Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penerapan BI 7-Day RR Rate Akan Tingkatkan Efektivitas Pengelolaan Moneter

Kompas.com - 15/08/2016, 18:15 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Bank Indonesia akan menggunakan BI 7-day Reverse Repo (RR) Rate sebagai suku bunga kebijakan yang baru mulai tanggal 19 Agustus 2016. Langkah tersebut dinilai akan meningkatkan efektivitas pengelolaan moneter.

BI 7-day RR Rate akan menggantikan BI Rate yang telah dipakai sejak tahun 2005. Dalam pengelolaan moneter, suku bunga kebijakan dipakai untuk memengaruhi suku bunga di pasar. Tujuannya agar target inflasi dapat tercapai.

Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia Mirza Adityaswara pada Senin menjelaskan ada beberapa faktor yang membuat Bank Indonesia mengganti BI Rate dengan BI 7-day RR Rate.

Salah satunya, BI 7-day RR Rate lebih mencerminkan suku bunga di pasar uang jangka pendek, yang merujuk pada suku bunga pasar uang antarbank (PUAB) semalam.

“Dalam best practise yang diterapkan sebagian besar bank sentral di dunia, suku bunga kebijakan itu biasanya mencerminkan suku bunga PUAB semalam,” kata Mirza dalam acara seminar bertajuk “Implementasi Reformulasi Kebijakan Operasi Moneter BI" di Jakarta, Senin (15/8/2016).

Selama ini, suku bunga PUAB semalam selalu bergerak di sekitar BI 7-day RR Rate yang kini sebesar 5,25 persen.

Adapun BI Rate tidak mencerminkan suku bunga PUAB semalam mengingat BI Rate setara dengan tenor satu tahun yang sebesar 6,5 persen.

Karena dipakai untuk mengelola likuiditas, suku bunga kebijakan seharusnya dapat ditransaksikan sebagai instrumen yang dalam hal ini likuiditas paling banyak ditempatkan.

Menurut Mirza, likuditas yang beredar di PUAB saat ini sekitar Rp 367 triliun.

Dari jumlah itu, sebanyak Rp 110 triliun atau 33 persen dari total dana di PUAB ditanam di instrumen jangka pendek dengan tenor satu minggu dan dua minggu, serta satu bulan.

Adapun yang ditanam di instrumen satu tahun yang setara tenor BI Rate adalah 29 persen.

“Artinya, likuiditas terbesar ditanam di instrumen jangka pendek. Dengan demikian, jika tenor suku bunga kebijakan juga berjangka pendek, maka akan lebih efektif dalam mengelola likuiditas di pasar,” kata Mirza.

Mirza mengatakan, penerapan 7-day RR Rate juga akan membuat struktur suku bunga di PUAB akan menjadi lebih dalam terutama untuk tenor 3 bulan hingga 12 bulan.

“Dengan menguatnya sinyal kebijakan moneter seiring penerapan BI 7-day RR Rate, diharapkan transmisi ke suku bunga bank menjadi lebih cepat,” kata Mirza.

Sementara itu, Direktur Bank Mandiri Pahala Mansury berharap, penerapan BI 7-day RR Rate akan mengurangi ketergantungan bank dalam mencari pendanaan dalam bentuk deposito yang berbiaya mahal.

“Jika suku bunga dana bisa ditekan, maka suku bunga kredit akan mengikuti,” kata Pahala.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kolaborasi Es Krim Aice dan Teguk, Total Investasi Rp 700 Miliar

Kolaborasi Es Krim Aice dan Teguk, Total Investasi Rp 700 Miliar

Whats New
OJK: Pendapatan Premi di Sektor Asuransi Capai Rp 87,53 Triliun Per Maret 2024

OJK: Pendapatan Premi di Sektor Asuransi Capai Rp 87,53 Triliun Per Maret 2024

Whats New
Sudah Dibuka, Ini Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 67

Sudah Dibuka, Ini Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 67

Whats New
Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi, Mendag Minta Jastiper Patuhi Aturan

Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi, Mendag Minta Jastiper Patuhi Aturan

Whats New
Pasca-Lebaran, Kereta Cepat Whoosh Jadi 48 Perjalanan dengan Tarif mulai Rp 150.000

Pasca-Lebaran, Kereta Cepat Whoosh Jadi 48 Perjalanan dengan Tarif mulai Rp 150.000

Whats New
Bagaimana Aturan Perlintasan Kereta Api di Indonesia? Ini Penjelasan KAI

Bagaimana Aturan Perlintasan Kereta Api di Indonesia? Ini Penjelasan KAI

Whats New
Penempatan di IKN, Pemerintah Buka Formasi 14.114 CPNS dan 57.529 PPPK

Penempatan di IKN, Pemerintah Buka Formasi 14.114 CPNS dan 57.529 PPPK

Whats New
Daftar 8 Instansi yang Buka Lowongan CPNS 2024 Lewat Sekolah Kedinasan

Daftar 8 Instansi yang Buka Lowongan CPNS 2024 Lewat Sekolah Kedinasan

Whats New
Harga Emas Terbaru 4 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 4 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Mendag Sebut Rumah Potong Hewan Wajib Punya Sertifikat Halal Oktober 2024

Mendag Sebut Rumah Potong Hewan Wajib Punya Sertifikat Halal Oktober 2024

Whats New
Keluar di Gerbang Tol Ini, Bekasi-Yogyakarta Hanya 8 Jam 8 Menit

Keluar di Gerbang Tol Ini, Bekasi-Yogyakarta Hanya 8 Jam 8 Menit

Spend Smart
Harga Emas Antam: Detail Harga Terbaru pada Sabtu 4 Mei 2024

Harga Emas Antam: Detail Harga Terbaru pada Sabtu 4 Mei 2024

Spend Smart
Antisipasi Darurat Pangan, Kementan Bagikan Pompa Irigasi Gratis di Jawa Timur

Antisipasi Darurat Pangan, Kementan Bagikan Pompa Irigasi Gratis di Jawa Timur

Whats New
OJK Cermati Aksi Jual Saham oleh Asing di BEI

OJK Cermati Aksi Jual Saham oleh Asing di BEI

Whats New
Sekjen ASEAN Ucapkan Selamat atas Capaian Proses Aksesi Indonesia ke OECD

Sekjen ASEAN Ucapkan Selamat atas Capaian Proses Aksesi Indonesia ke OECD

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com