Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

General Electric Beberkan Cara Produksi Minyak yang Lebih Efisien

Kompas.com - 24/05/2016, 18:36 WIB
Pramdia Arhando Julianto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Terkait industri migas yang terpuruk akibat anjloknya harga minyak, General Electric (GE) mendorong penggunaan teknologi digital dalam mengembangkan industri energi yang hemat dan efisien.

"Industri migas sedang berada pada kondisi yang belum pernah terjadi sebelumnya," ujar Visal Leng, General Manager GE Oil dan Gas Asia Pacific di Jakarta, Selasa (24/05/2016).

Visal Leng menilai, agar dapat bertahan, perusahaan minyak dan gas harus melakukan efisiensi di tengah rendahnya harga minyak, termasuk memangkas investasi untuk eksplorasi dan produksi minyak. 

Terkait itu, penggunaan alat-alat berteknologi tinggi bisa menjadi salah satu solusi bagi perusahaan-perusahaan minyak yang tengah berupaya menghemat biaya operasional dan produksinya.

"Perangkat teknologi Electric Submersible Pump (ESP) dari GE sebagai contoh alat yang dapat membuat biaya produksi minyak dan gas lebih hemat," ujar Presiden Direktur GE Oil and Gas Indonesia, Iwan Chandra.

ESP adalah alat dengan teknologi sensor yang dapat memonitor pompa angguk untuk menyedot minyak agar bekerja optimal.

Biasanya pompa angguk terus bergerak naik turun tanpa memperhatikan ketersediaan minyak yang dapat dihasilkan.

Dengan bantuan teknologi ESP, pompa angguk akan bergerak turun secara otomatis ketika ada minyak dalam jumlah cukup yang dapat diambil.

Kemudian bergerak naik menyedot minyak ke atas ketika minyak sudah cukup banyak.

Jadi pergerakannya sedikit, tidak menghabiskan banyak listrik, tetapi hasilnya maksimal.

Jadi pompa angguk hanya bergerak seperlunya dan membuat konsumsi listrik bisa turun hingga sepertiga dari biasanya.

Penggunaan solar untuk mesin diesel yang menghidupkan pompa angguk pun ikut berkurang drastis.

Dengan alat ESP ini, produksi di satu lapangan bisa naik tanpa harus mengebor sumur baru.

Menurut Iwan, biaya investasi untuk ESP tergolong kecil karena sangat murah bila dibandingkan dengan mengebor sumur baru.

Di Indonesia, teknologi ini belum diterapkan.

Namun, Pertamina berencana menggunakannya untuk salah satu blok di Sumatera Selatan.

"Saat ini belum dipakai di Indonesia, aplikasi pertama mungkin di Sumsel milik Pertamina," tuturnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kolaborasi Es Krim Aice dan Teguk, Total Investasi Rp 700 Miliar

Kolaborasi Es Krim Aice dan Teguk, Total Investasi Rp 700 Miliar

Whats New
OJK: Pendapatan Premi di Sektor Asuransi Capai Rp 87,53 Triliun Per Maret 2024

OJK: Pendapatan Premi di Sektor Asuransi Capai Rp 87,53 Triliun Per Maret 2024

Whats New
Sudah Dibuka, Ini Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 67

Sudah Dibuka, Ini Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 67

Whats New
Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi, Mendag Minta Jastiper Patuhi Aturan

Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi, Mendag Minta Jastiper Patuhi Aturan

Whats New
Pasca-Lebaran, Kereta Cepat Whoosh Jadi 48 Perjalanan dengan Tarif mulai Rp 150.000

Pasca-Lebaran, Kereta Cepat Whoosh Jadi 48 Perjalanan dengan Tarif mulai Rp 150.000

Whats New
Bagaimana Aturan Perlintasan Kereta Api di Indonesia? Ini Penjelasan KAI

Bagaimana Aturan Perlintasan Kereta Api di Indonesia? Ini Penjelasan KAI

Whats New
Penempatan di IKN, Pemerintah Buka Formasi 14.114 CPNS dan 57.529 PPPK

Penempatan di IKN, Pemerintah Buka Formasi 14.114 CPNS dan 57.529 PPPK

Whats New
Daftar 8 Instansi yang Buka Lowongan CPNS 2024 Lewat Sekolah Kedinasan

Daftar 8 Instansi yang Buka Lowongan CPNS 2024 Lewat Sekolah Kedinasan

Whats New
Harga Emas Terbaru 4 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 4 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Mendag Sebut Rumah Potong Hewan Wajib Punya Sertifikat Halal Oktober 2024

Mendag Sebut Rumah Potong Hewan Wajib Punya Sertifikat Halal Oktober 2024

Whats New
Keluar di Gerbang Tol Ini, Bekasi-Yogyakarta Hanya 8 Jam 8 Menit

Keluar di Gerbang Tol Ini, Bekasi-Yogyakarta Hanya 8 Jam 8 Menit

Spend Smart
Harga Emas Antam: Detail Harga Terbaru pada Sabtu 4 Mei 2024

Harga Emas Antam: Detail Harga Terbaru pada Sabtu 4 Mei 2024

Spend Smart
Antisipasi Darurat Pangan, Kementan Bagikan Pompa Irigasi Gratis di Jawa Timur

Antisipasi Darurat Pangan, Kementan Bagikan Pompa Irigasi Gratis di Jawa Timur

Whats New
OJK Cermati Aksi Jual Saham oleh Asing di BEI

OJK Cermati Aksi Jual Saham oleh Asing di BEI

Whats New
Sekjen ASEAN Ucapkan Selamat atas Capaian Proses Aksesi Indonesia ke OECD

Sekjen ASEAN Ucapkan Selamat atas Capaian Proses Aksesi Indonesia ke OECD

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com