Pada awal perdagangan di pasar spot, seperti ditunjukkan data Bloomberg, mata uang Garuda dibuka menguat tipis ke posisi Rp 13.343 per dollar AS, dibanding penutupan kemarin pada 13.348.
Seperti diperkirakan, The Fed memutuskan untuk tidak menaikkan suku bunganya walaupun kenaikan pada tahun ini masih sangat mungkin. Keputusan tersebut, yang juga pemangkasan dengan pemangkasan proyeksi PDB AS, mendorong pelemahan indeks dollar AS serta penurunan imbal hasil US Treasury.
Sementara itu, imbal hasil Bund Jerman justru naik merespons angka inflasi Zona Euro yang baik. Dollar AS diperkirakan tetap lemah di perdagangan Asia hari ini. Ditunggu angka inflasi serta jobless claims AS malam nanti.
Rupiah stabil di saat IHSG dan SUN menguat cukup signifikan. Dollar AS juga melemah di pasar Asia hingga penutupan Rabu sore. Hari ini pelemahan dollar diperkirakan berlanjut sehingga berpeluang juga membantu penguatan rupiah dan aset berdenominasi rupiah lainnya. Pengumuman BI Rate ditunggu sore nanti.
Riset Samuel Sekuritas Indonesia melihat peluang dipangkasnya BI Rate. Akan tetapi, saat ini dengan inflasi yang masih jauh di atas target BI dan rupiah yang di atas Rp 13.000 per dollar AS, BI sepertinya akan mempertahankan BI Rate di level 7,5 persen.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.