Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Susi Tegaskan Tidak Ada Usaha Perikanan yang Dipersulit

Kompas.com - 31/08/2016, 18:26 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com – Menteri Kelautan dan Perikanan (MKP) Susi Pudjiastuti menegaskan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) telah mengeluarkan sejumlah kebijakan yang memudahkan usaha perikanan. Salah satunya dalam hal perizinan.

Hal itu Susi sampaikan menjawab pertanyaan wartawan soal Intruksi Presiden (Inpres) RI Nomor 7 tahun 2016 tentang Percepatan Pembangunan Industri Perikanan Nasional.

Dalam beleid yang ditandatangani Presiden RI Joko Widodo tanggal 22 Agustus 2016 itu, MKP diminta untuk melalukan evaluasi peraturan perundang-undangan yang menghambat pengembangan perikanan tangkap, budidaya, pengolahan, pemasaran dalam negeri dan ekspor hasil perikanan, dan tambak garam nasional.

Terkait dengan instruksi Presiden itu, wartawan menanyakan kepada Susi apa yang kemungkinan bakal dievaluasi, misalnya apakah soal perizinan usaha perikanan.

Namun Susi justru balik bertanya. “Izin apa? Kan izin sudah dimudahkan, tidak ada yang dipersulit,” kata Susi saat bincang-bincang di kantornya, Jakarta, Rabu (31/8/2016).

Lebih lanjut Susi menyampaikan pula bahwa pihaknya sudah mempercepat prosedur perizinan usaha perikanan.

Menurut Susi, KKP telah menerapkan sistem perizinan online. Sistem ini menurut Susi sangat membantu pengusaha perikanan yang pada masa lalu biasa memakai jasa calo.

“Mereka biasanya pakai makelar, calo-calo. Kami tidak bisa. Sekarang kan sudah online,” kata Susi.

“Mereka kebanyakan (pakai calo) karena tidak mau capek, (milih) bayar orang. Orangnya main-main juga biar dapatnya lebih banyak. Tadi (asosiasi) juga baru pada tahu kalau KKP sudah online semua,” ucap Susi.

Hari ini, Susi menerima bermacam-macam asosiasi usaha perikanan mulai dari usaha perikanan tangkap, perikanan budidaya, dan juga pengolahan. Pertemuan antara Susi dan asosiasi berlangsung hampir tujuh jam.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Emiten Ritel MIDI Alokasikan Belanja Modal Rp 1,4 Triliun Tahun Ini, untuk Apa?

Emiten Ritel MIDI Alokasikan Belanja Modal Rp 1,4 Triliun Tahun Ini, untuk Apa?

Whats New
Prabowo Berencana Tambah Jumlah Kementerian, Anggaran Belanja Negara Bakal Membengkak

Prabowo Berencana Tambah Jumlah Kementerian, Anggaran Belanja Negara Bakal Membengkak

Whats New
Beli REC dari PLN, Emiten Sanitasi UCID Target Kurangi Lebih dari 14.000 Ton CO2 Setahun

Beli REC dari PLN, Emiten Sanitasi UCID Target Kurangi Lebih dari 14.000 Ton CO2 Setahun

Whats New
Pabrik Panel Surya Bakal Dibangun di KIT Batang, Bisa Serap 3.000 Lapangan Kerja

Pabrik Panel Surya Bakal Dibangun di KIT Batang, Bisa Serap 3.000 Lapangan Kerja

Whats New
Ditopang Produk Tradisional, Asuransi Jiwa Dominasi Pertumbuhan Premi Industri

Ditopang Produk Tradisional, Asuransi Jiwa Dominasi Pertumbuhan Premi Industri

Whats New
Proyek Perpanjangan Kereta Cepat Sampai ke Surabaya Belum Jadi PSN, Ini Kata Kemenhub

Proyek Perpanjangan Kereta Cepat Sampai ke Surabaya Belum Jadi PSN, Ini Kata Kemenhub

Whats New
Konsumsi Lemah, Pertumbuhan Ekonomi Jepang Terkontraksi

Konsumsi Lemah, Pertumbuhan Ekonomi Jepang Terkontraksi

Whats New
Catat, Ini Jadwal Seleksi Sekolah Kedinasan 2024

Catat, Ini Jadwal Seleksi Sekolah Kedinasan 2024

Whats New
Semen Padang Dapat Pengakuan UNESCO, Erick Thohir: BUMN Tulang Punggung Ekonomi

Semen Padang Dapat Pengakuan UNESCO, Erick Thohir: BUMN Tulang Punggung Ekonomi

Whats New
Alfamidi Berencana Membagikan Dividen Rp 155,47 Miliar

Alfamidi Berencana Membagikan Dividen Rp 155,47 Miliar

Whats New
Target Peserta Kartu Prakerja 2024 Tembus 75 Persen, Anggaran Bakal Ditambah?

Target Peserta Kartu Prakerja 2024 Tembus 75 Persen, Anggaran Bakal Ditambah?

Whats New
Cara Daftar Sekolah Kedinasan 2024

Cara Daftar Sekolah Kedinasan 2024

Whats New
Strategi BSI Hadapi Era Biaya Dana Mahal Imbas Kenaikan Suku Bunga Acuan

Strategi BSI Hadapi Era Biaya Dana Mahal Imbas Kenaikan Suku Bunga Acuan

Whats New
TNI AL Gagalkan Penyelundupan Benih Lobster ke Singapura, Nilainya Rp 46,8 Miliar

TNI AL Gagalkan Penyelundupan Benih Lobster ke Singapura, Nilainya Rp 46,8 Miliar

Whats New
Inflasi AS Mereda, Harga Bitcoin Melesat

Inflasi AS Mereda, Harga Bitcoin Melesat

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com