ivan Cahyadi: Keberagaman di Sampoerna Itu Mutlak, karenanya Perusahaan Bisa Bertahan 111 Tahun

Presdir Baru Sampoerna Ivan Cahyadi: Keberagaman di Sampoerna Itu Mutlak, karenanya Perusahaan Bisa Bertahan 111 Tahun

Whats New
Apa Itu Negara Dunia Ketiga dan Kenapa Berkonotasi Negatif?

Apa Itu Negara Dunia Ketiga dan Kenapa Berkonotasi Negatif?

Whats New
Obligasi Alternatif Pembiayaan Pembangunan Berkelanjutan

Obligasi Alternatif Pembiayaan Pembangunan Berkelanjutan

Whats New
Harga Emas Antam: Detail Harga Terbaru Rabu 22 Mei 2024

Harga Emas Antam: Detail Harga Terbaru Rabu 22 Mei 2024

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 22 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 22 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
IHSG dan Rupiah Tancap Gas di Awal Perdagangan 22 Mei 2024

IHSG dan Rupiah Tancap Gas di Awal Perdagangan 22 Mei 2024

Whats New
Harga Bahan Pokok Rabu 22 Mei 2024, Harga Bawang Putih Bonggol Naik

Harga Bahan Pokok Rabu 22 Mei 2024, Harga Bawang Putih Bonggol Naik

Whats New
Ditopang Saham Nvidia, Wall Street Berakhir di Zona Hijau

Ditopang Saham Nvidia, Wall Street Berakhir di Zona Hijau

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com