Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024

Siap Respons BI Rate, Rupiah Pagi Naik Tipis

Kompas.com - 18/06/2015, 09:17 WIB
|
EditorErlangga Djumena

JAKARTA, KOMPAS.com - Nilai tukar rupiah diproyeksikan kembali bergerak variatif dengan potensi bertahan dari pelemahan, Kamis (18/6/2015). Pasar merespons hasil FOMC Meeting The Fed sambil menantikan besaran BI Rate yang akan diumumkan hari ini.

Pada awal perdagangan di pasar spot, seperti ditunjukkan data Bloomberg, mata uang Garuda dibuka menguat tipis ke posisi Rp 13.343 per dollar AS, dibanding penutupan kemarin pada 13.348.

Seperti diperkirakan, The Fed memutuskan untuk tidak menaikkan suku bunganya walaupun kenaikan pada tahun ini masih sangat mungkin. Keputusan tersebut, yang juga pemangkasan dengan pemangkasan proyeksi PDB AS, mendorong pelemahan indeks dollar AS serta penurunan imbal hasil US Treasury.

Sementara itu, imbal hasil Bund Jerman justru naik merespons angka inflasi Zona Euro yang baik. Dollar AS diperkirakan tetap lemah di perdagangan Asia hari ini. Ditunggu angka inflasi serta jobless claims AS malam nanti.  

Rupiah stabil di saat IHSG dan SUN menguat cukup signifikan. Dollar AS juga melemah di pasar Asia hingga penutupan Rabu sore. Hari ini pelemahan dollar diperkirakan berlanjut sehingga berpeluang juga membantu penguatan rupiah dan aset berdenominasi rupiah lainnya. Pengumuman BI Rate ditunggu sore nanti.

Riset Samuel Sekuritas Indonesia melihat peluang dipangkasnya BI Rate. Akan tetapi, saat ini dengan inflasi yang masih jauh di atas target BI dan rupiah yang di atas Rp 13.000 per dollar AS, BI sepertinya akan mempertahankan BI Rate di level 7,5 persen.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

10 Hal yang Wajib Diperhatikan dalam Wawancara Kerja

10 Hal yang Wajib Diperhatikan dalam Wawancara Kerja

Work Smart
Kenaikan Suku Bunga Bebani Saham Teknologi, Wall Street Berakhir 'Merah'

Kenaikan Suku Bunga Bebani Saham Teknologi, Wall Street Berakhir "Merah"

Whats New
Daftar 13 Jalan Tol yang Bakal Dioperasikan Tahun Ini

Daftar 13 Jalan Tol yang Bakal Dioperasikan Tahun Ini

Whats New
5 Pejabat Rangkap Jabatan di Perusahaan Jalan Tol, Kepala BPJT: Sudah Diselesaikan

5 Pejabat Rangkap Jabatan di Perusahaan Jalan Tol, Kepala BPJT: Sudah Diselesaikan

Whats New
Musnahkan Pakaian Bekas Senilai Rp 80 Miliar, Mendag: Hulunya Kita Berantas

Musnahkan Pakaian Bekas Senilai Rp 80 Miliar, Mendag: Hulunya Kita Berantas

Whats New
THR Karyawan Swasta: Jadwal Pencairan dan Ketentuannya

THR Karyawan Swasta: Jadwal Pencairan dan Ketentuannya

Whats New
Soroti Kolapsnya Silicon Valley Bank, Ketua OJK: Kita Harus Lebih Waspada

Soroti Kolapsnya Silicon Valley Bank, Ketua OJK: Kita Harus Lebih Waspada

Whats New
Antisipasi Barang Ilegal, Menkop UKM Usul Ada Pelabuhan Khusus Pakaian Impor

Antisipasi Barang Ilegal, Menkop UKM Usul Ada Pelabuhan Khusus Pakaian Impor

Whats New
Dongkrak Kinerja Industri Tekstil, Kemenperin Beri Restrukturisasi Mesin

Dongkrak Kinerja Industri Tekstil, Kemenperin Beri Restrukturisasi Mesin

Rilis
Konsumsi Kuartal II-2023 Diperkirakan Bisa Tumbuh 5 Persen, Apa Sebabnya?

Konsumsi Kuartal II-2023 Diperkirakan Bisa Tumbuh 5 Persen, Apa Sebabnya?

Whats New
Kepala Bappenas: Sudah 30 Tahun Indonesia Masih Terjebak jadi Negara Berpenghasilan Menengah

Kepala Bappenas: Sudah 30 Tahun Indonesia Masih Terjebak jadi Negara Berpenghasilan Menengah

Rilis
Mobile Banking Neo Commerce Tambah Fitur Remitansi

Mobile Banking Neo Commerce Tambah Fitur Remitansi

Spend Smart
Menkop UKM: Pakaian Impor dan Bekas Ilegal Kuasai 31 Persen Pangsa Pasar Pakaian

Menkop UKM: Pakaian Impor dan Bekas Ilegal Kuasai 31 Persen Pangsa Pasar Pakaian

Whats New
BI: Mata Uang Digital Bank Sentral Perlu Dipromosikan di Kawasan ASEAN

BI: Mata Uang Digital Bank Sentral Perlu Dipromosikan di Kawasan ASEAN

Whats New
BI Siapkan Rp 1,9 Triliun Uang Baru Jelang Lebaran di Kepri

BI Siapkan Rp 1,9 Triliun Uang Baru Jelang Lebaran di Kepri

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+