Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menperin Dorong Industri Kosmetik Gunakan Bahan Herbal Lokal

Kompas.com - 13/04/2016, 21:38 WIB
Pramdia Arhando Julianto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Industri kosmetika didorong memperbanyak penggunaan bahan baku herbal asal dari Indonesia.

Hal ini guna meningkatkan kandungan dalam negeri dan memperkuat keunggulan kosmetik nasional dalam bersaing dengan produk serupa dari luar negeri.

“Selama ini industri kita sudah banyak menggunakan bahan herbal dan ini terus kita dorong untuk meningkatkannya. Komponen kosmetik herbal juga menjadi nilai lebih produk mengingat Indonesia kaya akan tanaman dan mineral yang menjadi bahan produksi,” kata Menteri Perindustrian Saleh Husin saat menerima Ketua Umum Persatuan Perusahaan Kosmetika Indonesia (Perkosmi) Nurhayati Subakat di Jakarta, Rabu (13/4/2016).

Kekayaan flora Indonesia, imbuhnya, perlu dieksplorasi oleh pelaku usaha kosmetika dan didukung oleh Pemerintah.

Budidaya tanaman herbal juga berpotensi meningkatkan kesejahteraan petani serta industri kecil dan menengah yang berperan sebagai pengolah bahan baku melalui pola kemitraan.

Kementerian Perindustrian melalui UPT dan Balai Riset dan Standardisasi Industri (Baristan) di berbagai daerah juga melakukan penelitian dan sosialisasi pemanfaatan bahan herbal.

Misalnya, Baristan Padang di Sumatera Barat mengembangkan pemanfaatan gambir untuk beragam keperluan.

Fasilitas serupa di Samarinda, Kalimantan Timur juga melakukan penelitian minyak atsiri. Jenis minyak ini dikenal sebagai bahan baku parfum dan pewangi.

“Kosmetik, terutama produk industri kecil dan menengah juga dapat memanfaatkan layanan klinik desain dan kemasan Kemenperin untuk mengoptimalkan pemasaran,” ujar Saleh sembari mengatakan kemasan mampu menampilkan citra produk, segmentasi pasar, dan juga pelindung produk kosmetik.

Ketua Umum Perkosmi Nurbayati Subakat mengatakan pihaknya aktif meningkatkan penggunaan bahan baku aktif dan bahan pembantu yang berkualitas, termasuk herbal.

Tahun ini, Perkosmi berencana menggelar pameran Indonesian Cosmetic Ingredients (ICI) pada 11-13 Mei di Arena Pekan Raya Jakarta, Kemayoran.

“Pameran ini dilakukan seiring perkembangan teknologi industri yang berimbas pada bidang kosmetik dan turut meningkatkan mutu dan penggunaan bahan baku. Proses produksi yang lebih inovatif dan efisien serta desain kemasan juga membantu meningkatkan image produk,” kata dia yang merupakan CEO PT Paragon Technology Innovation (PTI) pemilik merek kosmetik muslimah Wardah.

Ajang dua tahunan ini menyiapkan 242 booth dengan peserta meliputi produsen dan suplier dari dalam serta luar negeri.

Pameran ini juga menjadi kesempatan pelaku usaha dan konsumen mengetahui tren produk kosmetik  serta inovasi industri ini, termasuk produk kosmetik yang aman. 

“Kami juga menyediakan booth untuk Kementerian Perindustrian guna menyosialisasikan program, hasil riset dan aplikasinya kepada para produsen seperti kami dan juga masyarakat,” kata Wakil Ketua Bidang Organisasi dan Humas Perkosmi, Palupi Candra yang juga Head of Corporate Communication & CSR Martha Tilaar Group.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Whats New
1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

Spend Smart
Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Whats New
Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Whats New
Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Whats New
BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Whats New
Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Work Smart
Dukung 'Green Building', Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Dukung "Green Building", Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Whats New
Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com