Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hans Prawira, Mantan Konsultan yang Sukses Jadi Bos Alfamart

Kompas.com - 18/09/2015, 07:15 WIB
KOMPAS.com - Sejak tahun 2014, sosok Anggara Hans Prawira naik daun, apalagi setelah diangkat menjadi Presiden Direktur PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (Sumber Alfaria).

Keputusan perusahaan pemilik jaringan minimarket Alfamart ini menunjuk pria yang akrab disapa Hans ini sebagai orang nomor satu cukup mengejutkan karena dia bukanlah keluarga dari Djoko Susanto, pendiri sekaligus pemilik Alfamart.

Apalagi, Sumber Alfaria selama ini identik sebagai perusahaan keluarga. Terpilihnya Hans di kursi nomor satu di perusahaan itu membuyarkan persepsi itu.

Siapa sebenarnya Hans Prawira sampai bisa dipercaya memimpin minimarket terbesar di Tanah Air? Jika menilik perjalanan kariernya, Hans bukanlah anak baru di Alfamart.

Dia telah mengabdi di Sumber Alfaria sejak tahun 2001 hingga saat ini. Dengan kata lain, pria kelahiran tahun 1972 ini memiliki andil besar dalam mengembangkan bisnis Alfamart.

Namun, sektor ritel yang telah membesarkan namanya saat ini ternyata digelutinya secara tak sengaja. Hans kepada Kontan beberapa waktu lalu, menuturkan bahwa dia sudah mulai bekerja pada tahun 1994, atau saat usianya 22 tahun. Ketika itu, dia mengaku bergabung dengan konsultan Prasetio Utomo & Co. atau Arthur Andersen meski belum merampungkan kuliahnya di jurusan Akuntansi Universitas Trisakti.

Setahun setelah bekerja sebagai konsultan inilah, Hans baru dinyatakan lulus dan menyandang gelar sarjana akuntansi.

Memiliki ijasah sarjana menbuat Hans makin percaya diri untuk membangun karier sebagai seorang profesional sebagai konsultan. Profesi ini disebut Hans sebagai ajang menimba ilmu sebanyak-banyaknya, mulai dari audit keuangan hingga strategi bisnis. "Saya bergabung sebagai konsultan buat belajar," tutur Hans.

Enam tahun berkarier sebagai konsultan membuat Hans mulai berpikir untuk terus mengembangkan diri, salah satunya lewat melanjutkan pendidikan ke jenjang berikutnya. Pada tahun 2000, Hans memutuskan untuk mengambil cuti dari pekerjaannya demi melanjutkan pendidikan master dari IPMI Business School dan Monash University Australia dan berhasil diselesaikannya dalam waktu setahun.

Setelah memiliki gelar Strata dua (S-2), Hans masih kembali ke tanah air pada tahun 2001 untuk meneruskan pekerjaan sebagai konsultan. Namun, jalan hidup telah mengubah keputusannya. Hans meninggalkan pekerjaan sebagai konsultan setelah bertemu dengan Djoko Susanto.

Hans mengaku kenal Djoko lantaran berteman baik dengan Feny, anak Djoko saat masih bekerja sebagai konsultan.

Pada awal tahun 2000-an tersebut, Djoko disebut Hans tengah serius mengembangkan bisnis minimarket di bawah bendera PT Alfa Minimart Utama (AMU).

Hans bilang, Djoko mengajaknya bergabung dengan harapan latar belakang pendidikannya di bidang keuangan, ditambah pengalamannya sebagai konsultan bisa membantu memajukan bisnis minimarket Alfamart.

Saat bergabung Alfa Minimart baru memiliki 43 gerai dan Hans diangkat sebagai Direktur Keuangan perusahaan.

Djoko memang tak salah memilih Hans. Belum lama menjabat, dia sudah melihat peluang besar dari bisnis minimarket. "Saya melihat konsep minimarket ini menarik karena berhadapan langsung dengan konsumen," ujarnya.

Apalagi, dia bilang kala itu persaingan bisnis minimarket masih longgar dan konsumen lebih akrab dengan format ritel besar seperti supermarket atau hipermarket. Maklum, pesaing utama saat itu hanya Indomaret yang dikelola PT Indomarco Prismatama. Persaingan itu pun berlanjut hingga saat ini.

Hans pun bekerja dibawah komando Feny yang ketika itu ditunjuk Djoko menjadi Presiden Direktur AMU. Kolaborasi keduanya berhasil membuat jumlah gerai Alfa Minimart terus bertambah. Tahun 2002, nama Alfa Minimart berganti menjadi Alfamart dan bendera AMU pun berganti menjadi Sumber Alfaria.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Indofarma Hadapi Masalah Keuangan, Erick Thohir: Kalau Ada Penyelewengan Kami Bawa ke Kejagung

Indofarma Hadapi Masalah Keuangan, Erick Thohir: Kalau Ada Penyelewengan Kami Bawa ke Kejagung

Whats New
5 Tips Mengerjakan Psikotes Gambar Orang

5 Tips Mengerjakan Psikotes Gambar Orang

Work Smart
Bank Mandiri Imbau Nasabah Hati-hati Terhadap Modus Penipuan Berkedok Undian Berhadiah

Bank Mandiri Imbau Nasabah Hati-hati Terhadap Modus Penipuan Berkedok Undian Berhadiah

Whats New
IHSG Turun Tipis di Awal Sesi, Rupiah Dekati Level Rp 16.000

IHSG Turun Tipis di Awal Sesi, Rupiah Dekati Level Rp 16.000

Whats New
Berapa Denda Telat Bayar Listrik? Ini Daftarnya

Berapa Denda Telat Bayar Listrik? Ini Daftarnya

Whats New
Detail Harga Emas Antam Senin 6 Mei 2024, Turun Rp 3.000

Detail Harga Emas Antam Senin 6 Mei 2024, Turun Rp 3.000

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 6 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 6 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Bappeda DKI Jakarta Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Bappeda DKI Jakarta Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Work Smart
Transfer Pengetahuan dari Merger TikTok Shop dan Tokopedia Bisa Percepat Digitalisasi UMKM

Transfer Pengetahuan dari Merger TikTok Shop dan Tokopedia Bisa Percepat Digitalisasi UMKM

Whats New
Harga Bahan Pokok Senin 6 Mei 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Senin 6 Mei 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
IHSG Diperkirakan Melaju, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

IHSG Diperkirakan Melaju, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Earn Smart
Kesenjangan Konsumsi Pangan dan Program Makan Siang Gratis

Kesenjangan Konsumsi Pangan dan Program Makan Siang Gratis

Whats New
Lowongan Kerja Anak Usaha Pertamina untuk S1 Semua Jurusan, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Lowongan Kerja Anak Usaha Pertamina untuk S1 Semua Jurusan, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Work Smart
Erick Thohir: 82 Proyek Strategis BUMN Rampung, tapi Satu Proyek Sulit Diselesaikan

Erick Thohir: 82 Proyek Strategis BUMN Rampung, tapi Satu Proyek Sulit Diselesaikan

Whats New
Ketika Pajak Warisan Jadi Polemik di India

Ketika Pajak Warisan Jadi Polemik di India

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com