Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penetrasi Asuransi Jiwa Indonesia Susah Meningkat

Kompas.com - 10/06/2016, 21:16 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAUI) Hendrisman Rahim menyatakan penetrasi asuransi jiwa di Indonesia sulit untuk terkerek naik.

Kondisi ini, kata Hendrisman, merupakan tantangan bagi industri maupun asosiasi.

"Secara umum kita itu susah sekali meningkatkan penetrasi asuransi jiwa," kata Hendrisman di sela-sela acara buka puasa bersama Pengajian Asuransi Indonesia di Jakarta, Jumat (10/6/2016).

Oleh karena itu, Hendrisman mengungkapkan, industri asuransi jiwa Indonesia harus duduk bersama dan memikirkan cara dan formulasi agar penetrasi asuransi jiwa dapat meningkat.

Pasalnya, hingga saat ini penetrasi asuransi jiwa Indonesia stagnan di angka 2 persen dan sulit untuk meningkat walaupun sedikit.

Peningkatan penetrasi asuransi jiwa dipandang Hendrisman sangat penting.

Sebab, apabila penetrasi meningkat 1 persen saja, maka akan berdampak signifikan terhadap peningkatan premi asuransi jiwa.

"Kalau saya pikir, industri harus duduk pikirkan bagaimana caranya untuk meningkatkan (penetrasi) sekian persen, seperti apa caranya, tapi harus komitmen," ungkap Hendrisman, yang juga menjabat Ketua Dewan Asuransi Indonesia (DAI) ini.

Hendrisman menyebut, penetrasi asuransi jiwa Indonesia berada pada peringkat 74 dunia pada tahun 2012.

Namun demikian, dari sisi jumlah premi, Indonesia menempati peringkat 34.

Adapun negara-negara yang peringkatnya di atas Indonesia adalah negara-negara yang pasar asuransinya sudah mature, seperti Amerika Serikat, Inggris, dan Jepang.

Sementara itu, pasar asuransi Indonesia masih masuk kategori berkembang.

"Pasar kita masih berkembang sementara pasar mereka sudah mature. Tahun ini masih di situ juga. Harapan saya kalau naik dari 74 ke 70 saja itu preminya naik tinggi sekali," tutur Hendrisman.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mengenal Apa Itu 'Skimming' dan Cara Menghindarinya

Mengenal Apa Itu "Skimming" dan Cara Menghindarinya

Earn Smart
BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

Whats New
Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Whats New
CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

Whats New
Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Earn Smart
HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Whats New
KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

Rilis
Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Whats New
Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Whats New
Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan 'Daya Tahannya'

Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan "Daya Tahannya"

Whats New
“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

Whats New
Astra Honda Motor Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1, Simak Kualifikasinya

Astra Honda Motor Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Jadwal Lengkap Perjalanan Ibadah Haji 2024

Jadwal Lengkap Perjalanan Ibadah Haji 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com