Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Investor Rokok Tidak Menguntungkan Indonesia

Kompas.com - 05/01/2016, 17:41 WIB
Ramanda Jahansyahtono

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Koalisi Rakyat Bersatu Melawan Kebohongan Industri Rokok, Kartono Muhammad mengatakan investasi perusahaan rokok asing di Indonesia tidak menguntungkan.

Pada akhirnya Industri rokok hanya menjadikan Indonesia sebagai pasar. "Investasi itu bagus kalau menghasilkan devisa, menyerap tenaga kerja dan meningkatkan ekonomi dalam negeri. Kalau rokok malah menghabiskan devisa, terus meracuni rakyat," ujar dia Selasa (5/1/2016).

Dia mengatakan, rokok produksi dalam negeri semakin lama akan sulit diekspor. Pasalnya, negara-negara yang mengimpor rokok semakin berkurang. Dia mencontohkan negara seperti Australia dan New Zealand kini yang sudah mulai menghentikan impor rokok.

Bahkan, kata dia, negara-negara tetangga seperti Singapura sebentar lagi akan ikut menghentikan impor rokok.

"Mau tidak mau harus di pasarkan untuk masyarakat Indonesia sendiri. Investasi mereka jadinya hanya untuk konsumsi dalam negeri," papar dia.

Hari ini, lembaga Advokasi kerakyatan Raya Indonesia beserta 10 Ormas lainnya mendesak Menteri Perindustrian untuk segera mencabut Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 63 tahun 2015 tentang Roadmap Produksi Industri Hasil Tembakau 2015 - 2020.

Mereka menilai, peraturan tersebut tidak pro rakyat. Sehingga pada Senin (4/1/2016) kemarin, mereka melayangkan surat agar Menteri Saleh segera mencabut undang-undang tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Daftar 30 Mitra Distribusi Pembelian Sukuk Tabungan ST012 dan Linknya

Daftar 30 Mitra Distribusi Pembelian Sukuk Tabungan ST012 dan Linknya

Whats New
Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Whats New
Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Whats New
Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Whats New
Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Whats New
Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km Per Jam, Perjalanan Terlambat

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km Per Jam, Perjalanan Terlambat

Whats New
BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Earn Smart
Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Whats New
Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Whats New
Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Whats New
Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com