Kendati berpandangan sama, namun Primus juga heran apa alasan Rizal memberikan pernyataan tersebut. Menurut lakon 'Panji Manusia Millenium' itu, Menteri BUMN Rini Soemarno yang lebih berhak bicara teknis perusahaan pelat merah. "Saya juga belum ada pembahasan soal itu. Saya kebetulan di Komisi VI Komisi (mitra) BUMN," sambung Primus.
Primus lebih lanjut mengatakan, sebagai pembantu Presiden, Menteri memang berhak mengingatkan pejabat lain. Apalagi jika niatnya baik. "Tapi, untuk menyampaikan itu apakah koridor yang benar?" sebut politisi Partai Amanat Nasional itu.
Sebelumnya diberitakan, baru sehari menjabat sebagai Menteri Koordinator Kemaritiman, Rizal Ramli langsung melakukan "gebrakan" yang mengejutkan.
Dia meminta agar Garuda membatalkan penambahan pesawat. Dia mengaku telah menggagas pembatalan rencana pembelian pesawat Airbus A350 oleh Garuda Indonesia. (Baca: "Gebrakan" Rizal Ramli, Garuda Didesak Batalkan Pembelian Airbus A350)
"Minggu lalu, saya ketemu Presiden Jokowi. Saya bilang, Mas, saya minta tolong layanan diperhatikan. Saya tidak ingin Garuda bangkrut lagi karena sebulan yang lalu beli pesawat dengan pinjaman 44,5 miliar dollar AS dari China Aviation Bank untuk beli pesawat Airbus A350 sebanyak 30 unit. Itu hanya cocok untuk Jakarta-Amerika dan Jakarta-Eropa," ujar Rizal Ramli di Kantor Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), Jakarta, Kamis (13/8/2015).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.