Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Ekspor Freeport, Kementerian ESDM dan Kemenkeu Saling Lempar Tanggung Jawab

Kompas.com - 29/01/2016, 13:38 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com – Kementerian Keuangan dan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) saling lempar tanggungjawab perihal izin ekspor konsentrat PT Freeport Indonesia.

Menteri Keuangan Bambang PS Brodjonegoro menegaskan, urusan pemberian izin ekspor konsentrat merupakan kewenangan dari Kementerian ESDM.

Bambang juga meluruskan kabar bahwa kewenangan tersebut sudah dilimpahkan ke Kementerian Keuangan dalam hal ini Direktorat Jenderal Bea dan Cukai.

“Apanya? Enggak dong. Izin ekspor itu diberikan oleh mereka (ESDM). Ketika ekspor, baru mereka (Freeport) bayar ke kita (Bea Cukai). Masa kami yang ngasih izin. Kami (pihak) yang memungut duitnya,” jelas Bambang kemudian.

Bambang pun meminta wartawan mengonfirmasi perihal izin ekspor Freeport ke Kementerian ESDM. “Tanya ESDM, mereka yang punya otoritas,” kata dia.

Terkait mengenai jaminan kesungguhan pembangunan smelter sebesar 530 juta dollar AS, Bambang menegaskan hal tersebut juga menjadi urusan Kementerian ESDM.

Adapun potensi berhentinya operasi Freeport untuk sementara waktu, Bambang mengatakan nantinya hal itu bisa diselesaikan tergantung negosiasi dengan pemerintah.

Sebelumnya, Direktur Jenderal Mineral dan Batubara (Minerba) Kementerian ESDM, Bambang Gatot Ariyono menuturkan, hingga Kamis (28/1/2016) pihak Freeport belum mendapat rekomendasi izin ekspor dari Kementerian ESDM.

Akan tetapi, ketika ditanya lebih lanjut soal kemungkinan berhentinya ekspor, Bambang mengatakan, “Yang menentukan bisa atau tidak kan Bea Cukai. Bukan saya”.

Bambang juga membenarkan bahwa Freeport belum menyetor jaminan kesungguhan pembangunan smelter sebesar 530 juta dollar AS. Sebagaimana yang disampaikan Menteri ESDM Sudirman Said, Bambang menegaskan pihak Freeport masih komitmen dengan angka 530 juta dollar AS.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Dukung Energi Bersih, Konsorsium PGN, JGC, Osaka Gas, dan INPEZ Siap Komersialisasi Biomethane

Dukung Energi Bersih, Konsorsium PGN, JGC, Osaka Gas, dan INPEZ Siap Komersialisasi Biomethane

Whats New
Warga: 'War' Tiket Uji Coba Kereta Cepat Tak Sesulit Berburu Tiket K-Pop

Warga: "War" Tiket Uji Coba Kereta Cepat Tak Sesulit Berburu Tiket K-Pop

Whats New
Utang Pemerintah Kembali Meningkat, per Agustus Capai Rp 7.870,35 Triliun

Utang Pemerintah Kembali Meningkat, per Agustus Capai Rp 7.870,35 Triliun

Whats New
Kembangkan Teknologi mRNA, Etana Gandeng BRIN dan UNSW

Kembangkan Teknologi mRNA, Etana Gandeng BRIN dan UNSW

Whats New
Kemendag Bantah TikTok Punya Izin E-commerce

Kemendag Bantah TikTok Punya Izin E-commerce

Whats New
Dibanjiri Barang Impor, Asosiasi Tekstil: Utilitas Industri Hanya 50 Persen, Sangat Memperihatinkan

Dibanjiri Barang Impor, Asosiasi Tekstil: Utilitas Industri Hanya 50 Persen, Sangat Memperihatinkan

Whats New
Awak Kapal Tradisional Diberikan Sosialisasi Keselamatan Pelayaran

Awak Kapal Tradisional Diberikan Sosialisasi Keselamatan Pelayaran

Rilis
Robby Setiabudi Madjid Jadi Direktur Baru Petrokimia Gresik

Robby Setiabudi Madjid Jadi Direktur Baru Petrokimia Gresik

Whats New
Rawan Disalahgunakan, Pengamat Awasi Tren Meningkatnya PKPU dan Kepailitan

Rawan Disalahgunakan, Pengamat Awasi Tren Meningkatnya PKPU dan Kepailitan

Whats New
5 Tips Memilih Franchise Indonesia yang Menjanjikan

5 Tips Memilih Franchise Indonesia yang Menjanjikan

Whats New
SR019 Pecahkan Rekor Jumlah Investor SBN Ritel 2023

SR019 Pecahkan Rekor Jumlah Investor SBN Ritel 2023

Whats New
Menakar Dampak Belanja Caleg Pemilu 2024 ke Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Menakar Dampak Belanja Caleg Pemilu 2024 ke Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Whats New
Simak Imbal Hasil Lelang Sukuk Negara Pekan Ini

Simak Imbal Hasil Lelang Sukuk Negara Pekan Ini

Earn Smart
Cerita Peserta Uji Coba Kereta Cepat: Susah-susah Dapat Tiket Malah Ketinggalan Kereta

Cerita Peserta Uji Coba Kereta Cepat: Susah-susah Dapat Tiket Malah Ketinggalan Kereta

Whats New
Pemerintah Akan Tutup 'Social Commerce' jika 'Keukeuh' Berjualan di Platformnya

Pemerintah Akan Tutup "Social Commerce" jika "Keukeuh" Berjualan di Platformnya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com