Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Minta Dinas Koperasi Daerah Aktif dalam Awasi Koperasi

Kompas.com - 27/05/2016, 11:30 WIB
Pramdia Arhando Julianto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah melalui Kementerian Koperasi dan UKM meminta kepada dinas-dinas koperasi di daerah untuk berkoordinasi dan membangun formula bersama dalam pengawasan dan kepatuhan koperasi.

Dengan demikian, koperasi di daerah akan terkontrol dengan baik dan tidak disalahgunakan. Namun, kepatuhan koperasi tidak semuanya dimaknai seperti operasi yang dilakukan aparat penegak hukum. Kepatuhan koperasi lebih mengedepankan tentang bagaimana pembinaan koperasi secara luas.

'Dengan adanya kepatuhan koperasi, maka koperasi akan benar-benar berkualitas baik dari segi pengawasannya, kelembagaan, dan usahanya," ujar Deputi Pengawasan Kementerian Koperasi dan UKM, Meliadi Sembiring, dalam keterangan persnya, Jumat (27/5/2016).

"Untuk mewujudkan kepatuhan koperasi tersebut, perlu dibuatlah satuan-satuan tugas kepatuhan di daerah," tegasnya.

Meliadi menambahkan, terkait tentang formula kepatuhan, pihaknya meminta masukan dari  satuan satuan tugas di daerah untuk membuat formula dan konsepnya yang disesuaikan dengan kearifan lokal.

Dengan demikian, kebijakan tentang kepatuhan koperasi akan mengutamakan kearifan lokal. Untuk itulah Kemenkop dan UKM berkoordinasi dengan dinas-dinas yang ada di bawah bupati dan wali kota.

"Hal ini dikarenakan banyak dari koperasi-koperasi yamg keberadaannya banyak di daerah," jelas Meliadi.

Sementara itu, Kepada Dinas Koperasi dan UKM Jawa Tengah Gayatri Indah Cahyani menambahkan, penerapan kepatuhan koperasi sangat penting sekali untuk dilakukan di Jawa Tengah.

Apalagi selama ini sudah ada 18 persen koperasi di Jawa Tengah yang sudah tidak aktif lagi  dan sudah diusulkan ke pusat untuk dicabut izin badan hukumnya.

"Maka, dengan adanya kepatuhan koperasi ini akan menjadi koperasi-koperasi di Jawa Tengah akan berkualitas," terangnya.

Kompas TV Jangan Takut Sama PHK

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Whats New
1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

Spend Smart
Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Whats New
Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Whats New
Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Whats New
BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Whats New
Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Work Smart
Dukung 'Green Building', Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Dukung "Green Building", Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Whats New
Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com