Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BI Longgarkan Uang Muka Kredit Rumah dan Kendaraan

Kompas.com - 25/06/2015, 10:14 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com -
Inilah jurus BI menghidupkan lagi ekonomi. Bank Indonesia (BI) akhirnya merilis beleid pelonggaran porsi pembiayaan bank atau loan to value (LTV) bagi kredit kepemilikan rumah (KPR) dan kredit kendaraan bermotor (KKB). Relaksasi ini diharapkan bisa menggerakkan pasar kredit properti dan kendaraan yang melesu.

Aturan pelonggaran LTV ini tertuang dalam PBI No.17/10/PBI/2015 tentang Rasio Loan to Value atau Rasio Financing to Value untuk Kredit atau Pembiayaan Properti dan Uang Muka untuk Kredit atau Pembiayaan Kendaraan Bermotor. Aturan ini berlaku efektif sejak 18 Juni 2015.

Sebagai contoh, LTV KPR pembelian rumah pertama naik dari 70 persen menjadi 80 persen. Dengan kata lain, uang muka kredit minimal 20 persen. Sedangkan uang muka KKB untuk roda tiga atau lebih turun dari 30 persen menjadi 25persen. BI yakin, relaksasi uang muka KPR dan KKB ini bisa mendongkrak kredit.

Hitungan BI, pertumbuhan KPR bisa bertambah 1 persen tahun ini setelah ada relaksasi LTV. "Nilai kreditnya sekitar Rp 4,5 triliun," tutur Yeti Kurniati, Direktur Kebijakan Makroprudensial BI, Rabu (24/5/2015).

Tahun ini, BI memprediksi KPR tumbuh 12 persen. Sebagai perbandingan, tahun lalu, penyaluran KPR naik 11,89 persen. Kendati demikian, para bankir dan pebisnis pesimistis, pelonggaran itu akan manjur dalam jangka pendek. Sebab, daya beli masyarakat tengah menurun akibat kelesuan ekonomi.

Direktur Keuangan dan Strategi Bank CIMB Niaga Wan Razly Abdullah, bilang, daya beli masyarakat menjadi persoalan serius. "Jangankan untuk membeli rumah dan kendaraan, membeli pulsa telepon saja saat ini sudah berkurang," seloroh Wan.

Setali tiga uang, Budi Nur Mukmin, General Marketing Strategy and Communication Nissan Motor Indonesia menilai, relaksasi itu tak serta merta mendongkrak penjualan mobil. Efeknya baru bisa terasa dalam jangka panjang. "Tapi, paling tidak keringanan ini bisa menjadi stimulus awal," ujarnya. Lagi pula, bank pun juga tak mau gegabah dan jorjoran menggelontorkan kredit.

Anggoro Eko Cahyo, Direktur Konsumer Bank Negara Indonesia (BNI) mengatakan, bank akan meminimalisir risiko kredit macet atau non performing loan (NPL) akibat perlambatan ekonomi. Serupa, Bank Central Asia (BCA) pun masih pikir-pikir menggenjot KPR dalam kondisi seperti ini dan memilih tetap mematok target pertumbuhan di level 10 persen.

"Yang penting kredit berkualitas," ujar Felicia Mathelda Simon, Division Head Consumer Bank Central Asia.

Wakil Ketua Umum Bidang Komunikasi Real Estate Indonesia (REI) Theresia Rustandi juga menilai, relaksasi itu memang bisa menggairahkan kembali bisnis properti yang sedang lesu. Pasalnya, pelonggaran LTV bisa mengangkat daya beli masyarakat. Hanya saja, dampak relaksasi uang muka kredit properti tersebut belum akan terasa dalam waktu dekat. "Sekarang sudah mau Lebaran. Konsumen punya prioritas lain," tandasnya. (Adhitya Himawan, Adisti Dini Indreswari, David Oliver Purba, Issa Almawadi, Lidya Panjaitan, Nina Dwiantika)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Emiten Buah Segar BUAH Targetkan Pendapatan Rp 2 Triliun Tahun Ini

Emiten Buah Segar BUAH Targetkan Pendapatan Rp 2 Triliun Tahun Ini

Whats New
SYL Gunakan Anggaran Kementan untuk Pribadi, Stafsus Sri Mulyani: Tanggung Jawab Masing-masing Kementerian

SYL Gunakan Anggaran Kementan untuk Pribadi, Stafsus Sri Mulyani: Tanggung Jawab Masing-masing Kementerian

Whats New
Saat Sri Mulyani Sampai Turun Tangan Urusi Kasus Alat Tunanetra SLB yang Tertahan Bea Cukai

Saat Sri Mulyani Sampai Turun Tangan Urusi Kasus Alat Tunanetra SLB yang Tertahan Bea Cukai

Whats New
Emiten Manufaktur Kosmetik VICI Catat Pertumbuhan Laba Bersih 20 Persen Menjadi Rp 47,1 Miliar pada Kuartal I-2024

Emiten Manufaktur Kosmetik VICI Catat Pertumbuhan Laba Bersih 20 Persen Menjadi Rp 47,1 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Jalankan Fungsi Perlindungan Masyarakat, Bea Cukai Banten Berantas Peredaran Barang Ilegal

Jalankan Fungsi Perlindungan Masyarakat, Bea Cukai Banten Berantas Peredaran Barang Ilegal

Whats New
Impor Bahan Baku Tepung Kini Cukup dengan Dokumen Laporan Surveyor

Impor Bahan Baku Tepung Kini Cukup dengan Dokumen Laporan Surveyor

Whats New
BUAH Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

BUAH Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

Whats New
Kementerian ESDM Tetapkan Harga Biodiesel Naik Jadi Rp 12.453 Per Liter

Kementerian ESDM Tetapkan Harga Biodiesel Naik Jadi Rp 12.453 Per Liter

Whats New
Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup Sampai Hari Ini

Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup Sampai Hari Ini

Whats New
Turun, Inflasi April 2024 Capai 3 Persen

Turun, Inflasi April 2024 Capai 3 Persen

Whats New
Harga Tiket Kereta Api 'Go Show' Naik Mulai 1 Mei

Harga Tiket Kereta Api "Go Show" Naik Mulai 1 Mei

Whats New
SMGR Kantongi Laba Bersih Rp 471,8 Miliar pada Kuartal I-2024 di Tengah Kontraksi Permintaan Semen Domestik

SMGR Kantongi Laba Bersih Rp 471,8 Miliar pada Kuartal I-2024 di Tengah Kontraksi Permintaan Semen Domestik

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di Bank Mandiri hingga BRI

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di Bank Mandiri hingga BRI

Whats New
Kasbon Digital Dinilai Bisa Jadi Solusi agar Karyawan Terhindar dari Pinjol

Kasbon Digital Dinilai Bisa Jadi Solusi agar Karyawan Terhindar dari Pinjol

Whats New
Pendapatan Usaha Garuda Indonesia Tumbuh 18 Persen di Kuartal I-2024

Pendapatan Usaha Garuda Indonesia Tumbuh 18 Persen di Kuartal I-2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com