Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dana Asing Mengalir Deras ke Negara Berkembang

Kompas.com - 26/04/2016, 09:27 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

Sumber CNN Money

NEW YORK, KOMPAS.com - Para investor lagi-lagi terpikat dengan negara-negara berkembang alias emerging markets. Pasalnya, dalam waktu 2 bulan terakhir, dana yang masuk ke kelompok negara tersebut sudah mencapai hampir 10 miliar dollar AS.

Para pengamat menyatakan, angka tersebut merupakan titik balik yang signifikan. Hal ini masuk akal, karena berdasarkan riset Bank of America Merill Lynch, pada tahun 2013 hingga 2015, dana asing yang keluar dari emerging markets mencapai 103 miliar dollar AS.

Arus modal mulai masuk ke pasar saham emerging markets cukup deras pula pada pekan lalu. Indeks saham emerging markets MSCI naik 5,5 persen tahun ini, berada di atas pasar saham AS dan Eropa.

Indeks pasar saham di Brazil, Argentina, dan Rusia naik 10 persen tahun ini. Kondisi yang sama juga dialami pasar saham Afrika Selatan dan Meksiko.

"Kita tengah berada di titik yang tepat untuk aset emerging markets," kata Richard Turnill, Global Chief Investment Strategist di BlackRock, sebagaimana dikutip dari CNN Money, Selasa (26/4/2016).

Minat para investor untuk memasukkan dananya ke negara-negara tersebut didorong beberapa faktor kunci. Sejumlah portofolio investasi yang pada tahun lalu tidak berkinerja cemerlang, tahun ini menjadi sebaliknya.

Faktor pertama adalah harga komoditas telah merangkak sejak Februari, setelah anjlok dalam dua tahun terakhir. Komoditas merupakan mesin pendorong utama pertumbuhan di emerging markets.

Selain itu, bank sentral AS Federal Reserve kini membidik penaikkan suku bunga Fed Fund Rate tidak sesering yang diperkirakan. Suku bunga yang lebih tinggi cenderung lebih menarik banyak dana, sehingga investor mencari imbal hasil lebih tinggi di pasar yang lebih berisiko.

Ketiga, penguatan dollar AS kehilangan momentum sementara nilai tukar negara-negara emerging markets mulai menggeliat setelah dalam kondisi melemah pada tahun 2015.

Penguatan dollar AS akan menyulitkan pembayaran utang, terutama dalam mata uang tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kehabisan Tiket Kereta? Coba Fitur Access by KAI Ini

Kehabisan Tiket Kereta? Coba Fitur Access by KAI Ini

Spend Smart
Harga Saham BBRI 'Nyungsep' 5 Persen, Investor 'Buy' atau 'Hold'?

Harga Saham BBRI "Nyungsep" 5 Persen, Investor "Buy" atau "Hold"?

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di BCA Mobile

Cara Hapus Daftar Transfer di BCA Mobile

Work Smart
Perkuat Stabilitas Rupiah di Tengah Ketegangan Dunia

Perkuat Stabilitas Rupiah di Tengah Ketegangan Dunia

Whats New
Bantu Industri Hadapi Risiko Geopolitik, PGN Bakal Bangun Hub Optimalkan LNG Lintas Negara

Bantu Industri Hadapi Risiko Geopolitik, PGN Bakal Bangun Hub Optimalkan LNG Lintas Negara

Whats New
Mendag Musnahkan 27.078 Ton Produk Baja Ilegal Milik PT Hwa Hook Steel

Mendag Musnahkan 27.078 Ton Produk Baja Ilegal Milik PT Hwa Hook Steel

Whats New
Survei BI: Penyaluran Kredit Baru Perbankan Tumbuh pada Kuartal I-2024

Survei BI: Penyaluran Kredit Baru Perbankan Tumbuh pada Kuartal I-2024

Whats New
Bangun Ekosistem Hunian Terintegrasi Internet, Perumnas Gandeng Telkomsel

Bangun Ekosistem Hunian Terintegrasi Internet, Perumnas Gandeng Telkomsel

Whats New
Kalog Express Layani Pengiriman 3.186 Ton Barang Selama Lebaran 2024

Kalog Express Layani Pengiriman 3.186 Ton Barang Selama Lebaran 2024

Whats New
Bank Sentral Jepang Pertahankan Suku Bunga

Bank Sentral Jepang Pertahankan Suku Bunga

Whats New
Temukan Jaringan Narkotika di Tangerang, Bea Cukai dan BNNP Banten Musnahkan 21 Kg Sabu

Temukan Jaringan Narkotika di Tangerang, Bea Cukai dan BNNP Banten Musnahkan 21 Kg Sabu

Whats New
Dorong UMKM 'Go Global', Pertamina Kembali Gelar UMK Academy 2024

Dorong UMKM "Go Global", Pertamina Kembali Gelar UMK Academy 2024

Whats New
Mata Uang Polandia Bukan Euro meski Gabung Uni Eropa, Apa Alasannya?

Mata Uang Polandia Bukan Euro meski Gabung Uni Eropa, Apa Alasannya?

Whats New
Bersinergi Bersama, Bea Cukai dan BNN Usut Tuntas 4 Kasus Peredaran Sabu dan Ganja di Jateng

Bersinergi Bersama, Bea Cukai dan BNN Usut Tuntas 4 Kasus Peredaran Sabu dan Ganja di Jateng

Whats New
Dana Asing Rp 29,73 Triliun Cabut dari Indonesia, Ini Kata Sri Mulyani

Dana Asing Rp 29,73 Triliun Cabut dari Indonesia, Ini Kata Sri Mulyani

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com