Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Mudah untuk Memulihkan Kembali Kondisi Keuangan Setelah Lebaran

Kompas.com - 02/07/2016, 18:00 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Setelah menjalani bulan Ramadhan dengan berpuasa satu bulan, semua umat muslim berikutnya merayakan hari Raya Idul Fitri di bulan Syawal. Di Indonesia sendiri, hari Raya Idul Fitri terkenal dengan istilah hari Lebaran.

Bulan Ramadhan merupakan momentum untuk meningkatkan iman dan taqwa kepada Allah SWT. Namun, tak jarang saat memasuki bulan Ramadhan, banyak sekali tradisi kegiatan yang dilakukan menyebabkan pengeluaran menjadi membengkak, dibandingkan dengan bulan-bulan sebelumnya.

Meskipun bulan Ramadhan merupakan bulan puasa, namun tidak begitu saja berbagai kebutuhan juga ikutan puasa. Justru sebaliknya, banyak kebutuhan yang harus dipenuhi di bulan Ramadhan ini, terlebih untuk mempersiapkan hari raya Lebaran.

Kegiatan yang memicu adanya pengeluaran tambahan yang biasa sering ada di bulan Ramadhan di antaranya adalah buka bersama, membeli oleh-oleh, menyiapkan kue Lebaran, membeli baju baru, persiapan angpau untuk sanak saudara, dan banyak lagi lainnya.

Ramadhan dan Lebaran merupakan satu paket momen di mana seseorang setelah mengumpulkan uang sekian waktu, kemudian mempergunakannya secara maksimal, hingga bahkan ada orang yang rela berhutang untuk kepentingan ini. Saat libur lebaran, harus pula ditambahkan alokasi dana untuk keperluan liburan.

Memang benar sekali, bahwa momen Lebaran merupakan waktu yang bisa digunakan untuk berkumpul bersama keluarga besar. Seseorang yang biasanya disibukkan dengan aktivitas pekerjaan akhirnya mempunyai jatah liburan di momen hari besar agama ini.

Tentu saja hal ini tidak disia-siakan begitu saja,dan pastinya akan dimanfaatkan untuk berkumpul dengan orang-orang tercinta dengan segudang kegiatan yang pastinya juga menguras dana.

Namun adakah kemudian berpikir bagaimana kehidupan berikutnya pasca Lebaran? Jika iya, tentunya ada cara yang harus dilakukan untuk memulihkan kembali kondisi keuangan setelah Lebaran.

1.    Periksa Catatan Pengeluaran dan Atur Kembali
Pemeriksaan catatan pengeluaran dilakukan pada saat selama Lebaran dan setelah Lebaran. Harus dipastikan bahwa pos mana saja yang menyebabkan pengeluaran sangat banyak saat Lebaran, sehingga bisa mengalokasikan dana untuk mengisi kembali kekosongan uang pada dana yang secara tidak sengaja terpakai.

Hasil catatan ini bisa dijadikan acuan untuk menghadapi momen Lebaran tahun depan, guna mempersiapkan rancangan dana yang harus disediakan saat lebaran, agar setelah Lebaran tidak mengalami kesulitan keuangan.

Setelah mengevaluasi catatan pengeluaran selama Lebaran, berikutnya yaitu mengatur kembali anggaran keuangan. Hal ini dilakukan untuk mengatur ulang perincian pengeluaran untuk menekan pos-pos yang dirasa tidak terlalu penting.

Dengan demikian, pengeluran pasca Lebaran lebih diminimalkan. Misalnya tidak berlangganan majalah, tidak berlangganan tv kabel terlebih dahulu, dan lain-lain.

2.    Buat Prioritas Kebutuhan Utama
Setelah semua pos-pos perincian pengeluaran dirinci, selanjutnya mengurutkannya sesuai dengan prioritas kebutuhan yang utama.

Untuk kebutuhan yang bisa dibilang bersifat tersier, untuk sementara dihilangkan terlebih dahulu, guna memenuhi kebutuhan utama harian dan pembayaran iuran wajib bulanan.

Jadi dana-dana yang akan digunakan untuk pos yang kurang penting bisa dialihkan dulu sepenuhnya ke hal-hal yang lebih utama.

Halaman:


Terkini Lainnya

Utang Pemerintah ke Bulog Capai Rp 16 Triliun, Dirut: Hampir Semua Sudah Dibayarkan

Utang Pemerintah ke Bulog Capai Rp 16 Triliun, Dirut: Hampir Semua Sudah Dibayarkan

Whats New
Kian Susut, Surplus APBN Tinggal Rp 8,1 Triliun

Kian Susut, Surplus APBN Tinggal Rp 8,1 Triliun

Whats New
IHSG Turun 34 Poin, Rupiah Melemah di Awal Sesi

IHSG Turun 34 Poin, Rupiah Melemah di Awal Sesi

Whats New
Harga Emas Dunia Menguat Usai Rilis Data Pertumbuhan Ekonomi AS

Harga Emas Dunia Menguat Usai Rilis Data Pertumbuhan Ekonomi AS

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Whats New
Daftar 30 Mitra Distribusi Pembelian Sukuk Tabungan ST012 dan Linknya

Daftar 30 Mitra Distribusi Pembelian Sukuk Tabungan ST012 dan Linknya

Whats New
Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Whats New
Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Whats New
Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Whats New
Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Whats New
Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km Per Jam, Perjalanan Terlambat

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km Per Jam, Perjalanan Terlambat

Whats New
BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com