Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bhimasena Power: Konstruksi Fisik PLTU Batang Sudah 90 Persen

Kompas.com - 25/02/2016, 05:30 WIB
Aprillia Ika

Penulis

BATANG, KOMPAS.com - PT Bhimasena Power Indonesia (BPI), penanggungjawab pembangunan PLTU Jawa Tengah 2 x 1000 MW di Batang, menyampaikan persiapan konstruksi fisik proyek tersebut telah mencapai 90 persen.

"Saat ini proses pengadaan lahan seluas 226 hektare telah tuntas. Persiapan untuk proses konstruksi terus dilakukan," kata Presiden Direktur BPI Mohammad Effendi, melalui rilis ke KOMPAS.com, Rabu (24/02/2016).

Perusahaan berharap pembangunan PLTU berkapasitas 2 x 1000 MW ini dapat selesai tepat waktu pada 2020.

Effendi mengatakan, proyek PLTU Jawa Tengah merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk mengoptimalkan sumber daya alam Indonesia bagi pembangunan.

Melalui pembangunan PLTU ini diharapkan kebutuhan listrik nasional yang tumbuh sekitar 8% per tahun dapat terpenuhi.

"BPI optimis pembangunan PLTU Jawa Tengah akan menjadi bagian dari solusi nasional dalam memenuhi kebutuhan energi,” kata dia.

Kompensasi

Sebagai bagian dari komitmen sosial, BPI kembali melaksanakan penyaluran program kompensasi sosial kepada lebih dari 700 petani terdampak di sekitar area PLTU.

Dana tersebut disalurkan sambil BPI menyiapkan lahan pengganti,pekerjaan pengganti dan kemampuan kewirausahaan  yang masih dalam proses persiapan.

Program tersebut diperuntukkan bagi para buruh tani dan petani penggarap yang berasal dari tiga desa terdampak, yaitu Desa Ujungnegoro, Desa Ponowareng dan Desa Karanggeneng.

Besaran nilai yang diberikan sebagai kompensasi sosial telah dihitung dengan rata-rata luas lahan garapan, jumlah kali tanam, panen dan produksi rata-rata per tahun yang ditentukan melalui SK Bupati Batang.

Dari pertimbangan tersebut, mereka akan menerima dana kompensasi Rp 375.000 untuk petani terdampak, dan Rp 450.000 untuk buruh tani yang terdampak.

Dengan program kompensasi sosial yang dilakukan BPI, diharapkan dapat menambah tunjangan kehidupan mereka sementara waktu.

Diluar itu, BPI juga aktif melakukan kegiatan pendampingan bagi masyarakat Batang untuk meningkatkan pemberdayaan masyarakat.  


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Utang Pemerintah ke Bulog Capai Rp 16 Triliun, Dirut: Hampir Semua Sudah Dibayarkan

Utang Pemerintah ke Bulog Capai Rp 16 Triliun, Dirut: Hampir Semua Sudah Dibayarkan

Whats New
Kian Susut, Surplus APBN Tinggal Rp 8,1 Triliun

Kian Susut, Surplus APBN Tinggal Rp 8,1 Triliun

Whats New
IHSG Turun 34 Poin, Rupiah Melemah di Awal Sesi

IHSG Turun 34 Poin, Rupiah Melemah di Awal Sesi

Whats New
Harga Emas Dunia Menguat Usai Rilis Data Pertumbuhan Ekonomi AS

Harga Emas Dunia Menguat Usai Rilis Data Pertumbuhan Ekonomi AS

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Whats New
Daftar 30 Mitra Distribusi Pembelian Sukuk Tabungan ST012 dan Linknya

Daftar 30 Mitra Distribusi Pembelian Sukuk Tabungan ST012 dan Linknya

Whats New
Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Whats New
Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Whats New
Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Whats New
Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Whats New
Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km Per Jam, Perjalanan Terlambat

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km Per Jam, Perjalanan Terlambat

Whats New
BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com