KOMPAS.com - Kabupaten Banjar mendapat giliran untuk menjadi tuan rumah Pameran Potensi Desa (PPD) 2015 pada November mendatang. Adalah salah satu petugas yang menjaga gerai Provinsi Kalimantan Selatan, Zainatun Nisya, yang mengatakan hal tersebut pada Kamis (15/10/2015) lalu. Kebetulan, sejak hari tersebut sampai dengan Minggu (18/10/2015), Kalimantan Selatan menjadi satu dari 50 peserta PPD yang diselenggarakan di Stadion Sepak Bola Badak Putih, Kabupaten Cianjur, Provinsi Jawa Barat.
Catatan menunjukkan PPD adalah salah satu program Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal (PDT), dan Transmigrasi (Kementerian Desa). Menurut Menteri Desa Marwan Jafar dalam berbagai kesempatan, PPD tahun ini digelar di enam kabupaten. Sampai dengan Oktober 2015, sudah empat dari enam kabupaten yang menjadi penyelenggara yakni Kabupaten Bondowoso (Jawa Timur), Kabupaten Banyuasin (Sumatera Selatan), Kabupaten Maros (Sulawesi Selatan), dan Kabupaten Cianjur (Jawa Barat).
Kemendesa mencatat, dua kabupaten lagi untuk melengkapi target enam tuan rumah adalah Kabupaten Demak (Jawa Tengah) dan Kabupaten Banjar (Sumatera Selatan). Andai tidak ada perubahan jadwal, PPD di Kabupaten Banjar digelar pada 18 November 2015. "Mungkin sekitar lima hari sejak tanggal itu pameran berlangsung," kata Zainatun Nisya.
Sedikitnya ada dua potensi yang bakal menjadi andalan Banjar maupun Provinsi Kalimantan Selatan. Pertama, batu mulia dari Kabupaten Martapura. Kemudian, kain batik sasirangan. Kain ini menjadi pakaian adat Suku Banjar.
Investor
Dari beberapa PPD yang sudah diselenggarakan, imbuh Anwar, sudah beberapa daerah yang merasakan efek positif dari pameran ini. "Ada beberapa desa yang berhasil menarik investor untuk berinvestasi di desa," katanya.
Anwar juga menjelaskan alasan mengapa Cianjur dipilih sebagai tuan rumah. "Cianjur memiliki potensi luar biasa di bidang pertanian, perkebunan, peternakan, dan industri kerajinan. Cianjur juga merupakan salah satu lumbung padi di Indonesia," papar Anwar.
Sementara itu, Bupati Cianjur Tjetjep Muchtar Soleh berharap, dengan adanya pameran ini, desa-desa yang ada di Cianjur bisa mengembangkan potensi secara mandiri. Pasalnya, di masa akan datang desa akan menjadi garda depan dalam pembangunan wilayah. "Oleh karena itu, masyarakat desa di dorong untuk menginisiasi, memprakarsai pembangunan desa secara langsung dengan mengacu keberagaman potensi desa yang menjadi kekuatan pendukung dalam pembangunan desa," ujar Tjetjep.
Potensi unggulan Kabupaten Cianjur, menurut Tjetjep didominasi sektor pertanian yang mencapai 37 persen tanaman pangan. "Selain itu ada juga sektor pariwisata, perkebunan dan industri kreatif," imbuhnya.
Selain Provinsi Kalimantan Selatan tadi beberapa pemerintah kabupaten yang ikut berpameran pada ajang PPD kali ini adalah Kabupaten Bandung Barat, Kabupaten Garut, Kabupaten Kendal, Kabupaten Klaten, Kabupaten Dogiyai (Papua), Provinsi Sulawesi Utara yang mengkoordinasikan 10 kabupaten di dalamnya yakni Kabupaten Bolaang Mongondow Timur (Boltim), Kabupaten Bolaang Mongondow, Kabupaten Minahasa Utara, Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro (Sitaro), Kabupaten Minahasa, Kota Manado, dan Kabupaten Kotamobagu. Selain dari pemerintah daerah, peserta pameran potensi desa juga datang dari sektor perbankan mitra kementerian yaitu Bank BTN, Bank Jabar Banten, juga UMKM dari Jawa Timur.