Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024

Pakai Dana IDB Rp 1,15 Triliun, Pemerintah Kembangkan Pelabuhan Belawan

Kompas.com - 25/04/2016, 17:01 WIB
EditorAprillia Ika

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan memanfaatkan pinjaman dari Islamic Development Bank (IDB) senilai 87,5 juta dollar AS atau Rp 1,15 triliun (kurs Rp 13.207,49 per dollar AS) untuk membiayai pengembangan Pelabuhan Belawan Paket I di Sumatera Utara.

Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan Umar Aris saat penandatanganan kerja sama dengan PT Pelindo I dan PT Waskita Karya di kantor Kemenhub di Jakarta, Senin (25/4/2015) mengatakan, pinjaman IDB itu bertenor 15 tahun.

"Tentu karena keterbatasan anggaran, maka kita cari donator, kita lihat IDB ini tanpa bunga," kata dia.

Umar menjelaskan bahwa kerja sama tersebut berdasarkan "Istisnaa Agreement" yang telah ditandatangani antara Pemerintah Indonesia dengan IDB pada 14 Desember 2009 yang melingkupi pekerjaan fisik, jasa konsultasi dan dukungan "project management unit" (PMU).

Rinciannya, pekerjaan fisik 94,7 persen, jasa konsultan 4,7 persen, dukungan PMU 0,5 persen, auditor 0,1 persen dan kontijensi 10 persen.

Karena itu, lanjut dia, biaya yang dibayarkan kepada kontraktor pengembangan Pelabuhan Balawan, dalam hal ini, PT Waskita Karya senilai Rp683,88 miliar.

Dia mengatakan pekerjaan fisik Paket I tersebut merupakan bagian dari rencana pengembangan Pelabuhan Belawan, yaitu dermaga peti kemas (pier) dan lapangan penumpukan sebagaimana tercantum dalam Rencana Induk Plebuhan Belawan yang telah ditetapkan pleh Menhub pada 2012.

Berdasarkan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 21 Tahun 2012 Pengembangan Terminal Peti Kemas Jangka Pendek yang awalnya direncanakan pada 2011-2015.

Perpanjangan dermaga peti kemas, yaitu 700 meter dengan rincian Fase 1 sepanjang 350 meter dan Fase 2 sepanjang 350 meter.

Sementara itu, untuk lapangan penumpukan kontainer seluas 28 hektare, dibagi dalam Fase 1 yaitu 12 hektare dan Fase 2 seluas 16 hektare.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman:
Sumber ANTARA


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Bukan Lagi Inalum, Nama Baru MIND ID jadi PT Mineral Industri Indonesia

Bukan Lagi Inalum, Nama Baru MIND ID jadi PT Mineral Industri Indonesia

Rilis
Kemenkop UKM Buka Nomor Pengaduan untuk Pedagang Pakaian Bekas yang Terdampak Kebijakan Impor Ilegal

Kemenkop UKM Buka Nomor Pengaduan untuk Pedagang Pakaian Bekas yang Terdampak Kebijakan Impor Ilegal

Whats New
Kick Off Food Estate di Papua, Jokowi Minta Pemerintah Beri Kepastian Harga Jual ke Petani

Kick Off Food Estate di Papua, Jokowi Minta Pemerintah Beri Kepastian Harga Jual ke Petani

Whats New
Cara Mengurus SNI untuk UMK, Gratis dan Dapat Pembinaan

Cara Mengurus SNI untuk UMK, Gratis dan Dapat Pembinaan

Whats New
Menkop UKM: Thrifting Membunuh Tukang Jahit, Designer hingga Pembuat Resleting

Menkop UKM: Thrifting Membunuh Tukang Jahit, Designer hingga Pembuat Resleting

Whats New
Tingkatkan Keamanan, PGN Bangun Infrastruktur First Welding Pipa Gas Bumi untuk FajarPaper

Tingkatkan Keamanan, PGN Bangun Infrastruktur First Welding Pipa Gas Bumi untuk FajarPaper

Rilis
Kementan Hibahkan Bantuan Irigasi Perpompaan untuk Petani Lampung Selatan

Kementan Hibahkan Bantuan Irigasi Perpompaan untuk Petani Lampung Selatan

Rilis
Ada Subsidi Motor Listrik, Gesits: Peningkatan Produksi Tergantung Permintaan Pasar

Ada Subsidi Motor Listrik, Gesits: Peningkatan Produksi Tergantung Permintaan Pasar

Whats New
'Thrifting' Dinilai Merusak Pasar UMKM

"Thrifting" Dinilai Merusak Pasar UMKM

Whats New
TikTok dkk Diperingatkan Segera Turunkan Konten Kreator yang Promosikan 'Thrifting'

TikTok dkk Diperingatkan Segera Turunkan Konten Kreator yang Promosikan "Thrifting"

Whats New
Infastruktur Jaringan yang Berkualitas Jadi Landasan Ekonomi Digital RI

Infastruktur Jaringan yang Berkualitas Jadi Landasan Ekonomi Digital RI

Whats New
Giliran Alissa Wahid Cerita Pengalaman Tidak Mengenakkan soal Petugas Bea Cukai

Giliran Alissa Wahid Cerita Pengalaman Tidak Mengenakkan soal Petugas Bea Cukai

Whats New
Kemenkeu Yakin Pemilu Bawa Dampak Positif bagi Ekonomi RI

Kemenkeu Yakin Pemilu Bawa Dampak Positif bagi Ekonomi RI

Whats New
Beli Motor Listrik Subsidi Bisa Kredit, DP 0 Persen, Tenor Cicilan Sampai 5 Tahun

Beli Motor Listrik Subsidi Bisa Kredit, DP 0 Persen, Tenor Cicilan Sampai 5 Tahun

Whats New
Batal Rampung Tahun Ini, Progres Pembangunan Smelter Tembaga di Sumbawa Barat Baru 51,63 Persen

Batal Rampung Tahun Ini, Progres Pembangunan Smelter Tembaga di Sumbawa Barat Baru 51,63 Persen

Rilis
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+