Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Muhamad Fajrin Rasyid, Dulu Dagang Mi Ayam, Kini CFO Bukalapak.com

Kompas.com - 25/05/2016, 12:00 WIB
Achmad Fauzi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menjadi enterpreneur yang sukses adalah impian banyak orang. Namun, menjadi enterpreneur yang sukses tidak semudah membalikkan tangan. Perlu niat dan usaha yang keras jika ingin menjadi enterpreneur sukses.

Hal itu yang pernah dirasakan oleh Muhamad Fajrin Rasyid. Fajrin adalah salah satu pendiri Bukalapak.com yang kini menjabat Chief Finance Officer (CFO).

Sebelum menjadi CFO, banyak perjalanan panjang yang dilaluinya. Selama kuliah, Fajrin berteman dengan Ahmad Zaky (founder Bukalapak.com) yang teman sekampus di Institut Teknologi Bandung (ITB). Pada waktu itu Fajrin dan Ahmad Zaky adalah teman seasrama sehingga pertemanan mereka sangat dekat.

Semasa kuliah, Fajrin dan Zaky iseng-iseng memulai berbisnis yang sekalian untuk mencari uang tambahan dengan berjualan mi ayam di asramanya. Namun, berjualan mi ayam sangat tidak gampang. Setiap hari dagangannya sepi pembeli sehingga mereka terpaksa menutup usahanya.

"Saya dengan Zaky dulu pernah jualan mi ayam di depan asrama kampus kami, tapi jarang peminat, jadinya kami tutup," ujar Fajrin saat diwawancarai Kompas.com di Jakarta, Senin (23/5/2016).

Setelah lulus pada tahun 2010 dengan predikat Summa Cumlaude (IPK 4,0), Fajrin berpisah dari Zaky dan langsung bekerja menjadi konsultan bisnis di Boston Consulting Group (BCG).

Karena punya pemahaman tentang manajemen bisnis, saat itu Fajrin juga bekerja paruh waktu dengan membantu Zaky untuk mengurus keuangan Bukalapak.com setelah berdiri. Namun, tahun 2011 Fajrin memantapkan diri keluar dari BSG dan menjadi bagian dari Bukalapak.com.

"Awal mula saya berkarier malah jadi konsultan di BSG, tapi pada 2011 Ahmad Zaky menarik saya untuk mengurusi manajemen bisnis Bukalapak.com," ucap Fajrin.

Fajrin menuturkan, tujuan didirikannya Bukalapak.com karena saat itu e-commerce Indonesia belum mempunyai sistem pembayaran sendiri.

E-commerce saat itu masih memakai metode yang lama, seperti jika ingin beli langsung ke penjual tidak dengan perantara. Menurut Fajrin, dengan cara itu pembeli bisa tertipu oleh penjual, bisa saja barang tidak dikirim.

Fajrin, Zaky, dan salah satu temannya di ITB, Nugroho, mempunyai ide untuk e-commerce dengan sistem pembayaran yang bisa menjamin transaksi pembeli dan penjual secara aman.

Dengan modal puluhan juta yang dikumpulkan oleh mereka bertiga, Fajrin dan kawan-kawan memberanikan diri mendirikan e-commerce yang dinamai Bukalapak.com.

Fajrin mengatakan, perjalanan Bukalapak.com pada saat itu tidak berjalan mulus. Banyak penolakan dari penjual ataupun investor yang ingin mendonasikan dananya.

Namun, Fajrin dan kawan-kawan tidak patah arah untuk memperkenalkan Bukalapak.com. Fajrin dan kawan-kawan terus memperkenalkan Bukalapak.com melalui media sosial dan terjun langsung ke pelaku industri.

Hasilnya, pada tahun 2011, banyak penjual yang tertarik untuk menjual produknya di Bukalapak.com. Pada tahun yang sama juga Bukalapak.com mendapatkan sokongan dana miliaran rupiah dari investor Jepang.

Hingga saat ini usaha kecil menengah (UKM) menjadi member Bukalapak.com sebanyak lebih dari 800.000. Jumlah itu meningkat drastis dibandingkan pada tahun 2010-2011 hanya ratusan UKM. Fajrin juga menargetkan bahwa pada akhir 2016 Bukalapak.com akan menjaring 2 juta UKM.

Walaupun sudah sukses, sekarang ini Fajrin masih mempunyai mimpi yang belum tercapai. Mimpinya adalah memberikan banyak manfaat lagi untuk masyarakat.

Fajrin menjelaskan, walaupun Bukalapak.com ini sudah bermanfaat bagi banyak orang, tetapi dia rasa itu masih kurang dan masih banyak masyarakat yang belum menggunakan.

"Impian saya ini agak never ending, saya ingin memberikan manfaat bagi banyak orang, saya juga ingin Bukalapak.com menjaring lebih banyak lagi hingga jutaan UKM sehingga itu hal yang ingin saya capai ke depannya," pungkas Fajrin.

Fajrin juga berharap kebijakan pemerintah untuk industri e-commerce ini jangan terlalu mengekang. Fajrin meminta pemerintah untuk memberikan gerak bebas pada e-commerce ini. Itu diperlukan agar dunia e-commerce bisa berkembang dan bisa juga meningkatkan perekenomian Indonesia.

Kompas TV Kisah Sukses Pasangan Pengusaha Online
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Bea Cukai Jember Sita 59 Liter Miras Ilegal Bernilai Belasan Juta Rupiah di Kecamatan Silo

Bea Cukai Jember Sita 59 Liter Miras Ilegal Bernilai Belasan Juta Rupiah di Kecamatan Silo

Whats New
IHSG Berakhir di Zona Merah, Rupiah Stabil

IHSG Berakhir di Zona Merah, Rupiah Stabil

Whats New
Laba Bersih PTBA Turun 51,2 Persen Menjadi Rp 5,2 Triliun pada 2023

Laba Bersih PTBA Turun 51,2 Persen Menjadi Rp 5,2 Triliun pada 2023

Whats New
PTBA Bakal Tebar Dividen Rp 4,6 Triliun dari Laba Bersih 2023

PTBA Bakal Tebar Dividen Rp 4,6 Triliun dari Laba Bersih 2023

Whats New
Bos BI: Kenaikan Suku Bunga Berhasil Menarik Modal Asing ke Pasar Keuangan RI

Bos BI: Kenaikan Suku Bunga Berhasil Menarik Modal Asing ke Pasar Keuangan RI

Whats New
Saat Persoalan Keuangan Indofarma Bakal Berujung Pelaporan ke Kejagung

Saat Persoalan Keuangan Indofarma Bakal Berujung Pelaporan ke Kejagung

Whats New
Luhut Perkirakan Pembangunan Bandara VVIP IKN Rampung Tahun Depan

Luhut Perkirakan Pembangunan Bandara VVIP IKN Rampung Tahun Depan

Whats New
5 Hal di CV yang Bikin Kandidat Tampak Lemah di Mata HRD, Apa Saja?

5 Hal di CV yang Bikin Kandidat Tampak Lemah di Mata HRD, Apa Saja?

Work Smart
Cegah Persaingan Usaha Tidak Sehat, KPPU Tingkatkan Kerja Sama dengan Bea Cukai

Cegah Persaingan Usaha Tidak Sehat, KPPU Tingkatkan Kerja Sama dengan Bea Cukai

Whats New
Pelepasan Lampion Waisak, InJourney Targetkan 50.000 Pengunjung di Candi Borobudur

Pelepasan Lampion Waisak, InJourney Targetkan 50.000 Pengunjung di Candi Borobudur

Whats New
Didukung Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Masih Menjanjikan

Didukung Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Masih Menjanjikan

Whats New
Bangun Smelter Nikel Berkapasitas 7,5 Ton, MMP Targetkan Selesai dalam 15 Bulan

Bangun Smelter Nikel Berkapasitas 7,5 Ton, MMP Targetkan Selesai dalam 15 Bulan

Whats New
Gelar RUPS, Antam Umumkan Direksi Baru

Gelar RUPS, Antam Umumkan Direksi Baru

Whats New
Siap-siap, Antam Bakal Tebar Dividen 100 Persen dari Laba Bersih 2023

Siap-siap, Antam Bakal Tebar Dividen 100 Persen dari Laba Bersih 2023

Whats New
Berkomitmen Sediakan Layanan Digital One-Stop Solution, Indonet Resmikan EDGE2

Berkomitmen Sediakan Layanan Digital One-Stop Solution, Indonet Resmikan EDGE2

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com