Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KPPU: Rantai Distribusi Panjang Sebabkan Harga Bahan Pokok Naik

Kompas.com - 07/06/2016, 15:56 WIB
Achmad Fauzi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi Pengawasan Persaingan Usaha (KPPU) menyatakan kenaikan harga bahan pokok disebabkan oleh rantai distribusi yang panjang.

Ketua KPPU Sarkawi Rauf mencontohkan pada kenaikan harga ayam.

Harga ayam ditingkat peternak saat ini sekitar Rp 15.000 per kilogram, namun harga di pasar kini Rp 35.000 per kilogram.

Itu artinya ada biaya distribusi yang mahal sehingga harga ayam mengalami kenaikan.

"Idealnya kalau harga ayam pertenak Rp 15.000, rumusnya Rp 15.000 dikali 1,65 berarti paling mahal harganya Rp 28.000 di pasar, nah ini harganya sudah Rp 35.000 , berarti ada distributor yang mengambil margin terlalu besar," kata di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (7/6/2016).

"Bawang merah juga begitu, harga bawang merah di Nganjuk, Brebes di tingkat petani hanya Rp 15.000 per kg , nah tapi di pasar ada yang harganya Rp 40.000 bahkan ada yang Rp 45.000, nah ini lagi-lagi persoalannya di bagian tengah (rantai distribusi)," ujar Sarkawi.

Lanjut Sarkawi, untuk harga daging sapi, persoalannya sama, yakni pada rantai distribusinya yang panjang seperti biaya transpor yang mahal dan adanya retribusi pajak.

"Sehingga kalau ini kita sederhanakan, ongkos transport kita bantu, kemudian rantai distribusi bisa disederhanakan, pajak dan retribusinya bisa dikurangi maka keinginan pemerintah untuk menurunkan harga daging sapi 80.000 itu bisa,"

KPPU juga telah bekerja sama dengan Kepolisian untuk menginvestigasi perusahaan-perusahaan yang terindikasi melakukan kartel bahan pokok tersebut.

Jika memang benar tebukti adanya kartel, KPPU akan memberikan sanksi yang tegas berupa pencabutan izin usaha.

"Ada denda juga, Kalau sanski administrasi maksimal Rp 25 miliar, kalau ada unsur pidana maksimum dendanya Rp 100 miliar," pungkas Sarkawi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mudah, Begini Cara Cek Saldo JHT BPJS Ketenagakerjaan via Aplikasi JMO

Mudah, Begini Cara Cek Saldo JHT BPJS Ketenagakerjaan via Aplikasi JMO

Whats New
OJK: Portofolio Investasi Dana Pensiun Masih Didominasi Instrumen SBN

OJK: Portofolio Investasi Dana Pensiun Masih Didominasi Instrumen SBN

Whats New
Capex Adalah: Pengertian, Jenis, Contoh, dan Cara Menghitungnya

Capex Adalah: Pengertian, Jenis, Contoh, dan Cara Menghitungnya

Earn Smart
Prospek Reksadana Campuran Dinilai Masih Menarik, Ini Alasannya

Prospek Reksadana Campuran Dinilai Masih Menarik, Ini Alasannya

Whats New
Pemerintah Kantongi Rp 21,36 Triliun dari Lelang 7 Seri Surat Utang Negara

Pemerintah Kantongi Rp 21,36 Triliun dari Lelang 7 Seri Surat Utang Negara

Whats New
OJK Tindak 45 Iklan Keuangan yang Langgar Aturan pada Kuartal I-2024

OJK Tindak 45 Iklan Keuangan yang Langgar Aturan pada Kuartal I-2024

Whats New
Asosiasi Vape Gencarkan Edukasi untuk Kurangi Kebiasaan Merokok

Asosiasi Vape Gencarkan Edukasi untuk Kurangi Kebiasaan Merokok

Whats New
Cara Resign dari Pekerjaan dengan Sopan dan Tanpa Drama

Cara Resign dari Pekerjaan dengan Sopan dan Tanpa Drama

Work Smart
PGN Saka Resmi Perpanjang Kontrak WK Ketapang Bersama Petronas di IPA Convex 2024

PGN Saka Resmi Perpanjang Kontrak WK Ketapang Bersama Petronas di IPA Convex 2024

Whats New
MSIG Life Bayar Klaim Meninggal Dunia dan Kesehatan Rp 164 Miliar per Kuartal I 2024

MSIG Life Bayar Klaim Meninggal Dunia dan Kesehatan Rp 164 Miliar per Kuartal I 2024

Whats New
Cara Bayar Iuran BPJS Kesehatan lewat BRImo dengan Mudah

Cara Bayar Iuran BPJS Kesehatan lewat BRImo dengan Mudah

Spend Smart
Di IPA Convex 2024, Pertamina, Petronas, dan MedcoEnergi Sepakat Prioritaskan Kolaborasi

Di IPA Convex 2024, Pertamina, Petronas, dan MedcoEnergi Sepakat Prioritaskan Kolaborasi

Whats New
Bank Mandiri: Suku Bunga Acuan Belum Akan Turun dalam Waktu Dekat

Bank Mandiri: Suku Bunga Acuan Belum Akan Turun dalam Waktu Dekat

Whats New
Freeport Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3-S2, Simak Persyaratannya

Freeport Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3-S2, Simak Persyaratannya

Work Smart
Pemerintah Tetapkan 16 PSN Baru, Pelaksanaannya Disebut Tak Butuh APBN

Pemerintah Tetapkan 16 PSN Baru, Pelaksanaannya Disebut Tak Butuh APBN

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com