Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

100 Persen Rel Kereta Api Masih Tergantung Impor

Kompas.com - 25/11/2015, 13:24 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Moda transportasi massal kereta api menjadi salah satu fokus pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla di bidang infrastruktur.

Sayangnya, keinginan pemerintah itu tidak dibarengi dengan industri penunjang perkeretaapian.

Menurut Direktur Sarana Perkeretaapian, Kementerian Perhubungan, Yugi Hardiman, saat ini seluruh rel yang digunakan di Indonesia masih impor.

"Karena belum ada industri yang bikin," kata Yugi di Jakarta, Rabu (25/11/2015).

Beberapa negara pemasok rel Indonesia antara lain, China, Jepang, dan negara-negara di Eropa Timur.

Yugi mengatakan, belum adanya industri pembuatan rel di Indonesia disebabkan skala usahanya yang dinilai belum ekonomis.

"Nanti kalau dibuat, tapi tidak ada pasarnya, susah juga," kata dia.

Adapun spesifikasi rel yang digunakan saat ini masih menggunakan spesifikasi lama peninggalan Belanda yakni R33 dan spesifikasi baru R54.

"Kalau sisa Belanda masih R33, masih rel kecil. Sehingga tidak bisa digunakan untuk kereta api berkecepatan tinggi," lanjut Yugi.

Saat ini, penggunaan R33 lambat laun sudah digantikan dengan R54. Misalnya untuk jalur ganda lintas Jawa, sebanyak 80-90 persennya sudah menggunakan rel spesifikasi R54.

"Hanya beberapa lintas cabang yang masih menggunakan rel lama," imbuh Yugi.

Direktur Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika, Kementerian Perindustrian, I Gusti Putu Suryawirawan menuturkan, diharapkan komitmen pemerintah untuk membangun moda transportasi masal berbasis rel, bisa mendorong tumbuhnya industri penunjang perkeretaapian.

Putu mengatakan, sebetulnya secara umum sebanyak 40 persen kandungan lokal bisa memenuhi spesifikasi kereta api. Tetapi, lanjut dia, industri ini termasuk dalam kategori industri penghasil barang modal.

"Sehingga jumlah yang diproduksi itu tidak mungkin melebihi dari kebutuhan," kata Putu.

"Misalnya kaya industri mobil stok dilebihkan. Kalau orang perlu bisa ambil di gudang. Kereta api tidak bisa seperti itu. Seperti halnya kapal dan pesawat dirancang atas kebutuhannya," pungkas Putu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Surge dan Arsari Group Sepakati Kerja Sama Penyediaan Akses Internet Masyarakat

Surge dan Arsari Group Sepakati Kerja Sama Penyediaan Akses Internet Masyarakat

Whats New
2 Solusi Lupa PIN ATM BNI, Bisa dari HP Antiribet

2 Solusi Lupa PIN ATM BNI, Bisa dari HP Antiribet

Spend Smart
Mandiri Energi, Dusun di Cilacap Ini Andalkan Listrik dari Tenaga Surya

Mandiri Energi, Dusun di Cilacap Ini Andalkan Listrik dari Tenaga Surya

Whats New
Kuartal I-2024, Emiten Infrastruktur Telko SUPR Cetak Pertumbuhan Laba Bersih 3,8 Persen

Kuartal I-2024, Emiten Infrastruktur Telko SUPR Cetak Pertumbuhan Laba Bersih 3,8 Persen

Whats New
Menko Airlangga Yakini Kinerja Kemenko Perekonomian pada 2025 Mampu Maksimalkan Transformasi Ekonomi Menyeluruh

Menko Airlangga Yakini Kinerja Kemenko Perekonomian pada 2025 Mampu Maksimalkan Transformasi Ekonomi Menyeluruh

Whats New
Bank Tanah Siapkan 150 Hektar di IKN untuk Polri

Bank Tanah Siapkan 150 Hektar di IKN untuk Polri

Whats New
Bank Tanah Sediakan 1.750 Hektar untuk Relokasi Kampung Nelayan Terdampak IKN

Bank Tanah Sediakan 1.750 Hektar untuk Relokasi Kampung Nelayan Terdampak IKN

Whats New
2 Cara Ganti PIN ATM BCA, Bisa lewat HP?

2 Cara Ganti PIN ATM BCA, Bisa lewat HP?

Spend Smart
Akhiri Dugaan Monopoli, KPPU Terima Perubahan Antarmuka Jasa Logistik di Aplikasi Shopee

Akhiri Dugaan Monopoli, KPPU Terima Perubahan Antarmuka Jasa Logistik di Aplikasi Shopee

Whats New
Injourney Catat Laba Rp 1,1 Triliun Sepanjang Tahun 2023

Injourney Catat Laba Rp 1,1 Triliun Sepanjang Tahun 2023

Whats New
Sepanjang 2023, Nilai Ekspor Tuna RI Mencapai Rp 15,2 Triliun

Sepanjang 2023, Nilai Ekspor Tuna RI Mencapai Rp 15,2 Triliun

Whats New
BCA Mobile Sempat Alami Gangguan, Manajemen: Saat Ini Telah Kembali Normal

BCA Mobile Sempat Alami Gangguan, Manajemen: Saat Ini Telah Kembali Normal

Whats New
Kimia Farma Buka-bukaan Penyebab Rugi di 2023 Mulai dari Operasional hingga Anak Usaha

Kimia Farma Buka-bukaan Penyebab Rugi di 2023 Mulai dari Operasional hingga Anak Usaha

Whats New
Lowongan Kerja PT Pegadaian untuk S1, Ini Persyaratannya

Lowongan Kerja PT Pegadaian untuk S1, Ini Persyaratannya

Work Smart
Catatkan Kinerja Positif Sepanjang 2023, MSIG Life Berkomitmen Tumbuh Optimal dan Berkelanjutan

Catatkan Kinerja Positif Sepanjang 2023, MSIG Life Berkomitmen Tumbuh Optimal dan Berkelanjutan

BrandzView
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com