Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sektor Pariwisata Diprediksi Paling Terpukul Kudeta Turki

Kompas.com - 17/07/2016, 14:04 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

DUBAI, KOMPAS.com - Pecahnya upaya kudeta di Turki diprediksi akan mempengaruhi sektor jasa di negara itu. Analis menyatakan, sektor konsumsi dan korporasi akan sangat terpukul, khususnya di sektor pariwisata.

"Upaya kudeta meperlihatkan fraksi-fraksi politik yang mendalam pada ekonomi Turki," kata Ketaki Sharma, pendiri dan CEO biro riset Alhorithm Research seperti dikutip dari The National, Minggu (17/7/2016).

Sharma menyatakan, upaya kudeta akan menghancurkan ekonomi Turki dari dua sisi, yakni menurunnya konsumsi dalam negeri dan kedatangan wisatawan karena ketidakpastian politik.

Pada akhirnya, korporasi pun akan kesulitan dalam memperoleh pembiayaan.

Menurut data bulan Mei 2016, jumlah wisatawan dari Rusia menurun 92 persen, padahal Rusia adalah pasar terbesar kedua sektor pariwisata Turki. Namun, ketegangan kedua negara muncul setelah Turki menembak jet tempur Rusia di dekat perbatasan dengan Suriah pada November lalu.

Analis di Oxford Economics memprediksi, sektor pariwisata Turki akan menurun 5 persen pada tahun 2016 ini.

Sementara itu, pada tahun 2017 penurunan mencapai 5,4 persen. Turkish Airlines, maskapai penerbangan nasional Turki, diprediksi oleh para analis juga akan terpukul keras karena upaya kudeta. Apalagi saat ini maskapai tersebut juga tengah melancarkan rencana agresif untuk mengembangkan Istanbul sebagai pusat transit global yang menghubungkan Asia, Eropa, dan Amerika.

Pada tahun 2018, sebuah bandara baru akan dibuka di Istanbul. Pada tahap pertama, bandara ini ditargetkan melayani 80 juta penumpang dan 150 juta penumpang pada tahap berikutnya.

"Turkish Airlines sayangnya akan mengalami pukulan karena ini. Peristiwa kudeta militer dikaitkan dengan ketidakstabilan regional, akan ada kecenderungan Turkish Airlines akan menderita gangguan finansial maupun porsi pasar," jelas Mark Martin, CEO Martin Consulting di Dubai. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com