Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Dorong BUMN untuk Berani Lakukan Merger

Kompas.com - 21/10/2015, 20:47 WIB
Sabrina Asril

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan, Badan Usaha Milik Negara (BUMN) lebih baik melakukan merger supaya bisa berkembang. Perubahan pola pikir manajemen juga didesak Jokowi harus segera dilakukan agar BUMN bisa jadi penggerak terdepan pembangunan di Indonesia.

"Saya ingin BUMN kita menjadi besar, entah lewat merger, revaluasi aset atau lainnya. Keinginan kita menjadikan BUMN yang besar dan lincah, sehingga bisa dibuat terlebih dulu suatu holding jadi tidak sistem sendiri-sendiri," ujar Jokowi saat memberikan sambutan di hadapan direksi BUMN di Istana Kepresidenan, Rabu (21/10/2015).

Jokowi mengungkapkan, tugas dan fungsi BUMN memang untuk mencari keuntungan. Namun, diharapkan BUMN juga bisa berperan sebagai lokomotif pembangunan di Indonesia. Menurut dia, jika negara lain bisa bertumpu pembangunannya pada BUMN, maka Indonesia juga bisa melakukan hal serupa.

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu berpendapat, BUMN-BUMN yang memberanikan diri merger mulai dari sektor perbankan, semen, hingga konstruksi sudah menunjukkan adanya perkembangan. Bahkan sejumlah perusahaan pelat merah itu kini menjadi perusahaan yang sehat dan kuat.

"Seperti Pelindo, seharusnya sudah mengarah ke sana, ada Pelindo I, II, III, IV. Seharusnya ada dalam satu sistem nasional yang membuat biaya transportasi murah, logistik murah. PLN juga bisa memulai, mungkin dimulai barengan dulu di merger BUMN dengan pengembangan kerja sama. Ini harus sudah dimulai," ucap Jokowi.

Selain itu, Jokowi juga sudah menginstruksikan Menteri BUMN Rini Soemarno untuk mulai meyiapkna perusahaan-perusahaan negara itu untuk mau melakukan joint venture.

"Saya lihat yang sudah berani joint venture sudah kelihatan besar, kelihatan manajemennya lebih baik," ucap dia.

Jokowi mengaku sudah memegang semua data BUMN dan kinerjanya. Dia menyatakan ke depan, dirinya akan fokus membenahi BUMN, termasuk pembenahan manajemen. Dia menilai, BUMN seharusnya bisa cepat berinisiatif apabila ada program pemerintah yang bisa digarap.

"Mendukung perumahan 1 juta, misalnya, yang berkaitan dengan ini harusnya langsung nggak sudah diperintah oh saya akan masuk ke sini. Saling berbicara lah antar BUMN, jangan saling bersaing," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Spend Smart
Bisnis Asuransi Tidak Normal, OJK Beri Peringatan Tegas untuk Pasaraya Life

Bisnis Asuransi Tidak Normal, OJK Beri Peringatan Tegas untuk Pasaraya Life

Whats New
Resmi, Neraca Dagang RI Surplus 4 Tahun Berturut-turut

Resmi, Neraca Dagang RI Surplus 4 Tahun Berturut-turut

Whats New
Strategi Medco Genjot Produksi Migas  dan Terapkan Transisi Energi

Strategi Medco Genjot Produksi Migas dan Terapkan Transisi Energi

Whats New
Daftar PSN Transportasi yang Sudah Rampung dan Masih Berjalan

Daftar PSN Transportasi yang Sudah Rampung dan Masih Berjalan

Whats New
72 Calon Masinis Whoosh Dilatih oleh Masinis Kereta Cepat dari China

72 Calon Masinis Whoosh Dilatih oleh Masinis Kereta Cepat dari China

Whats New
Konsisten Terapkan Sistem Manajemen Inovasi, Bank Mandiri Raih ISO 56002 Kitemark

Konsisten Terapkan Sistem Manajemen Inovasi, Bank Mandiri Raih ISO 56002 Kitemark

Whats New
Bank DKI Beri Fasilitas Kredit Kepemilikan Tempat Usaha di Pasar Sukasari Bogor

Bank DKI Beri Fasilitas Kredit Kepemilikan Tempat Usaha di Pasar Sukasari Bogor

Whats New
Menhub Ajak Investor Kembangkan Bandara Komodo

Menhub Ajak Investor Kembangkan Bandara Komodo

Whats New
Utang Luar Negeri Indonesia Turun jadi Rp 6.515,31 Triliun, Ini Penyebabnya

Utang Luar Negeri Indonesia Turun jadi Rp 6.515,31 Triliun, Ini Penyebabnya

Whats New
Tak Hanya Mineral dan Kendaraan Listrik, Investasi Korea di Indonesia Besar di Sektor Ini

Tak Hanya Mineral dan Kendaraan Listrik, Investasi Korea di Indonesia Besar di Sektor Ini

Whats New
Marak PHK di Awal 2024, Apindo: Biaya Usaha Naik, Industri Terdesak Lakukan Pengurangan Karyawan

Marak PHK di Awal 2024, Apindo: Biaya Usaha Naik, Industri Terdesak Lakukan Pengurangan Karyawan

Whats New
Harga Emas Terbaru 15 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 15 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Kemenhub Bakal Susun Regulasi Jual Beli Bus dan Umumkan PO Berizin secara Berkala

Kemenhub Bakal Susun Regulasi Jual Beli Bus dan Umumkan PO Berizin secara Berkala

Whats New
Lowongan Kerja PPM Manajemen untuk Lulusan S1, Cek Syarat dan Posisinya

Lowongan Kerja PPM Manajemen untuk Lulusan S1, Cek Syarat dan Posisinya

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com