Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Catat... Jurus Hemat Biaya Operasional Kantor saat Ekonomi Sulit!

Kompas.com - 25/11/2015, 09:11 WIB
Adhis Anggiany Putri S

Penulis


KOMPAS.com
 – Di tengah lesunya perekonomian, efisiensi biaya operasional perusahaan menjadi pilihan tak terhindarkan. Namun, mengurangi bahan baku atau memangkas gaji karyawan jelas bukan langkah bijak.

Bagaimanapun, kualitas layanan serta produk atau jasa tak bisa ditawar meski kondisi sedang sulit. Dalam situasi seperti ini, semua pengeluaran perlu ditinjau ulang dari berbagai sudut. Jika perlu, bicarakan tantangan tersebut dengan karyawan.

Sejumlah hal juga bisa ditempuh untuk menyiasatinya. Seperti dikutip dari Bloomberg, beberapa hal berikut ini bisa menjadi pertimbangan ketika Anda harus memangkas biaya operasional perusahaan.

Kantor dan perabotnya

Saat ini, jika usaha Anda masih memakai tempat sewaan, negosiasi ulang dengan pemilik patut dilakukan. Anda bisa mengajukan keringanan persyaratan sewa. Bila negosiasi tak membuahkan hasil, mungkin ini saat paling tepat untuk mencari lokasi baru dengan tawaran lebih baik.

Karena biaya sewa lokasi strategis biasanya terlalu mahal, Anda bisa menyiasati dengan mencari tempat yang agak jauh dari jalan utama namun tetap mudah diakses. Atau, jika modal belum memadai, Anda bisa menyulap ruangan di rumah Anda menjadi kantor sementara.

Selain tempat, tentu Anda membutuhkan perabot dan peralatan kantor lain. Solusinya, beli saja barang second-hand atau bekas yang masih layak pakai.

Sumber daya manusia

Gaji karyawan masuk dalam pengeluaran rutin dan punya porsi besar di setiap perusahaan. Karena itu, jelilah saat merekrut staf. Pastikan Anda memang benar-benar membutuhkannya.

Untuk pekerjaan tidak rutin atau berjangka waktu pendek, menyewa jasa tenaga profesional bisa jadi pilihan. Selain itu, memberikan akses kepada staf tertentu untuk bekerja dari rumah atau biasa disebut telecommute adalah salah satu solusi jitu menghemat ruang sekaligus biaya harian kantor.

Sistem bisnis 

Usahakan membayar tagihan tepat waktu. Beberapa supplier kerap menawarkan diskon minimal dua persen ketika pembayaran dilakukan 10 hari sebelum masa tenggat. Peluang penghematan semacam ini harus Anda manfaatkan.

Selain itu, Anda bisa mencoba metode barter dengan beberapa rekan bisnis. Selain dapat mengurangi pengeluaran kas, langkah tersebut juga merupakan kesempatan baik untuk mempromosikan kelebihan produk atau jasa perusahaan Anda.

Teknologi

Manfaatkan teknologi semaksimal mungkin. Jika budget promosi masih minim, misalnya, pakai saja fasilitas gratis media sosial seperti Instagram, Facebook, atau Twitter. Nanti saat bisnis mulai berkembang, Anda bisa beriklan di media-media yang cocok dengan produk atau jasa Anda.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bahan Pokok Jumat 17 Mei 2024, Harga Cabai Rawit Merah Naik

Harga Bahan Pokok Jumat 17 Mei 2024, Harga Cabai Rawit Merah Naik

Whats New
IHSG Bakal Lanjut Menguat Hari Ini, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

IHSG Bakal Lanjut Menguat Hari Ini, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Wall Street Berakhir di Zona Merah, Dow Sempat Sentuh Level 40.000

Wall Street Berakhir di Zona Merah, Dow Sempat Sentuh Level 40.000

Whats New
KB Bank Dukung Swasembada Pangan lewat Pembiayaan Kredit Petani Tebu

KB Bank Dukung Swasembada Pangan lewat Pembiayaan Kredit Petani Tebu

BrandzView
5 Cara Transfer BRI ke BCA Lewat ATM hingga BRImo

5 Cara Transfer BRI ke BCA Lewat ATM hingga BRImo

Spend Smart
Diajak Bangun Rute di IKN, Bos MRT: Masih Fokus di Jakarta

Diajak Bangun Rute di IKN, Bos MRT: Masih Fokus di Jakarta

Whats New
Sertifikasi Halal UMKM Ditunda, Kemenkop-UKM Terus Lakukan  Sosialisasi dan Dorong Literasi

Sertifikasi Halal UMKM Ditunda, Kemenkop-UKM Terus Lakukan Sosialisasi dan Dorong Literasi

Whats New
Pesawat Garuda yang Terbakar di Makassar Ternyata Sewaan, Pengamat Sarankan Investigasi

Pesawat Garuda yang Terbakar di Makassar Ternyata Sewaan, Pengamat Sarankan Investigasi

Whats New
Prabowo Yakin Ekonomi RI Tumbuh 8 Persen, Standard Chartered: Bisa, tapi PR-nya Banyak...

Prabowo Yakin Ekonomi RI Tumbuh 8 Persen, Standard Chartered: Bisa, tapi PR-nya Banyak...

Whats New
Gara-gara Miskomunikasi, Petugas PT JAS Jatuh dari Pintu Pesawat di Bandara Soekarno-Hatta

Gara-gara Miskomunikasi, Petugas PT JAS Jatuh dari Pintu Pesawat di Bandara Soekarno-Hatta

Whats New
Utang Rp 14,5 Triliun untuk Bangun Rute Baru MRT Akan Dibayar Pakai APBN-APBD

Utang Rp 14,5 Triliun untuk Bangun Rute Baru MRT Akan Dibayar Pakai APBN-APBD

Whats New
Lupa Bawa Kartu? Ini Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu di ATM BCA

Lupa Bawa Kartu? Ini Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu di ATM BCA

Work Smart
Alfamart soal Tukang Parkir Liar: Cuekin Aja

Alfamart soal Tukang Parkir Liar: Cuekin Aja

Whats New
Laju Kredit BTN hingga April 2024 Bergerak Menuju Target

Laju Kredit BTN hingga April 2024 Bergerak Menuju Target

Whats New
Sejak 2019, MRT Jakarta Layani 106,51 Juta Penumpang

Sejak 2019, MRT Jakarta Layani 106,51 Juta Penumpang

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com