Menurut Rizal, Sudirman seharusnya mengungkap secara gamblang siapa politikus yang dimaksud. Namun, hal itu tak dilakukan.
Sudirman justru melempar isu ke media tanpa menunjukkan bukti. "Tanya saja sama yang ngomong. Jangan nyebar gosip, dong," ujar Rizal saat ditemui di Kantor Kementerian Koordinator Maritim, Jakarta, Kamis (12/11/2015).
Mantan Menteri Koordinator Perekonomian era Presiden Abdurrahman Wahid itu menantang Sudirman untuk blakblakan.
Pasalnya, dengan begitu, maka pernyataan Sudirman bisa dipertanggungjawabkan. "Kalau berani ngomong fakta, tunjukkan orangnya. Pasti ramai. Jangan nyebar gosip," kata dia.
Meski begitu, Rizal tak memungkiri kemungkinan adanya kebenaran dari pernyataan Sudirman Said.
Namun, menurut dia, yang penting dilakukan oleh Sudirman saat ini adalah mengungkapkan siapa politikus yang dimaksud.
"Menurut saya, harus (dibuka ke publik), jangan dibiasakan menteri nyebar gosip. Beri tahu apa adanya," ucap Rizal.
Sebelumnya, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said menyebutkan adanya tokoh politik yang sangat berkuasa mencoba menjual nama Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) kepada Freeport.
Pencatutan nama Presiden dan Wapres dilakukan agar kontrak Freeport bisa segera diberikan.
"Seolah-olah Presiden minta saham. Wapres juga dijual namanya. Saya sudah laporkan kepada keduanya. Beliau-beliau marah karena tak mungkin mereka melakukan itu," ujar Sudirman.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.