Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Industri Tekstil Berharap Kebijakan Diskon Listrik Segera Diterapkan

Kompas.com - 18/02/2016, 13:13 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com – Pelaku usaha di bidang tekstil dan produk tekstil berharap pemerintah segera menerapkan kebijakan diskon 30 persen tarif listrik untuk pemakaian dari pukul 23.00 sampai 08.00.

Diskon tarif listrik tersebut sedianya telah ditetapkan dalam paket kebijakan ekonomi III, untuk mendorong akvitas industri utamanya padat karya.

Namun memasuki pekan ketiga Februari 2016 ini, kebijakan tersebut urung diimplementasikan.

“Industri kita siap menghadapi pasar bebas, asal yang menjadi struktur biaya yaitu power dan man-power itu mendukung. Power (energi) seperti diskon 30 persen tarif listrik,” kata Ketua Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) Ade Sudrajat Usman, di Jakarta, Rabu (17/02/2016).

Ade mengatakan hingga detik ini, kebijakan tersebut baru sebatas wacana. “Belum berjalan,” kata Ade.

Padahal, kata dia, daya saing industri negara-negara di kawasan ASEAN terbilang lebih baik dibandingkan Indonesia, seperti misalnya Vietnam.

Adapun yang bisa meningkatkan daya saing industri selain sistem pengupahan yang jelas, adalah biaya energi yang murah.

Ade mengatakan, apabila daya saing industri di Indonesia tidak membaik, maka investor dari luar lebih akan melirik Vietnam ketimbang Indonesia.

“Beruntung kita punya angkatan kerja yang masih eksis dalam 20 tahun ke depan. Kalau di Vietnam sangat terbatas. Tapi kalau tidak ke Vietnam pun, mereka (investor) bisa ke Myanmar,” imbuh Ade.

Masih Dibahas

Sebelumnya, Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Franky Sibarani mengatakan kebijakan diskon tarif 30 persen untuk industri yang beroperasi dari jam 23.00-08.00 belum bisa diterapkan.

“Kenapa belum bisa, ini telah kami sampaikan ke Kementerian ESDM. Kelihatannya masih dalam tahap pembahasan (dengan PLN),” ucap Franky, Jumat (05/02/2016).

Sementara itu Kepala Divisi Niaga PLN Benny Marbun yang dihubungi KOMPAS.com, belum bisa berkomentar banyak sola mengapa kebijakan itu belum juga bisa berjalan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kinerjanya Banyak Dikeluhkan di Medsos, Berapa Gaji PNS Bea Cukai?

Kinerjanya Banyak Dikeluhkan di Medsos, Berapa Gaji PNS Bea Cukai?

Work Smart
Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Whats New
Kinerja Pegawai Bea Cukai 'Dirujak' Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Kinerja Pegawai Bea Cukai "Dirujak" Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Whats New
Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Whats New
Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Work Smart
Viral Mainan 'Influencer' Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Viral Mainan "Influencer" Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Work Smart
Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Whats New
SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Whats New
Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Whats New
[POPULER MONEY] Sri Mulyani 'Ramal' Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

[POPULER MONEY] Sri Mulyani "Ramal" Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

Whats New
Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com