Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3 Sahabat Perubahan untuk Pertumbuhan

Kompas.com - 27/07/2015, 07:04 WIB


Oleh Jazak*

KOMPAS.com - Dalam konteks Manajemen Perubahan yang bermanfaat untuk pertumbuhan karir dan bisnis Anda, terdapat setidaknya 3 sahabat yang harus kita perhatikan dengan seksama.

Kami sebut sebagai 3 Sahabat Perubahan karena memang ketiganya ini sangat erat dengan perubahan yang perlu kita pimpin dan kelola. Agar kita bisa maju bersama perubahan, bukan sebaliknya menjadi korban atas perubahan.

Terhadap 3 Sahabat Perubahan ini, Anda harus terus berkawan dengan mereka dan menjaga persahabatan sehingga kita bisa mendapatkan faedah yang optimum. Dengan demikian kita akan terus bertumbuh dan menjadi manusia yang sukses secara paripurna.

Baik sekarang mari kita sapa 3 Sahabat Perubahan tersebut:

Sahabat pertama adalah mereka yang sangat setia menemani kita selama hidup di dunia, siapakah mereka?

Ya mereka adalah segala harta kekayaan yang anda miliki, semua aset duniawi yang telah kita upayakan dengan bekerja keras membanting tulang siang dan malam. Rumah, mobil, simpanan uang di bank, hingga kekuasaan yang Anda genggam adalah sebagian contoh dari sahabat yang pertama.

Sahabat pertama ini sangat setia menemani dan menolong ketika kita masih bernafas, dan kesetiaan mereka berakhir tepat ketika Anda dan saya mendapatkan status almarhum alias wafat dan meninggalkan dunia yang fana ini.

Tidak pernah kita temukan sahabat yang pertama ini menemani seseorang yang telah menjadi jenazah, jangankan membawa mobil atau rumah yang telah kita perjuangkan untuk mendapatkannya, bahkan membawa gadget, seperti IPhone, Blackberry atau IPad yang selama ini kita bawa kemana-mana saja tidak diizinkan.

Dan jika diizinkan pun semua gawai itu tidak bermanfaat sama sekali, agak sulit menemukan sinyal di alam kubur.

Jadi sekali lagi sahabat pertama ini memang hanya setia ketika kita masih hidup, masih produktif dan masih menyandang berbagai macam posisi kekuasaan.

Sahabat kedua adalah mereka yang setia menemani kita sampai liang lahat atau kuburan, sahabat kedua ini memiliki kesetiaan lebih lama beberapa jam dibandingkan dengan sahabat yang pertama setelah kita mati.

Lantas siapakah mereka? Siapa lagi jika bukan keluarga Anda tercinta? Mereka sungguh sangat teruji kesetiaannya kepada Anda selama kita masih hidup. Mereka terus memberikan dukungan serta pertolongan kepada kita baik saat susah maupun ketika senang.

Namun kenyataannya mereka hanya setia menemani kita hingga liang lahat, jarang kita temukan meskipun dia adalah Istri yang sangat mencintai Anda, mau menemani di liang kubur atau mau dikubur bersama.

Atau seorang anak yang sangat menghormati orang tuanya, sanggup untuk tetap setia menemani orang tuanya di kuburan.

Maka jelas sahabat kedua ini, kesetiaannya menemani kita berakhir setelah kita diletakkan di kuburan atau dikremasi.

Sahabat ketiga adalah kawan-kawan yang sangat setia menemani Anda dan saya baik ketika kita masih hidup, saat kita diantar ke liang lahat dan yang lebih dahsyat adalah mereka sanggup setia bersama anda menemani kita menuju alam keabadian.

Dan mereka adalah segala macam bentuk perbuatan atau perilaku yang telah kita lakukan selama kita masih hidup di dunia.

Sahabat ketiga ini bisa berbentuk perbuatan baik yang memberikan manfaat bagi banyak manusia atau sebaliknya perbuatan buruk yang merugikan diri anda sendiri dan tentunya membuat susah banyak manusia.

Sahabat ketiga ini memiliki kesetiaan yang kekal abadi hingga saatnya nanti kita diminta mempertanggung jawabkan semua perbuatan, oleh sebab itu sangat masuk akal jika mulai saat ini kita banyak bergaul dengan Sahabat Perubahan yang ketiga ini.

Bagaimana cara bergaul dengan Sahabat Perubahan yang ketiga ini?

Mudah sekali cukup dengan terus menerus secara konsisten kita berbuat baik kepada sebanyak mungkin manusia, maka itu artinya kita telah sanggup mengkoleksi Sahabat yang ketiga ini, sehingga anda dan saya siap memimpin dan meng-antisipasi segala bentuk Perubahan yang akan terjadi di Alam Dunia yang sementara ini dan khususnya di Alam Keabadian kelak.

Selanjutnya bagaimana sikap yang tepat terhadap Sahabat pertama dan kedua? Agar kedua Sahabat tersebut mampu memberikan manfaat yang kekal abadi?

Ternyata caranya sederhana dan mudah sekali, yaitu pastikan mulai sekarang anda ajak Sahabat yang pertama dan kedua tersebut untuk berkawan dengan Sahabat ketiga.

Ajaklah Sahabat pertama untuk memberikan manfaat yang kekal, misalnya disumbangkan kepada mereka yang sangat membutuhkan, dijadikan aset yang mampu menolong sesama manusia.

Sedangkan untuk Sahabat yang kedua, dorong mereka berkawan dengan Sahabat ketiga dengan mendidik mereka menjadi manusia yang senantiasa mau berbagi manfaat bagi kaum yang lemah serta tetap menolong meski dalam kondisi yang kekurangan.

Selamat Memimpin Perubahan!


* Jazak Yus Afriansyah
adalah  seorang  Author , Coach, Trainer (ACT) of Professional Skill Series. Ia menulis Buku Seri Keahlian Profesional yang didesain untuk melengkapi dan membekali para professional dan entrepreuner dengan Knowledge dan Skill yang diperlukan untuk menjawab tantangan dan menangkap peluang bisnis sekaligus menumbuhkan  dan mengembangkan karir profesional
 
Jazak menulis buku antara lain: Basic Leadership Skill: Coaching and Counseling (2012),  One Minute Selling in Ethical (2013),  High Impressive Presentation Skill (2013),
Stress! So What? Stress Management Skill (2014), Kiss the King Kong: Key Account Management Skill (2014),  Hot Deals! High Productive Negotiation Skill (2015),  Toxic Boss: Ten Most Poisoned Leader Sins (2015).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com