Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Perusahaan China Kini Ogah Rekrut Pegawai?

Kompas.com - 28/03/2016, 16:44 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

Sumber CNN

BEIJING, KOMPAS.com - Perusahaan-perusahaan di China kini semakin enggan merekrut pegawai lantaran perekonomian negara tersebut yang kian melambat. Sebuah survei melaporkan, banyak perusahaan kini semakin menghemat pengeluaran, salah satunya dengan tidak merekrut pegawai baru.

Survei tersebut dilakukan oleh China Beige Book terhadap 2.200 perusahaan di seluruh China. Dalam laporannya, China Beige Book menyatakan dunia usaha di China menjadi alergi terhadap perekrutan pegawai yang menimbulkan risiko pasar tenaga kerja berada di tingkat yang amat rendah pada kuartal pertama tahun ini.

Dari seluruh perusahaan yang disurvei, 15 persen menyatakan mereka memangkas jumlah pegawai pada kuartal I. Sebanyak 23 persen menyatakan memperluas jumlah tenaga kerja, namun jumlahnya berkurang 9 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Menurut China Beige Book, tren ini seharusnya memicu pemerintah China untuk segara mengambil tindakan. Outlook perekrutan pegawai untuk kuartal II tahun ini juga tidak membahagiakan. Pasalnya, 14 persen perusahaan yang disurvei akan memangkas lebih banyak tenaga kerja, 28 persen mengantisipasi perekrutan tenaga kerja yang jumlahnya 10 persen lebih rendah dari tahun sebelumnya.

Bulan lalu, pemerintah China menyatakan akan ada pemangkasan 1,8 juta pekerjaan di industri batubara dan baja. Langkah ini dianggap akan memukul perusahaan-perusahaan besar milik negara yang dikenal tidak efisien.

IHS Insight menyatakan, pemangkasan jumlah karyawan ini merespresentasikan 20 persen dan 11 persen jumlah tenaga kerja China di sektor batubara dan baja. Para ahli menyebut, memperoleh gambaran yang jelas perihal pasar tenaga kerja di China amatlah sulit. Pasalnya, ada perbedaan dalam statistik resmi. Para peneliti di China Beige Book pun mencoba mengisi ruang kosong dengan studi pribadi mereka, yang juga memperhatikan penjualan, harga, laba, pinjaman, dan belanja perusahaan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Karier.mu dan Women’s World Banking Luncurkan Modul Kapabilitas Keuangan dan Digital, Bisa Diakses Gratis

Karier.mu dan Women’s World Banking Luncurkan Modul Kapabilitas Keuangan dan Digital, Bisa Diakses Gratis

Whats New
Bersama Mentan Amran, Presiden Jokowi Lakukan Peninjauan Program Pompanisasi di Kotawaringin Timur

Bersama Mentan Amran, Presiden Jokowi Lakukan Peninjauan Program Pompanisasi di Kotawaringin Timur

Whats New
IHSG Menguat di Akhir Sesi, Rupiah Koreksi

IHSG Menguat di Akhir Sesi, Rupiah Koreksi

Whats New
Membandingkan Anggaran Makan Siang Gratis Rp 71 Triliun dengan Pembangunan IKN

Membandingkan Anggaran Makan Siang Gratis Rp 71 Triliun dengan Pembangunan IKN

Whats New
Badan Bank Tanah Targetkan Peningkatan Aset Lahan 23.000 Hektar Tahun Ini

Badan Bank Tanah Targetkan Peningkatan Aset Lahan 23.000 Hektar Tahun Ini

Whats New
Surge dan Arsari Group Sepakati Kerja Sama Penyediaan Akses Internet Masyarakat

Surge dan Arsari Group Sepakati Kerja Sama Penyediaan Akses Internet Masyarakat

Whats New
2 Solusi Lupa PIN ATM BNI, Bisa dari HP Antiribet

2 Solusi Lupa PIN ATM BNI, Bisa dari HP Antiribet

Spend Smart
Mandiri Energi, Dusun di Cilacap Ini Andalkan Listrik dari Tenaga Surya

Mandiri Energi, Dusun di Cilacap Ini Andalkan Listrik dari Tenaga Surya

Whats New
Kuartal I-2024, Emiten Infrastruktur Telko SUPR Cetak Pertumbuhan Laba Bersih 3,8 Persen

Kuartal I-2024, Emiten Infrastruktur Telko SUPR Cetak Pertumbuhan Laba Bersih 3,8 Persen

Whats New
Menko Airlangga Yakini Kinerja Kemenko Perekonomian pada 2025 Mampu Maksimalkan Transformasi Ekonomi Menyeluruh

Menko Airlangga Yakini Kinerja Kemenko Perekonomian pada 2025 Mampu Maksimalkan Transformasi Ekonomi Menyeluruh

Whats New
Bank Tanah Siapkan 150 Hektar di IKN untuk Polri

Bank Tanah Siapkan 150 Hektar di IKN untuk Polri

Whats New
Bank Tanah Sediakan 1.750 Hektar untuk Relokasi Kampung Nelayan Terdampak IKN

Bank Tanah Sediakan 1.750 Hektar untuk Relokasi Kampung Nelayan Terdampak IKN

Whats New
2 Cara Ganti PIN ATM BCA, Bisa lewat HP?

2 Cara Ganti PIN ATM BCA, Bisa lewat HP?

Spend Smart
Akhiri Dugaan Monopoli, KPPU Terima Perubahan Antarmuka Jasa Logistik di Aplikasi Shopee

Akhiri Dugaan Monopoli, KPPU Terima Perubahan Antarmuka Jasa Logistik di Aplikasi Shopee

Whats New
Injourney Catat Laba Rp 1,1 Triliun Sepanjang Tahun 2023

Injourney Catat Laba Rp 1,1 Triliun Sepanjang Tahun 2023

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com