Adapun soal pertumbuhan ekonomi, BPS memperkirakan pertumbuhan ekonomi tahun depan sangat tergantung pada belanja modal pemerintah dan dorongan investasi. Sebab itu, baik buruknya ekonomi 2016 tergantung belanja pemerintah.
Jika strategi menggenjot belanja modal di awal tahun berjalan sesuai rencana, Sasmito memperkirakan target pertumbuhan ekonomi sebesar 5,3 persen di tahun 2016 akan tercapai.
Namun, ini tergantung seberapa besar risiko ekonomi global dan pasar keuangan global akibat kenaikan suku bunga The Fed, pelambatan ekonomi China dan devaluasi yuan.
Ekonom Bank Sentral Asia David Sumual berharap pemerintah serius menjalankan reformasi struktural. Presiden Joko Widodo harus memastikan paket deregulasi berjalan efektif, pembangunan kawasan industri terealisasi, dan hilirisasi industri tidak terkendala.
Tak kalah pentingnya, target perpajakan harus realistis dan dapat dicapai. Maklum, selain sebagai sumber utama penerimaan negara, target pajak yang terlalu muluk bisa-bisa membikin bulu kuduk berdiri.
Nah, dengan gambaran seperti di atas, rasanya kita masih harus ekstra waspada. Kencangkan sabuk pengaman karena tantangan berat masih mengadang. Plus bekerja lebih keras lagi karena ekonomi tahun depan masih belum seindah harapan. (Adinda Ade Mustami, Asep Munazat Zatnika)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.