Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BCA Ingin Tangkap Potensi Kartu Kredit Nasabah "Affluent"

Kompas.com - 27/09/2016, 18:31 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Bank Central Asia Tbk melihat besarnya potensi segmen affluent alias menengah ke atas.

Oleh sebab itu, perseroan ingin memperkuat bisnis kartu kredit yang cocok dengan selera dan gaya hidup para nasabah affluent.

Direktur BCA Santoso menjelaskan, perseroan baru saja bekerja sama dengan PT JCB International Indonesia dalam penyediaan kartu kredit bersama.

Menurut Santoso, kerja sama dengan JCB sebetulnya sudah dilakukan sejak lama sebagai mitra acquiring.

"Tahun 2008-2009 kita pernah menerbitkan kartu kredit, tapi saat itu kondisi kartu kredit sedang kurang baik, tidak berkembang dengan baik," kata Santoso di kantornya di Jakarta, Selasa (27/9/2016).

Santoso mengaku, pada periode tersebut bisnis kartu kredit kurang menguntungkan. Pasalnya, kondisi perekonomian dan kondisi pasar kala itu tengah bergejolak.

Namun demikian, setelah tahun 2008 hingga 2009, perseroan melihat pertumbuhan yang cukup pesat pada segmen pasar menengah ke atas.

Oleh sebab itu, BCA ingin menangkap peluang tersebut. "Sebagai gambaran saja, BCA sekarang sudah memiliki 300.000 affluent dan high customer. Mereka cukup signifikan," tutur Santoso.

Selain itu, imbuh Santoso, ada pula tren globalisasi yang menuntut nasabah sering bermobilitas ke luar negeri.

Sehingga, perseroan melihat tren ini sebagai kesempatan untuk menerbitkan kartu kredit bekerja sama dengan prinsipal internasional.

Kerja sama dengan JCB, kata Santoso, tak lepas dari fakta bahwa Jepang adalah salah satu destinasi favorit turis Indonesia.

Selain itu, ada banyak juga pelajar asal Indonesia yang menuntut ilmu di Negeri Sakura tersebut.

"Cukup banyak pariwisata dan keluarga nasabah juga banyak yang menyekolahkan ke sana. Jadi, saya pikir setelah kita lihat satu-satunya yang kuat acceptance di Jepang itu JCB," ungkap Santoso.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Luncurkan Iklan Terbaru, Sido Muncul Promosikan Pariwisata Indonesia ke Dunia Internasional

Luncurkan Iklan Terbaru, Sido Muncul Promosikan Pariwisata Indonesia ke Dunia Internasional

BrandzView
Perkuat Vokasi Standar Eropa, Kemenperin Gandeng Mitra Jerman dan Swiss

Perkuat Vokasi Standar Eropa, Kemenperin Gandeng Mitra Jerman dan Swiss

Whats New
Daftar UMK Kota Bandung 2024 dan 26 Daerah Lain di Jawa Barat

Daftar UMK Kota Bandung 2024 dan 26 Daerah Lain di Jawa Barat

Work Smart
Cek Promo 12.12 KAI, Beli Tiket Kereta Api Dapat Diskon 20 Persen

Cek Promo 12.12 KAI, Beli Tiket Kereta Api Dapat Diskon 20 Persen

Whats New
Tinggalkan Dollar AS, Transaksi Indonesia dan Korea Selatan Gunakan Rupiah dan Won Mulai 2024

Tinggalkan Dollar AS, Transaksi Indonesia dan Korea Selatan Gunakan Rupiah dan Won Mulai 2024

Whats New
Cara Transfer BSI ke BRI, BCA, BNI, dan Mandiri via BI Fast

Cara Transfer BSI ke BRI, BCA, BNI, dan Mandiri via BI Fast

Spend Smart
Keluh Kesah Bos Pizza Hut Usahanya Terimbas Gerakan Boikot Produk Israel

Keluh Kesah Bos Pizza Hut Usahanya Terimbas Gerakan Boikot Produk Israel

Whats New
10 Saham Paling Cuan Pekan Ini, Ada Dua Emiten Prajogo Pangestu hingga Kimia Farma

10 Saham Paling Cuan Pekan Ini, Ada Dua Emiten Prajogo Pangestu hingga Kimia Farma

Whats New
Mau Liburan Akhir Tahun? Simak Dulu Tips Libur 'Anti Boncos' Ini

Mau Liburan Akhir Tahun? Simak Dulu Tips Libur "Anti Boncos" Ini

Spend Smart
Gen Z dan Milenial, Yuk Manfaatkan Bonus Akhir Tahun untuk Investasi

Gen Z dan Milenial, Yuk Manfaatkan Bonus Akhir Tahun untuk Investasi

Spend Smart
Kementerian ESDM Apresiasi GKP untuk Upaya Pemberdayaan Ekonomi Ibu-ibu di Konawe

Kementerian ESDM Apresiasi GKP untuk Upaya Pemberdayaan Ekonomi Ibu-ibu di Konawe

Whats New
Faktor Apa yang Menyebabkan Pendapatan Per Kapita Penduduk Brunai Tinggi?

Faktor Apa yang Menyebabkan Pendapatan Per Kapita Penduduk Brunai Tinggi?

Whats New
Kemenparekraf Soroti Ancaman PHK Industri Kreatif Jika Pasal Tembakau di RPP Kesehatan Disahkan

Kemenparekraf Soroti Ancaman PHK Industri Kreatif Jika Pasal Tembakau di RPP Kesehatan Disahkan

Whats New
Awal Desember, Aliran Modal Asing Terus Mengalir ke Pasar Keuangan RI

Awal Desember, Aliran Modal Asing Terus Mengalir ke Pasar Keuangan RI

Whats New
RS MH Thamrin Cileungsi dan PT Universal Agri Bisnisindo Gelar Simulasi Penanganan Kecelakaan Kerja

RS MH Thamrin Cileungsi dan PT Universal Agri Bisnisindo Gelar Simulasi Penanganan Kecelakaan Kerja

Rilis
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com