Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Energi Turun, Industri Makanan dan Minuman Girang

Kompas.com - 06/01/2016, 19:24 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Industri makanan-minuman (mamin) sedikit bernapas lega di awal tahun 2016 ini. Pasalnya, harga energi seperti bahan bakar minyak (BBM) dan tarif listrik sudah turun.

Ketua Umum Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Seluruh Indonesia (Gapmmi) Adhi S Lukman menuturkan, harga energi yang lebih murah diyakini mampu mendorong daya saing industri, dan daya beli masyarakat.

"Di sisi produksi tentunya bagus karena kita bisa meredam kenaikan UMP. Dengan BBM dan listrik turun, ini bisa sedikit meredam," tutur Adhi ditemui di Kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta, Rabu (6/1/2016).

Adhi mengatakan, industri mamin berharap pertumbuhan sektor ini di 2016 didorong peningkatan volume penjualan.

Tidak seperti tahun 2015 lalu, di mana pertumbuhan sektor ini lebih banyak didorong dari kenaikan harga.

"Tahun lalu kuartal I dan kuartal II tumbuhnya karena harga, tetapi volume flat. Bahkan untuk pasar tradisional malah minus. Untuk kuartal III dan kuartal IV 2015 sudah mulai pertumbuhan volume," jelas Adhi.

Sejauh ini biaya BBM terhadap biaya distribusi sebesar 50 persen. Adapun porsi biaya distribusi terhadap seluruh biaya harga pokok produksi (HPP), bervariasi antara 4 persen hingga 8 persen.

Adapun total biaya energi termasuk tarif listrik terhadap seluruh biaya HPP mencapai 8 persen hingga 12 persen. "Jadi kalau BBM-nya turunnya cukup signifikan, kan lumayan," ucap Adhi.

Di luar itu, biaya penentu HPP yang terbesar adalah upah tenaga kerja yang mencapai 12 persen, dan bahan baku.

Transportasi diharap mengikuti

Sayangnya, lanjut Adhi, penurunan harga BBM belum direspon oleh sektor angkutan umum (transportasi). Padahal, apabila biaya transportasi makin murah, daya beli masyarakat untuk menyerap produk industri menjadi lebih besar.

"Saya dengar sampai sekarang masih belum mau turun, transportasi. Kami berharap sektor transportasi mau menurunkan. Sehingga kita bisa meningkatkan daya saing, dan daya beli masyarakat," kata Adhi.

Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Retail Indonesia (Aprindo) Roy Nicolas Mandey menambahkan, daya beli masyarakat berpengaruh besar terhadap konsumsi.

Sementara, sampai saat ini kontribusi konsumsi masyarakat terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) masih dominan, sebesar 54 persen.

"Artinya apa? Ketika konsumsi masyarakat membaik, PDB-nya juga akan membaik," kata Roy.

Roy mengatakan, peritel optimistis pertumbuhan ritel tahun ini di angka 10-12 persen, lebih baik dibandingkan realisasi 2015 yang hanya mencapai 8-9 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Tiket Kereta Api 'Go Show' Naik Mulai 1 Mei

Harga Tiket Kereta Api "Go Show" Naik Mulai 1 Mei

Whats New
SMGR Kantongi Laba Bersih Rp 471,8 Miliar pada Kuartal I-2024 di Tengah Kontraksi Permintaan Semen Domestik

SMGR Kantongi Laba Bersih Rp 471,8 Miliar pada Kuartal I-2024 di Tengah Kontraksi Permintaan Semen Domestik

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di Bank Mandiri hingga BRI

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di Bank Mandiri hingga BRI

Whats New
Kasbon Digital Dinilai Bisa Jadi Solusi agar Karyawan Terhindar dari Pinjol

Kasbon Digital Dinilai Bisa Jadi Solusi agar Karyawan Terhindar dari Pinjol

Whats New
Pendapatan Usaha Garuda Indonesia Tumbuh 18 Persen di Kuartal I-2024

Pendapatan Usaha Garuda Indonesia Tumbuh 18 Persen di Kuartal I-2024

Whats New
Kuartal I-2024, Emiten Sawit Sumber Tani Agung Resources Cetak Pertumbuhan Laba Bersih 43,8 Persen

Kuartal I-2024, Emiten Sawit Sumber Tani Agung Resources Cetak Pertumbuhan Laba Bersih 43,8 Persen

Whats New
Pendaftaran CASN 2024, Instansi Diminta Segera Isi Rincian Formasi ASN

Pendaftaran CASN 2024, Instansi Diminta Segera Isi Rincian Formasi ASN

Whats New
Masuk Musim Panen, Bulog Serap 30.000 Ton Gabah Per Hari

Masuk Musim Panen, Bulog Serap 30.000 Ton Gabah Per Hari

Whats New
Pekerja Mau Sejahtera dan Naik Gaji, Tingkatkan Dulu Kompetensi...

Pekerja Mau Sejahtera dan Naik Gaji, Tingkatkan Dulu Kompetensi...

Whats New
Hindari Denda, Importir Harus Lapor Impor Barang Kiriman Hasil Perdagangan dengan Benar

Hindari Denda, Importir Harus Lapor Impor Barang Kiriman Hasil Perdagangan dengan Benar

Whats New
Pendaftaran Seleksi CASN Dibuka Mei 2024, Menpan-RB Minta Kementerian dan Pemda Percepat Input Formasi Kebutuhan ASN

Pendaftaran Seleksi CASN Dibuka Mei 2024, Menpan-RB Minta Kementerian dan Pemda Percepat Input Formasi Kebutuhan ASN

Whats New
IHSG Turun 0,84 Persen di Awal Sesi, Rupiah Bangkit

IHSG Turun 0,84 Persen di Awal Sesi, Rupiah Bangkit

Whats New
Harga Emas Terbaru 2 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 2 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Kamis 2 Mei 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Kamis 2 Mei 2024

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Kamis 2 Mei 2024, Harga Jagung Tk Peternak Naik

Harga Bahan Pokok Kamis 2 Mei 2024, Harga Jagung Tk Peternak Naik

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com