JAKARTA, KOMPAS.com - Guna menghadapi sentimen yang datang dari British Exit/Brexit terhadap perekonomian Indonesia, diperlukan adanya koordinasi antara Pemerintah, Bank Indonesia, Bursa Efek Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan sebagai regulator.
Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal Otoritas Jasa Keuangan, Nurhaida mengatakan, meski pun Indonesia tidak terlalu signifikan terhantam isu Brexit, namun tetap perlu ada koordinasi antar regulator untuk mempertahankan perekonomian dalam negeri agar stabil.
"Koordinasi perlu karena semua saling terkait. Jadi harus kita lakukan koordinasi," ujar Nurhaida di Jakarta, Senin (27/6/2016).
Mengapa koordinasi tersebut perlu dilakukan menurut Nurhaida, karena masing-masing sektor harus memiliki cara efektif yang harus segera dilakukan.
"Kita lakukan koordinasi, karena misalnya produk pasar modal ada kaitan tidak hanya sektor keuangan," imbuh Nurhaida
Nurhaida meyakini, bahwa para investor sudah cukup bijak dalam menghadapi sentimen Brexit. Tercermin dari bagaimana para investor menempatkan investasinya di pasar modal.
"Market kita ini punya confidence yang cukup tinggi. Satu lagi, bahwa hari Jumat itu asing net buy di pasar modal kita. Jadi banyak hal yang tentunya ini positif," pungkas Nurhaida.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.