Akan halnya dengan Generasi Y, mereka adalah individu yang lahir dan tumbuh di era 70-an hingga 80-an, meskipun secara umum ada perbaikan kondisi ekonomi dan sosial, namun pemerataan ekonomi belum terjadi.
Pada era itu mereka sudah memiliki pilihan untuk bekerja di beberapa perusahaan, sehingga generasi ini loyal dengan profesinya. Jika mereka tidak bekerja, itu artinya mereka gagal bertahan hidup. Hal ini menyebabkan mental pejuang masih berbekas pada diri mereka.
Jarak antara Generasi X dan Y tidak terlalu lebar, inilah alasan mengapa generasi Y bisa memahami serta memaklumi cara pandang generasi X.
Bagaimana dengan Generasi Z atau Generasi Milenia?
Ya mereka adalah manusia yang lahir pada era 80-an ke atas hingga tahun 2000-an, generasi ini hadir saat kondisi ekonomi dan sosial secara umum sudah lebih baik dan lebih mapan.
Maka ketika bayi-bayi milenia ini tumbuh besar, mereka menyaksikan hidup orang tuanya begitu enak, tampak mudah, semua serba ada, dan serba terwujud dalam waktu sekejap saja.
Kondisi tersebut membuat Generasi Milenia ini bukan hanya memiliki banyak pilihan untuk bekerja di beberapa korporasi, mereka juga punya pilihan untuk tidak bekerja, toh orang tua mereka masih sanggup menghidupi, sehingga generasi ini sangat loyal terhadap kepentingannya sendiri.
Bagi Generasi Milenia, bekerja adalah status, maka tidak aneh saat berkerja mereka rajin sekali update status! Sesuatu yang menunjukkan bahwa generasi ini tumbuh besar dengan lautan informasi yang sangat konvergen.
Alhasil terdapat jarak yang sangat lebar menganga antara Generasi Z dengan Generasi X dan Y. Lalu apa yang harus dilakukan oleh Generasi X dan Y dalam menggembala atau memimpin Generasi Milenia?
Dikutip dari buku “Lead Or Leave It!” kunci utama menggembala Singa Milenia agar mereka tidak mengembik, adalah dengan melibatkan mereka.
Kita tidak bisa memimpin dengan berdiri di depan atau di belakang mereka. Generasi ini sangat suka jika Anda memimpin dengan berdiri di antara atau di tengah mereka.
Ada banyak keunggulan memimpin dengan melibatkan atau istilah kami adalah Coaching Asking yaitu:
Maka mulai saat ini mulailah menggembala atau memimpin mereka dengan melibatkan mereka, kurangi terlalu sering memberikan perintah, ajak mereka bicara dan libatkan, segera saksikan Singa itu mengaum secara mengagumkan.
Selamat Memimpin!
* Jazak Yus Afriansyah adalah seorang Author , Coach, Trainer (ACT) of Professional Skill Series. Ia menulis Buku Seri Keahlian Profesional yang didesain untuk melengkapi dan membekali para professional dan entrepreuner dengan Knowledge dan Skill yang diperlukan untuk menjawab tantangan dan menangkap peluang bisnis sekaligus menumbuhkan dan mengembangkan karir profesional
Jazak menulis buku antara lain: Basic Leadership Skill: Coaching and Counseling (2012), One Minute Selling in Ethical (2013), High Impressive Presentation Skill (2013),
Stress! So What? Stress Management Skill (2014), Kiss the King Kong: Key Account Management Skill (2014), Hot Deals! High Productive Negotiation Skill (2015), Toxic Boss: Ten Most Poisoned Leader Sins (2015).