Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Hasil Kajian Awal Pembangunan Ekonomi Papua

Kompas.com - 26/04/2016, 13:59 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Tim Kajian Kebijakan Pengelolaan Sumber Daya Alam Bagi Pembangunan Ekonomi Papua Sofyan Djalil, membeberkan kajian awal rencana pembangunan ekonomi Papua.

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) itu menuturkan, berdasarkan hasil kajian, ada beberapa masalah yang ditemui di antaranya menyangkut anggaran, pengawasan, dan perizinan.

Menurut Sofyan, anggaran yang dialokasikan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) untuk Papua dan Papua Barat sebenarnya cukup besar. Tahun ini, nilainya mencapai Rp 61 triliun, sudah termasuk dana otonomi khusus (otsus).

"Tapi masalahnya adalah tata kelola (governance) perlu diperbaiki, pengawasannya perlu ditingkatkan," ucap Sofyan ditemui di sela-sela Harkonas 2016, Jakarta, Selasa (26/4/2016).

Di samping anggaran, masalah lain juga ditemukan yakni program-program pembangunan dari Kementerian/Lembaga belum sesuai dengan perencanaan Pemerintah Daerah. Sofyan menyebut, tahun ini akan dimulai refocusing anggaran dan program untuk Papua.

"Kita akan lihat kembali program yang paling cocok. Karena selama ini banyak antara yang dikerjakan Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah itu tidak kena (tidak match)," imbuh Sofyan.

Khusus untuk pengembangan sumber daya alam, Sofyan menuturkan pihaknya akan memberikan rekomendasi agar izin eksplorasi kawasan hutan diperpanjang dari enam bulan menjadi minimal dua tahun.

Hal itu dilakukan mengingat kondisi cuaca ekstrim yang sering mengganggu pekerjaan eksplorasi. Sehingga waktu enam bulan biasanya terbuang sia-sia hanya untuk menunggu cuaca baik.

"Kita yakin Papua punya potensi tambang lebih banyak dari sekedar Freeport (maka butuh banyak eksplorasi)," sambung dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mudah, Begini Cara Cek Saldo JHT BPJS Ketenagakerjaan via Aplikasi JMO

Mudah, Begini Cara Cek Saldo JHT BPJS Ketenagakerjaan via Aplikasi JMO

Whats New
OJK: Portofolio Investasi Dana Pensiun Masih Didominasi Instrumen SBN

OJK: Portofolio Investasi Dana Pensiun Masih Didominasi Instrumen SBN

Whats New
Capex Adalah: Pengertian, Jenis, Contoh, dan Cara Menghitungnya

Capex Adalah: Pengertian, Jenis, Contoh, dan Cara Menghitungnya

Earn Smart
Prospek Reksadana Campuran Dinilai Masih Menarik, Ini Alasannya

Prospek Reksadana Campuran Dinilai Masih Menarik, Ini Alasannya

Whats New
Pemerintah Kantongi Rp 21,36 Triliun dari Lelang 7 Seri Surat Utang Negara

Pemerintah Kantongi Rp 21,36 Triliun dari Lelang 7 Seri Surat Utang Negara

Whats New
OJK Tindak 45 Iklan Keuangan yang Langgar Aturan pada Kuartal I-2024

OJK Tindak 45 Iklan Keuangan yang Langgar Aturan pada Kuartal I-2024

Whats New
Asosiasi Vape Gencarkan Edukasi untuk Kurangi Kebiasaan Merokok

Asosiasi Vape Gencarkan Edukasi untuk Kurangi Kebiasaan Merokok

Whats New
Cara Resign dari Pekerjaan dengan Sopan dan Tanpa Drama

Cara Resign dari Pekerjaan dengan Sopan dan Tanpa Drama

Work Smart
PGN Saka Resmi Perpanjang Kontrak WK Ketapang Bersama Petronas di IPA Convex 2024

PGN Saka Resmi Perpanjang Kontrak WK Ketapang Bersama Petronas di IPA Convex 2024

Whats New
MSIG Life Bayar Klaim Meninggal Dunia dan Kesehatan Rp 164 Miliar per Kuartal I 2024

MSIG Life Bayar Klaim Meninggal Dunia dan Kesehatan Rp 164 Miliar per Kuartal I 2024

Whats New
Cara Bayar Iuran BPJS Kesehatan lewat BRImo dengan Mudah

Cara Bayar Iuran BPJS Kesehatan lewat BRImo dengan Mudah

Spend Smart
Di IPA Convex 2024, Pertamina, Petronas, dan MedcoEnergi Sepakat Prioritaskan Kolaborasi

Di IPA Convex 2024, Pertamina, Petronas, dan MedcoEnergi Sepakat Prioritaskan Kolaborasi

Whats New
Bank Mandiri: Suku Bunga Acuan Belum Akan Turun dalam Waktu Dekat

Bank Mandiri: Suku Bunga Acuan Belum Akan Turun dalam Waktu Dekat

Whats New
Freeport Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3-S2, Simak Persyaratannya

Freeport Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3-S2, Simak Persyaratannya

Work Smart
Pemerintah Tetapkan 16 PSN Baru, Pelaksanaannya Disebut Tak Butuh APBN

Pemerintah Tetapkan 16 PSN Baru, Pelaksanaannya Disebut Tak Butuh APBN

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com