Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Genjot Produksi Pupuk Organik, Pupuk Indonesia Gandeng Pemkot Balikpapan

Kompas.com - 14/09/2016, 17:54 WIB
Pramdia Arhando Julianto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Pupuk Indonesia (Persero) dan Pemerintah Kota Balikpapan Provinsi Kalimantan Timur menandatangani nota kesepahaman (MoU) tentang kerjasama pengelolaan sampah menjadi pupuk organik.

Penandatanganan dilaksanakan di kantor Pemerintah Kota Balikpapan, Rabu (14/9/2016).

Nota kesepahaman tersebut ditandatangani oleh Direktur Utama Pupuk Indonesia, Aas Asikin Idat dan Walikota Balikpapan H.M. Rizal Effendi, dan disaksikan oleh Komisaris Utama Pupuk Indonesia, Bungaran Saragih.

Direktur Utama Pupuk Indonesia, Aas Asikin Idat, mengatakan bahwa kerjasama ini akan mengoptimalkan sinergi antara Pupuk Indonesia dengan Pemkot Balikpapan dalam hal pengelolaan sampah menjadi pupuk organik.

“Selain itu, saat ini kapasitas produksi pupuk organik nasional juga masih jauh di bawah kebutuhan," jelas Aas dalam keterangan resminya, Rabu (14/9/2016).

Walikota Balikpapan. H.M. Rizal Effendi mengatakan bahwa Pemkot Balikpapan menyambut baik atas ketertarikan Pupuk Indonesia bergabung dalam pengelolaan sampah.

"Dengan hadirnya Pupuk Indonesia, hasil yang sudah kami kelola dapat lebih bermanfaat lagi untuk masyarakat Indonesia,” katanya.

Sementara itu, Kota Balikpapan dipilih sebagai awal pengembangan pupuk organik dengan memanfaatkan sampah kota karena potensi sampahnya yang cukup besar, yaitu sekitar 93.000 ton per tahun, dengan potensi sampah organik sekitar 63.000 ton per tahun.

Aas menuturkan, saat ini kapasitas produksi pupuk organik dengan kerjasama mitra Pupuk Indonesia mencapai sekitar 2 juta ton per tahun.

Saat ini Pupuk Indonesia membawahi lima produsen pupuk, yaitu Petrokimia Gresik, Pupuk Kaltim, Pusri Palembang, Pupuk Iskandar Muda dan Pupuk Kujang Cikampek.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Laba Bersih MPXL Melonjak 123,6 Persen, Ditopang Jasa Angkut Material ke IKN

Laba Bersih MPXL Melonjak 123,6 Persen, Ditopang Jasa Angkut Material ke IKN

Whats New
Emiten Migas SUNI Cetak Laba Bersih Rp 33,4 Miliar per Kuartal I-2024

Emiten Migas SUNI Cetak Laba Bersih Rp 33,4 Miliar per Kuartal I-2024

Whats New
CEO Perusahaan Migas Kumpul di IPA Convex 2024 Bahas Solusi Kebijakan Industri Migas

CEO Perusahaan Migas Kumpul di IPA Convex 2024 Bahas Solusi Kebijakan Industri Migas

Whats New
Ramai 9 Mobil Mewah Pengusaha Malaysia Ditahan, Bea Cukai Beri Penjelasan

Ramai 9 Mobil Mewah Pengusaha Malaysia Ditahan, Bea Cukai Beri Penjelasan

Whats New
BEI Ubah Aturan 'Delisting', Ini Ketentuan Saham yang Berpotensi Keluar dari Bursa

BEI Ubah Aturan "Delisting", Ini Ketentuan Saham yang Berpotensi Keluar dari Bursa

Whats New
BEI Harmonisasikan Peraturan Delisting dan Relisting

BEI Harmonisasikan Peraturan Delisting dan Relisting

Whats New
Hadirkan Solusi Transaksi Internasional, Bank Mandiri Kenalkan Keandalan Livin’ by Mandiri di London

Hadirkan Solusi Transaksi Internasional, Bank Mandiri Kenalkan Keandalan Livin’ by Mandiri di London

Whats New
Biasakan 3 Hal Ini untuk Membangun Kekayaan

Biasakan 3 Hal Ini untuk Membangun Kekayaan

Earn Smart
Pertumbuhan Ekonomi RI 5,11 Persen Dinilai Belum Maksimal

Pertumbuhan Ekonomi RI 5,11 Persen Dinilai Belum Maksimal

Whats New
Laba Bersih JTPE Tumbuh 11 Persen pada Kuartal I 2024, Ditopang Pesanan E-KTP

Laba Bersih JTPE Tumbuh 11 Persen pada Kuartal I 2024, Ditopang Pesanan E-KTP

Whats New
Pabrik Sepatu Bata Tutup, Menperin Sebut Upaya Efisiensi Bisnis

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Menperin Sebut Upaya Efisiensi Bisnis

Whats New
Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Berlaku Mei 2024

Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Berlaku Mei 2024

Whats New
Emiten Hotel Rest Area KDTN Bakal Tebar Dividen Rp 1,34 Miliar

Emiten Hotel Rest Area KDTN Bakal Tebar Dividen Rp 1,34 Miliar

Whats New
Keuangan BUMN Farmasi Indofarma Bermasalah, BEI Lakukan Monitoring

Keuangan BUMN Farmasi Indofarma Bermasalah, BEI Lakukan Monitoring

Whats New
Bea Cukai Lelang 30 Royal Enfield, Harga Mulai Rp 39,5 Juta

Bea Cukai Lelang 30 Royal Enfield, Harga Mulai Rp 39,5 Juta

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com