Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Janji Tidak Gegabah Gabung TPP

Kompas.com - 09/02/2016, 13:39 WIB
Yoga Sukmana

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah berjanji tidak akan gegabah bergabung ke dalam Kemitraan Trans Pasific atau Trans Pasific Partnership (TPP). Pemerintah menyiapkan tim untuk mengkaji rencana tersebut.

"Kami janji dari sisi pemerintah tidak akan serakah, sudah pasti akan berhati-hati dan kami hitung betul berapa cost, ongkos, pengorbanan, dan apa manfaat yang kita dapat dari trade agreement seperti TPP," ujar Menteri Perdagangan Thomas Lembong di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Selasa (7/2/2016).

Saat ini, pemerintah sudah menyiapkan surat keputusan (SK) untuk pembentukan tim kajian TPP. SK tersebut digodok di Kementerian Koordinator Perekonomian.

Lembong tidak menyebutkan kapan SK pembentukan tim kajian TPP tersebut akan selesai, serta kapan tim kajian TPP akan mulai bekerja. (Baca: Persiapan Gabung TPP, Pemerintah Bentuk Tim).

Selain itu, pemerintah juga telah setuju untuk melibatkan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dalam setiap pembahasan mengenai rencana bergabung dengan TPP. Sebab, negara-negara yang tergabung dengan TPP diharuskan untuk mengubah aturan perundang-undangan.

"Saya kira itu layak dan pantas karena semua negara juga begitu. Misal AS, Kanada, dan Vietnam juga meratifikasi UU melalui parlemen," kata Lembong. 

Dia menambahkan, sering kali trade agreement juga mewajibkan anggotanya mengubah UU. "Negara Vietnam, Malaysia, dan AS menerbitkan UU baru," kata Lembong.

TPP adalah kemitraan yang dalam kesepakatannya bakal mengurangi halangan tarif di antara 12 negara anggotanya.

Diperkirakan, kekuatan ekonomi kelompok ini mencakup 40 persen perekonomian dunia.

Selain Amerika Serikat dan Jepang, negara lain yang tergabung dalam TPP yakni Australia, Brunei Darusalam, Kanada, Cile, Malaysia, Meksiko, Selandia Baru, Peru, Singapura, dan Vietnam.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com