Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Captain" Ridzeki, Pilot Senior yang Hobi Memanah dan Bermain Bass

Kompas.com - 12/07/2016, 18:00 WIB
Indra Akuntono

Penulis

LONDON, KOMPAS.com - Pilot senior Captain Ridzeki Tresno Wibowo ternyata memiliki sejumlah hobi yang unik. Di sela-sela kesibukannya, dia masih sempat menjalankan hobi memanah dan bermain gitar bass.

Setelah belasan tahun berkarier di maskapai Garuda Indonesia, Ridzeki lantas bergabung dengan AirAsia sebagai pilot senior pada 14 September 2004 dan didaulat menjadi Direktur Operasi AirAsia Indonesia pada Juli 2015.

Lalu pada 31 Mei 2016, Ridzeki ditunjuk menjadi Presiden Direktur AirAsia Indonesia menggantikan Sunu Widyatmoko.

Pria kelahiran Jakarta, 8 Februari 1964 ini merupakan seorang pilot yang kaya pengalaman dengan lebih dari 16.000 jam terbang, dan sekitar 9.400 jam di antaranya dilalui sebagai pilot in command.

Selama perjalanan kariernya sebagai pilot, Ridzeki telah menerbangkan Fokker F-28, Boeing 737-300/400, Boeing 747-200, MD 11 ER, Boeing 747-400 serta Airbus A-320. Selain sebagai captain pilot, Ridzeki juga menjadi Instruktur Boeing 737-300/400 pada 2005-2007, serta Type Rating Instructor (TRI) untuk Airbus A-320 sejak 2009.

Ketertarikannya pada hubungan interpersonal, komunikasi, kepemimpinan, serta aspek psikologis dalam proses pengambilan keputusan membawanya pada peran sebagai kru instruktur Resource Management (CRM) sejak 2009.

Di saat yang sama, pria yang besar di Jakarta ini, hingga kini juga bertanggung jawab atas program Critical Incident Stress Management (CISM) dan Peer Support untuk Grup AirAsia, serta sebagai salah satu pilot dalam pengiriman perdana pesawat (aircraft acceptance test pilot).

Di sela-sela kesibukannya sebagai Presiden Direktur AirAsia Indonesia dan sebagai captain pilot, Ridzeki kerap menggunakan waktu luangnya dengan menjalankan hobi olahraga memanah, atau larut memainkan instrumen musik gitar bass.

Kini, Ridzeki ingin fokus mengembangkan AirAsia Indonesia. Ia bertekad membawa maskapai yang dipimpinnya tetap mengutamakan layanan kepada penumpang dan menjaga keselamatan penerbangan.

"Soal safety enggak ada tawar menawar, safety sudah menjadi darah daging. Nomor satu adalah keselamatan penerbangan," ucap Ridzeki, di Kensington, London, Senin (11/7/2016).

Kompas TV Kemenhub Perberat Sanksi Lion Air & AirAsia?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Ditopang Bea Masuk, Penerimaan Bea dan Cukai Batam Tembus Rp 176 Miliar Per Mei 2024

Ditopang Bea Masuk, Penerimaan Bea dan Cukai Batam Tembus Rp 176 Miliar Per Mei 2024

Whats New
BEI Bukukan Laba Bersih Rp 578,67 Miliar pada 2023

BEI Bukukan Laba Bersih Rp 578,67 Miliar pada 2023

Whats New
Wall Street Ditutup Menguat Berkah Kenaikan Harga Saham Teknologi

Wall Street Ditutup Menguat Berkah Kenaikan Harga Saham Teknologi

Whats New
IFG Life Resmi Akuisisi 80 Persen Saham Mandiri Inhealth

IFG Life Resmi Akuisisi 80 Persen Saham Mandiri Inhealth

Whats New
Ditopang Bea Masuk, Penerimaan Bea dan Cukai Batam Tembus Rp 176 Miliar Per Mei 2024

Ditopang Bea Masuk, Penerimaan Bea dan Cukai Batam Tembus Rp 176 Miliar Per Mei 2024

Whats New
[POPULER MONEY] Fenomena 'Makan Tabungan' Terjadi di Kelas Menengah Bawah RI | Kimia Farma Tutup 5 Pabrik

[POPULER MONEY] Fenomena "Makan Tabungan" Terjadi di Kelas Menengah Bawah RI | Kimia Farma Tutup 5 Pabrik

Whats New
Potensinya Besar, Bappebti Ajak Industri Jaga Citra Positif Kripto

Potensinya Besar, Bappebti Ajak Industri Jaga Citra Positif Kripto

Whats New
Biaya Marginal: Pengertian, Tujuan, Fungsi, dan Cara Menghitungnya

Biaya Marginal: Pengertian, Tujuan, Fungsi, dan Cara Menghitungnya

Earn Smart
BPJS Ketenagakerjaan Catat Hasil Investasi Rp 21,97 Triliun per Mei 2024

BPJS Ketenagakerjaan Catat Hasil Investasi Rp 21,97 Triliun per Mei 2024

Whats New
Potensi RI 'Cuan' dari Program Tangkap-Simpan Karbon Besar, Jangan Sampai Disalip Malaysia

Potensi RI "Cuan" dari Program Tangkap-Simpan Karbon Besar, Jangan Sampai Disalip Malaysia

Whats New
Menakar Keunggulan Kawasan Bebas Batam untuk Menarik Investasi

Menakar Keunggulan Kawasan Bebas Batam untuk Menarik Investasi

Whats New
Asosiasi Apresiasi Upaya Pemerintah 'Selamatkan' Industri Tekstil Nasional

Asosiasi Apresiasi Upaya Pemerintah "Selamatkan" Industri Tekstil Nasional

Whats New
Gandeng 4 Perusahaan Logistik, Shopee Beri Garansi Tepat Waktu

Gandeng 4 Perusahaan Logistik, Shopee Beri Garansi Tepat Waktu

Whats New
Penuhi Komitmen ESG, Infomedia Tanam 1.000 Pohon di TN Gunung Gede Pangrango

Penuhi Komitmen ESG, Infomedia Tanam 1.000 Pohon di TN Gunung Gede Pangrango

Whats New
Cara Transfer GoPay ke DANA

Cara Transfer GoPay ke DANA

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com