Cara mengajarkan yang teoritis pada akhirnya hanya membuat kita tahu apa itu saham, apa itu reksa dana dan apa itu obligasi, tanpa mengetahui bagaimana caranya agar instrumen pasar modal tersebut bisa memberikan pertumbuhan uang bagi kita sebagai investornya. Anda setuju?
Senang sekali bahwa Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bursa Efek Indonesia (BEI), terbuka dengan implementasi-implementasi yang dilakukan oleh negara yang sudah lebih dahulu berhasil menerapkan edukasi pasar modal yang lebih ‘membumi’.
Pada bulan lalu tepatnya 27 Agustus 2016, saya yang dianggap sebagai praktisi pasar modal mendapatkan kesempatan untuk yang pertama kali dalam mencoba sebuah permainan praktek pada pasar modal yang bernama ‘StockLab’, yang bisa dilihat pada www.StockLab.co.id
Permainan yang berbentuk kartu itu memberikan sebuah simulasi bagaimana akhir dari kita mengambil keputusan dalam menjual dan membeli saham dan reksa dana dengan dipengaruhi fluktuasi pasar karena sebuah peristiwa.
Permainan yang begitu singkat hanya berkisar 30 menit dari permainan kartu StockLab ini, memberikan gambaran bahwa transaksi di pasar modal bukan seperti sebuah judi belaka.
Banyak orang yang saat ini mendekatkan istilah saham dengan berjudi, padahal nyatanya memilih saham yang tepat karena sebuah potensi akan membuat kita lebih dekat kepada potensi keuntungan.
Kita diajarkan bahwa memang dalam pasar modal kita dapat melakukan banyak hal. Bukan bicara bagaimana untung saja, melainkan bagaimana mengamankan diri terhadap risiko.
Sebagai orang yang saat ini sudah memiliki anak, saya kira bagi Anda yang saat ini mungkin belum mengetahui bagaimana memulai investasi pada pasar modal, ataupun bingung mengenalkan anak Anda pada pasar modal, StockLab yang dibuat oleh OJK dan BEI, kali ini adalah sebuah terobosan edukasi luar biasa yang perlu kita maksimalkan.
Oh ya, saya juga berkesempatan memiliki beberapa dokumentasinya pada youtube channel saya di www.Youtube.com/ryanfilbert.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.