"Yang bisa mengambil kebijakan yang dampaknya langsung dalam ekonomi itu adalah lembaga yang mengurusi sisi permintaan, yakni BI," kata Darmin, di Jakarta, Kamis (5/11/2015).
Sebagaimana diketahui Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan, ekonomi RI pada kuartal III-2015 tumbuh 4,73 persen.
Melambatnya laju pertumbuhan ekonomi ini diakui Darmin memberikan dampak beruntun. Salah satunya makin rendahnya penyerapan tenaga kerja dan makin tingginya angka pengangguran.
Selama satu tahun terakhir dari Agustus 2014 ke Agustus 2015, jumlah tenaga kerja yang diserap sebanyak 190.000 orang. Namun, jumlah pengangguran bertambah 320.000 orang.
Darmin menuturkan, paket kebijakan yang dikeluarkan pemerintah untuk mempermudah para investor dalam menjalankan usaha perlu didukung kelonggaran moneter.
"Yang bisa dilakukan adalah bagaimana pertumbuhan ekonomi membaik. Supaya menyerapnya lebih banyak. Persoalannya, paket ekonomi itu tidak selalu langsung sekarang investasinya," imbuh Darmin.
Hingga akhir tahun, diperkirakan pertumbuhan ekonomi mencapai 4,8 persen.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.