Dalam soal keahlian, mereka lebih ahli. Kenapa saya yang memimpin? Karena posisi saya di holding company, dan saya punya akses ke management, dan bisa berkomunikasi dengan mereka.
Setiap hasil kerja tim kami, yang pertama mendapatkan citra positif adalah saya. Tapi saya tidak pernah mengakui kerja itu sebagai kerja saya sendiri. Saya selalu menjelaskan siapa yang melakukan apa, siapa yang ahli dalam hal apa, dalam tim saya. Keahlian saya adalah, membuat mereka bekerja dengan baik, membuat hasil baik.
Bagaimana bila sebaliknya, kita berada di bawah, kerja kita berpotensi diklaim atasan? Ada beberapa trik untuk menghindarinya.
Pertama, jangan berikan seluruh kerja kita secara utuh. Simpan bagian-bagian kunci, yang hanya Anda sendiri bisa menjelaskan. Mau tak mau atasan Anda akan mengajak Anda saat ia melaporkan hasil kerjanya. Saat itu tunjukkan kepiawaian Anda, sehingga orang tahu bahwa Andalah otak dari kerja itu.
Kedua, buat catatan-catatan yang menjadi bukti bahwa Andalah yang menghasilkan kerja itu.
Ketiga, secara rutin bahaslah kerja Anda dengan orang-orang di sekitar Anda, untuk memberi tahu mereka bahwa Andalah yang mengerjakan.
Membangun pencitraan berbeda dengan menjilat. Sangat berbeda. Pencitraan positif adalah usaha menjelaskan siapa kita, dan apa yang bisa kita lakukan. Sedangkan menjilat, itu adalah kegiatan membuat orang lain, khususnya atasan, merasa senang.
Jadi, kalau ada orang yang melejit di depan Anda, jangan buru-buru menuduh dia menjilat. Boleh jadi dia memang cerdas dalam membangun citra. Sementara Anda merasa mulia dengan menjadi orang yang rendah hati, padahal Anda cuma tidak menyadari pentingnya pencitraan.
Tulisan Hasanudin Abdurakhman lain bisa dibaca juga di http://abdurakhman.com
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.