Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tabungan Masyarakat Indonesia Paling Kecil se-Asean

Kompas.com - 08/06/2015, 13:30 WIB
Andri Donnal Putera

Penulis


BIMA, KOMPAS.com - Masyarakat Indonesia belum menabung secara maksimal. Di jajaran negara-negara Asia Tenggara pun, Indonesia menempati urutan terbawah dalam hal total nominal tabungan dan kebiasaan menabung.

"Secara mikro, tabungan kita paling kecil di Asean. Masyarakat kita bukan orang yang suka menabung. Kalau ada layanan perbankan yang dekat dengan kita-kita, mudah-mudahan masyarakat bisa lebih terbuka dan gemar menabung," kata Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Muliaman D Hadad, Senin (8/6/2015).

Salah satu langkah yang ditempuh OJK untuk mendekatkan layanan perbankan kepada masyarakat adalah dengan program Laku Pandai, yaitu Layanan Keuangan Tanpa Kantor dalam rangka Keuangan Inklusif. Dengan program tersebut, masyarakat tidak perlu lagi ke bank untuk bisa mengakses layanan perbankan.

"Kalau mau layanan bank, tidak perlu sisir-sisir dulu, pakai baju bagus, naik angkutan umum. Tinggal datang nabung ke warung sebelah dengan program Laku Pandai ini," tambah Muliaman.

Laku Pandai menyasar daerah-daerah terpencil di mana masyarakatnya sulit datang ke bank terdekat di tempat mereka. Salah satu tempat Laku Pandai diterapkan adalah desa di Kelurahan Kolo, Kota Bima, Nusa Tenggara Barat.

Di desa itu, ada satu agen Laku Pandai yang mewakili PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI), yaitu orang yang juga tinggal di sana. Agen tersebut dibekali dengan peralatan dasar seperti komputer jinjing atau laptop, mesin pembayaran elektronik atau EDC (Electronic Data Capture), mesin cetak digital, dan modem untuk koneksi internet.

BNI sendiri baru membuka layanan perbankan untuk warga Kelurahan Koloper hari ini. Layanan yang baru bisa dinikmati adalah membuka rekening, setor dan tarik tunai, serta beli pulsa handphone.

Sebelum diresmikan pada hari ini, agen di Kelurahan Kolo telah mendapatkan 32 nasabah dalam kurun waktu kurang dari satu minggu. Masyarakat yang sudah mendaftar sebagai nasabah bisa mendapatkan buku tabungan dan kartu debit yang akan diproses selama kurang lebih satu minggu. Nantinya, ada pegawai BNI di kantor cabang Kota Bima yang akan datang untuk memvalidasi semua formulir pendaftaran dari calon nasabah.

Para nasabah di Kelurahan Kolo bisa bertransaksi layaknya belanja di warung tanpa ada jam operasional. Agen tersebut akan melayani warga kapan saja selama 24 jam. Jumlah uang yang ditabung pun tidak ada batasan minimal, masyarakat bisa menabung mulai dari Rp 5.000 saja maupun Rp 10.000.

"Menabung satu rupiah pun bisa diberikan suku bunga," tutur Direktur Utama BNI Achmad Baiquni.

Achmad berharap, semakin banyak warga di wilayah terpencil yang bisa membuka rekening untuk menabung. BNI sendiri menargetkan akan memiliki sekitar 3.000 agen Laku Pandai hingga akhir Desember 2015 di seluruh Indonesia dengan perkiraan 20 sampai 30 nasabah untuk satu agen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bea Cukai Jember Sita 59 Liter Miras Ilegal Bernilai Belasan Juta Rupiah di Kecamatan Silo

Bea Cukai Jember Sita 59 Liter Miras Ilegal Bernilai Belasan Juta Rupiah di Kecamatan Silo

Whats New
IHSG Berakhir di Zona Merah, Rupiah Stabil

IHSG Berakhir di Zona Merah, Rupiah Stabil

Whats New
Laba Bersih PTBA Turun 51,2 Persen Menjadi Rp 5,2 Triliun pada 2023

Laba Bersih PTBA Turun 51,2 Persen Menjadi Rp 5,2 Triliun pada 2023

Whats New
PTBA Bakal Tebar Dividen Rp 4,6 Triliun dari Laba Bersih 2023

PTBA Bakal Tebar Dividen Rp 4,6 Triliun dari Laba Bersih 2023

Whats New
Bos BI: Kenaikan Suku Bunga Berhasil Menarik Modal Asing ke Pasar Keuangan RI

Bos BI: Kenaikan Suku Bunga Berhasil Menarik Modal Asing ke Pasar Keuangan RI

Whats New
Saat Persoalan Keuangan Indofarma Bakal Berujung Pelaporan ke Kejagung

Saat Persoalan Keuangan Indofarma Bakal Berujung Pelaporan ke Kejagung

Whats New
Luhut Perkirakan Pembangunan Bandara VVIP IKN Rampung Tahun Depan

Luhut Perkirakan Pembangunan Bandara VVIP IKN Rampung Tahun Depan

Whats New
5 Hal di CV yang Bikin Kandidat Tampak Lemah di Mata HRD, Apa Saja?

5 Hal di CV yang Bikin Kandidat Tampak Lemah di Mata HRD, Apa Saja?

Work Smart
Cegah Persaingan Usaha Tidak Sehat, KPPU Tingkatkan Kerja Sama dengan Bea Cukai

Cegah Persaingan Usaha Tidak Sehat, KPPU Tingkatkan Kerja Sama dengan Bea Cukai

Whats New
Pelepasan Lampion Waisak, InJourney Targetkan 50.000 Pengunjung di Candi Borobudur

Pelepasan Lampion Waisak, InJourney Targetkan 50.000 Pengunjung di Candi Borobudur

Whats New
Didukung Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Masih Menjanjikan

Didukung Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Masih Menjanjikan

Whats New
Bangun Smelter Nikel Berkapasitas 7,5 Ton, MMP Targetkan Selesai dalam 15 Bulan

Bangun Smelter Nikel Berkapasitas 7,5 Ton, MMP Targetkan Selesai dalam 15 Bulan

Whats New
Gelar RUPS, Antam Umumkan Direksi Baru

Gelar RUPS, Antam Umumkan Direksi Baru

Whats New
Siap-siap, Antam Bakal Tebar Dividen 100 Persen dari Laba Bersih 2023

Siap-siap, Antam Bakal Tebar Dividen 100 Persen dari Laba Bersih 2023

Whats New
Berkomitmen Sediakan Layanan Digital One-Stop Solution, Indonet Resmikan EDGE2

Berkomitmen Sediakan Layanan Digital One-Stop Solution, Indonet Resmikan EDGE2

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com