Selain itu, data pengangguran dan kemiskinan di Sulawesi Utara yang naik masing-masing 2 persen dan 1 persen.
Terkait data ini, Susi mengaku heran karena informasi dalam data tersebut berubah begitu cepat. (Baca: Menteri Susi: Jangan Adu Saya dengan Pak JK).
"Saya tidak tahu angka-angka bagini setiap bulan berubah. Sebelum kunjungan dan sesudah kunjungan Pak JK, angkanya beda-beda," ucap Susi.
Data Susi diragukan
Anggota Komisi IV DPR RI Daniel Johan meragukan data-data yang selama ini sering dibeberkan Menteri Susi.
Menurut dia, realita di lapangan berbeda dengan data-data yang ditunjukkan. Saat ini, tutur dia, pusat-pusat perikanan contohnya di Pati, Rembang, Regal, Bitung, Maluku, justru terpukul karena kebijkan Susi.
"Enggak usah jauh-jauh itu Muara Baru paling cold storage cuma 20 persen, 80 persennya kosong," kata Daniel kepada Kompas.com seberapa hari lalu.
Ketua Asosiasi Budidaya Ikan Laut Indonesia (Abilindo) Wajan Sudja juga mengungkapkan hal senada.
Menurutnya, kebijakan Susi justru membuat nelayan hidup dalam kesusahan.
"Moratorium sudah selesai tapi kapal tetap enggan dikasih jalan. Ada lebih dari 10.000 kapal mangkrak," kata Wajan.
Menanggapi kritik sejumlah pihak ini, Susi mempersilakan masyakarat untuk menilai langsung kinerjanya selama ini. (Baca juga: Episode Baru Kabinet Gaduh, Ribut-ribut Jubir Wapres Vs Menteri Susi).
Baginya, kebijakan moratorium kapal eks asing dan transhipment merupakan langkah reformasi di sektor kelautan dan perikanan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.