Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada Tol Cipali, Pedagang di Pantura Merugi

Kompas.com - 29/07/2015, 17:18 WIB


JAKARTA, KOMPAS.com -
Tak seperti masa-masa sebelumnya, omzet para pedagang di sepanjang jalan pantai utara (Pantura) jelang Lebaran tahun ini menurun drastis. Padahal, lazimnya, para pedagang di kawasan itu selalu menikmati omzet besar dari para pemudik yang singgah di kedainya. 

Tapi, untuk kali ini dan mungkin seterusnya, para pedagang di kawasan pantura harus rela omzetnya terlindas oleh keberadaan jalan tol Cikopo-Palimanan (Cipali). Ya, sejak pengoperasian jalan tol Cipali diresmikan Presiden Joko Widodo pada 13 Juni lalu, nyaris semua jenis usaha di pantura mulai lesu.

Berdasarkan pantauan Kontan pada pertengahan Juli lalu, hampir semua usaha yang berada di pinggir jalan kawasan Pantura tutup. Mulai dari pusat oleh-oleh, stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) hingga rumah makan terpaksa menutup usahanya.

Salah satu bisnis di kawasan pantura yang penjualannya anjlok adalah rumah makan. Hampir 90 persen rumah makan di sepanjang pantura sepi pengunjung.

Sebut saja rumah makan Pringsewu. Pada masa-masa mudik di tahun sebelumnya, restoran yang berdiri sejak tahun 2010 ini selalu ramai dikunjungi pembeli. Tapi kini, restoran di Jalan Raya Pantura Eretan Kulon yang menjual berbagai kuliner tradisional khas Indonesia ini sepi pengunjung.

Agung Nuryono, Chief Marketing Pringsewu mengatakan, sejak jalan tol Cipali dioperasikan, omzet restoran tempatnya bekerja mulai turun penjualan. “Sejak diresmikan tol Cipali, jelas kami galau. Sebab, omzet yang kami dapat menurun,” kata dia.

Sebelum tol Cipali beroperasi, Agung mengklaim, rata-rata 3.000 orang per hari singgah ke restoran Pringsewu. Tapi, sejak tol Cipali beroperasi, jumlah pengunjung drop hampir 90 persen. Pada masa mudik tahun ini, rata-rata pengunjung pringsewu hanya 300 orang per hari.

Dengan jumlah pengunjung yang turun drastis, omzet Pringsewu menukik. “Dulu, omzet kami per hari bisa mencapai ratusan juta. Sejak ada tol Cipali, mendapatkan omzet puluhan juta saja sulit,” imbuh Agung.

Anik Andriani, Manajer Rumah Makan PO Haryanto mengaku, jumlah pengunjung yang datang ke restorannya terlihat jelas menurun dibandingkan musim Lebaran tahun-tahun sebelumnya.

Sebelum ada tol Cipali, kata Anik, jumlah pengunjung dari bus PO Haryanto sebanyak 50 unit perhari, kendaraan pribadi 10 mobil, dan bis pariwisata lain rata-rata 2 bus-5 bus. “Setelah ada tol, rata-rata hanya lima bus dan kendaraan pribadi. Bahkan, bus pariwisata tidak ada yang singgah,” ujarnya.

Pada tahun sebelumnya, rumah makan PO Haryanto masih mampu meraup omzet Rp 25 juta per hari. Kini, setelah tol Cipali beroperasi, hampir 30 persen omzet restrorannya merosot. “Sejak ada tol Cipali, hampir sebagian mobil pribadi, bus-bus pariwisata, dan bus PO Haryanto tak lagi ramai berkunjung ke rumah makan kami,” imbuhnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KPPI Mulai Penyelidikan soal Impor Ubin Keramik

KPPI Mulai Penyelidikan soal Impor Ubin Keramik

Whats New
Karier.mu dan Women’s World Banking Luncurkan Modul Kapabilitas Keuangan dan Digital, Bisa Diakses Gratis

Karier.mu dan Women’s World Banking Luncurkan Modul Kapabilitas Keuangan dan Digital, Bisa Diakses Gratis

Whats New
Bersama Mentan Amran, Presiden Jokowi Lakukan Peninjauan Program Pompanisasi di Kotawaringin Timur

Bersama Mentan Amran, Presiden Jokowi Lakukan Peninjauan Program Pompanisasi di Kotawaringin Timur

Whats New
IHSG Menguat di Akhir Sesi, Rupiah Koreksi

IHSG Menguat di Akhir Sesi, Rupiah Koreksi

Whats New
Membandingkan Anggaran Makan Siang Gratis Rp 71 Triliun dengan Pembangunan IKN

Membandingkan Anggaran Makan Siang Gratis Rp 71 Triliun dengan Pembangunan IKN

Whats New
Badan Bank Tanah Targetkan Peningkatan Aset Lahan 23.000 Hektar Tahun Ini

Badan Bank Tanah Targetkan Peningkatan Aset Lahan 23.000 Hektar Tahun Ini

Whats New
Surge dan Arsari Group Sepakati Kerja Sama Penyediaan Akses Internet Masyarakat

Surge dan Arsari Group Sepakati Kerja Sama Penyediaan Akses Internet Masyarakat

Whats New
2 Solusi Lupa PIN ATM BNI, Bisa dari HP Antiribet

2 Solusi Lupa PIN ATM BNI, Bisa dari HP Antiribet

Spend Smart
Mandiri Energi, Dusun di Cilacap Ini Andalkan Listrik dari Tenaga Surya

Mandiri Energi, Dusun di Cilacap Ini Andalkan Listrik dari Tenaga Surya

Whats New
Kuartal I-2024, Emiten Infrastruktur Telko SUPR Cetak Pertumbuhan Laba Bersih 3,8 Persen

Kuartal I-2024, Emiten Infrastruktur Telko SUPR Cetak Pertumbuhan Laba Bersih 3,8 Persen

Whats New
Menko Airlangga Yakini Kinerja Kemenko Perekonomian pada 2025 Mampu Maksimalkan Transformasi Ekonomi Menyeluruh

Menko Airlangga Yakini Kinerja Kemenko Perekonomian pada 2025 Mampu Maksimalkan Transformasi Ekonomi Menyeluruh

Whats New
Bank Tanah Siapkan 150 Hektar di IKN untuk Polri

Bank Tanah Siapkan 150 Hektar di IKN untuk Polri

Whats New
Bank Tanah Sediakan 1.750 Hektar untuk Relokasi Kampung Nelayan Terdampak IKN

Bank Tanah Sediakan 1.750 Hektar untuk Relokasi Kampung Nelayan Terdampak IKN

Whats New
2 Cara Ganti PIN ATM BCA, Bisa lewat HP?

2 Cara Ganti PIN ATM BCA, Bisa lewat HP?

Spend Smart
Akhiri Dugaan Monopoli, KPPU Terima Perubahan Antarmuka Jasa Logistik di Aplikasi Shopee

Akhiri Dugaan Monopoli, KPPU Terima Perubahan Antarmuka Jasa Logistik di Aplikasi Shopee

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com