Direktur Panin Asset Management salah satu perusahaan Manajer Investasi pengelola reksa dana terkemuka di Indonesia.
Wakil Ketua I Perkumpulan Wakil Manajer Investasi Indonesia periode 2019 - 2022 dan Wakil Ketua II Asosiasi Manajer Investasi Indonesia Periode 2021 - 2023.
Asesor di Lembaga Sertifikasi Profesi Pasar Modal Indonesia (LSPPMI) untuk izin WMI dan WAPERD.
Penulis buku Reksa Dana dan Obligasi yang diterbitkan Gramedia Elexmedia.
Tulisan merupakan pendapat pribadi
Praktik yang lebih umum, pada reksa dana campuran dengan komposisi tertentu antara saham dan obligasi, memberikan pilihan produk yang lebih beragam bagi investor.
Untuk itu, terkadang dalam 1 manajer investasi yang sama, bisa terdapat lebih dari 1 reksa dana campuran.
Sebagai contoh, di Panin Asset Management terdapat 5 reksa dana campuran dengan kebijakan berbeda-beda yang disesuaikan dengan profil dan kebutuhan investornya.
Panin Dana Prioritas merupakan reksa dana campuran yang konservatif karena membatasi investasi pada saham maksimal 30 persen dan sisanya pada obligasi dan pasar uang.
Panin Dana Syariah Berimbang merupakan reksa dana campuran yang moderat karena membuat komposisi 50 persen di saham syariah dan 50 persen di obligasi dan pasar uang syariah.
Panin Dana Unggulan sedikit lebih agresif karena porsi sahamnya bisa mencapai 50 persen hingga 60 persen, sementara Panin Dana Bersama Plus merupakan reksa dana campuran yang paling agresif karena porsi sahamnya suka dimaksimalkan antara 75 persen hingga 79 persen.
Terdapat juga Panin Dana US Dollar yang merupakan reksa dana campuran dengan mata uang dollar dengan kebijakan investasi di saham sekitar 20 persen–30 persen dan sisanya pada obligasi dan pasar uang.
Perbedaan kebijakan di atas juga menyebabkan perbedaan kinerja. Sebagai contoh, pada tahun 2015 ketika kinerja saham negatif karena perekonomian yang tumbuh melambat, kinerja reksa dana campuran yang agresif mengalami kerugian lebih besar dibandingkan reksa dana campuran yang lebih moderat dan konservatif.
Sementara pada tahun 2016, ketika pemerintah dan Bank Indonesia mengambil kebijakan untuk menurunkan BI Rate dan menyebabkan kenaikan harga obligasi, reksa dana campuran yang moderat dan konservatif menunjukkan kinerja yang lebih baik dibandingkan reksa dana campuran yang agresif.
Memilih Reksa Dana Campuran
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanDapatkan informasi dan insight pilihan redaksi Kompas.com
Daftarkan EmailPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.